16 Paket Kebijakan Ekonomi Bakal Dievaluasi Airlangga Hartarto
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menerangkan, yang menjadi fokus ke depan adalah melanjutkan berbagai program yang sudah dijalankan pada periode sebelumnya. Namun Ia mengungkapkan, bakal melakukan evaluasi terhadap 16 paket kebijakan ekonomi serta Undang-undang (UU) Cipta Lapangan Kerja dan Omnibus Law.
"Kita akan melakukan evaluasi, disamping itu kita juga akan melihat terkait dengan uu cipta kerja. UU cipta kerja itu kita lihat dari segi legislasi, kontennya pun akan kita bahas," ujar Airlangga di Jakarta.
Lebih lanjut Ia bakal memilih produk unggulan baru yang nantinya diharapkan bisa mendongkrak ekspor Indonesia serta memperbaiki neraca perdagangan yang kerap defisit. Tentunya terang dia penciptaan produk unggulan tersebut harus melalui kawasan ekonomi industri yang telah ada selama ini. "Kalau bicara kapasitas ekspor itu kita berbicara investasi," jelasnya.
Dia juga diminta menciptakan industri yang mampu melakukan substitusi impor untuk menjaga inflasi. Airlangga menuturkan, presiden juga memberikan perhatian khusus terhadap faktor inflasi termasuk pangan.
Di sektor industri diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja termasuk bagaimana infrastruktur dapat menghubungkan jalur-jalur ekonomi."Paling penting adalah inflasi, teknisnya akan dibahas dengan kementerian," ungkap dia.
"Kita akan melakukan evaluasi, disamping itu kita juga akan melihat terkait dengan uu cipta kerja. UU cipta kerja itu kita lihat dari segi legislasi, kontennya pun akan kita bahas," ujar Airlangga di Jakarta.
Lebih lanjut Ia bakal memilih produk unggulan baru yang nantinya diharapkan bisa mendongkrak ekspor Indonesia serta memperbaiki neraca perdagangan yang kerap defisit. Tentunya terang dia penciptaan produk unggulan tersebut harus melalui kawasan ekonomi industri yang telah ada selama ini. "Kalau bicara kapasitas ekspor itu kita berbicara investasi," jelasnya.
Dia juga diminta menciptakan industri yang mampu melakukan substitusi impor untuk menjaga inflasi. Airlangga menuturkan, presiden juga memberikan perhatian khusus terhadap faktor inflasi termasuk pangan.
Di sektor industri diharapkan bisa menciptakan lapangan kerja termasuk bagaimana infrastruktur dapat menghubungkan jalur-jalur ekonomi."Paling penting adalah inflasi, teknisnya akan dibahas dengan kementerian," ungkap dia.
(akr)