Atasi Defisit Neraca Dagang, Agus Akan Selektif Melakukan Impor
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag), Agus Suparmanto, berikhtiar menekan angka defisit neraca perdagangan.
Badan Pusat Statistik mencatat pada September kemarin, neraca perdagangan mengalami defisit USD160 juta. Defisit ini disebabkan angka impor yang lebih tinggi dari ekspor.
Untuk mengatasi ini, Agus Suparmanto mengatakan bakal selektif dalam membuka kera impor untuk beberapa produk. Kebijakan impor harus melihat urgensinya.
"Soal impor, saya akan selektif. Jangan sampai kita impor beras tapi saat panen, hancur harga kita. Tapi kita memiliki prinsip bahwa untuk subtitusi produk, kita melakukan impor," terang Agus di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Selain selektif, Agus mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam menjalankan sektor perdagangan, dirinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
"Arahan Presiden itu jelas, meningkatkan kualitas SDM Indonesia, termasuk sektor perdagangan. Juga kualitas produk kita sendiri. Kemudian impor harus selektif dalam arti momen impor harus melihat ketepatan waktu. Jangan sampai impor beras tapi panen sedang bagus," jelasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga berjanji akan membenahi beberapa sektor perdagangan. Salah satunya meningkatkan kualitas pasar tradisional.
"Kita punya produk yang enggak dimiliki negara lain, karena itu kita harus perbaiki sistem perdagangan," jelasnya.
Badan Pusat Statistik mencatat pada September kemarin, neraca perdagangan mengalami defisit USD160 juta. Defisit ini disebabkan angka impor yang lebih tinggi dari ekspor.
Untuk mengatasi ini, Agus Suparmanto mengatakan bakal selektif dalam membuka kera impor untuk beberapa produk. Kebijakan impor harus melihat urgensinya.
"Soal impor, saya akan selektif. Jangan sampai kita impor beras tapi saat panen, hancur harga kita. Tapi kita memiliki prinsip bahwa untuk subtitusi produk, kita melakukan impor," terang Agus di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis (24/10/2019).
Selain selektif, Agus mengatakan sesuai arahan Presiden Joko Widodo, dalam menjalankan sektor perdagangan, dirinya akan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar Indonesia tidak bergantung pada impor.
"Arahan Presiden itu jelas, meningkatkan kualitas SDM Indonesia, termasuk sektor perdagangan. Juga kualitas produk kita sendiri. Kemudian impor harus selektif dalam arti momen impor harus melihat ketepatan waktu. Jangan sampai impor beras tapi panen sedang bagus," jelasnya.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga berjanji akan membenahi beberapa sektor perdagangan. Salah satunya meningkatkan kualitas pasar tradisional.
"Kita punya produk yang enggak dimiliki negara lain, karena itu kita harus perbaiki sistem perdagangan," jelasnya.
(ven)