PHE Gelar Bersih-Bersih Pulau Untung Jawa dan Pulau Lancang
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (Persero), berkomitmen tinggi menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar daerah operasi. Hal itu ditunjukkan PHE dengan melaksanaan kegiatan bersih-bersih pantai di Pulau Untung Jawa dan Pulau Lancang, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, hari ini.
Kegiatan bertajuk PHE Coastal Clean Up ini dilakukan Jumat pagi dengan sasaran senumlah titik di pulau Untung Jawa dan Pulau Lancang. Aksi ini selain diikuti oleh karyawan PHE dan masyarakat sekitar pulau, juga melibatkan pemangku kepentingan lain seperti dinas terkait, kepolisian, perwakilan ditjen perhubungan laut, TNI, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, serta kementerian kelautan dan perikanan.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu dan stakeholder lainnya yang telah mendukung aktivtas perusahaan selama ini," ujar Presiden Direktur PHE Meidawati di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jumat (25/10/19).
Pada kesempatan itu, PHE juga secara simbolis menyerahkan kunci Posko Bersama PHE ONWJ dan Kabupaten Admimistrasi Kepulauan Seribu yang berada di Pulau Untung Jawa kepada Bupati Kepulauan Seribu yang menandai berakhirnya kegiatan penanggulangan oil spill sumur YYA-1, Blok Offshore North West Java (ONWJ) khususnya di Kepulauan Seribu.
Meidawati mengatakan PHE bersama masyarakat berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dan kegiatan ini merupakan kick off fase pemulihan ekosistem.
"Peristiwa sumur YYA-1 sudah terjadi dan kita ambil pelajaran dan hikmahnya dari situ. Melalui kejadian itu kami bisa belajar dan hikmahnya bisa semakin dekat dengan masyarakat," kata Meidawati.
Direktur Operasi dan Produksi PHE Taufik Adityawarman menambahkan saat ini bisa dipastikan bahwa tidak ada lagi tumpahan minyak dari sumur YYA. Menurutnya, saat ini PHE sedang melakukan smenting tiga sumur YY. "Total dana untuk penyemenan tiga sumur itu USD3 juta," kata Taufik.
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengapresiasi kegiatan pembersihan pantai di kepulauan seribu. Dia berharapk kegiatan tersebut bisa dilanjutkan dan dilakukan secara berkesinambungan. "Kami harapkan kejadian bisa diselesaikan dengan baik sehingga tidak ada ekses di kemudian hari," katanya.
Menurut Husein, penyerahan kunci pusat komando dan pengendalian (Puskodal) yang merupakan rumah dinas lurah Pulau Untung Jawa yang digunakan selama penanganan oil spill bukan berarti kerja sama yang dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan Pertamina, khususnya PHE juga berhenti. "Dengan penyerahan kunci ini menandai telah selesainya penanganan oil spill, tapi bukan berarti selesai sama sekali," kata Husein.
Menurut Husein, Pemkab Kepulauan Seribu mendukung kegiatan CSR dan comdev PHE di Kab Kepulauan Seribu. Apalagi PHE telah berkontribusi konkret kepada masyarakat di wilayah kabupaten di DKI Jakarta.
Kegiatan bertajuk PHE Coastal Clean Up ini dilakukan Jumat pagi dengan sasaran senumlah titik di pulau Untung Jawa dan Pulau Lancang. Aksi ini selain diikuti oleh karyawan PHE dan masyarakat sekitar pulau, juga melibatkan pemangku kepentingan lain seperti dinas terkait, kepolisian, perwakilan ditjen perhubungan laut, TNI, kementerian lingkungan hidup dan kehutanan, serta kementerian kelautan dan perikanan.
"Kami berterima kasih kepada semua pihak, terutama Pemkab Administrasi Kepulauan Seribu dan stakeholder lainnya yang telah mendukung aktivtas perusahaan selama ini," ujar Presiden Direktur PHE Meidawati di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jumat (25/10/19).
Pada kesempatan itu, PHE juga secara simbolis menyerahkan kunci Posko Bersama PHE ONWJ dan Kabupaten Admimistrasi Kepulauan Seribu yang berada di Pulau Untung Jawa kepada Bupati Kepulauan Seribu yang menandai berakhirnya kegiatan penanggulangan oil spill sumur YYA-1, Blok Offshore North West Java (ONWJ) khususnya di Kepulauan Seribu.
Meidawati mengatakan PHE bersama masyarakat berkomitmen untuk melestarikan lingkungan dan kegiatan ini merupakan kick off fase pemulihan ekosistem.
"Peristiwa sumur YYA-1 sudah terjadi dan kita ambil pelajaran dan hikmahnya dari situ. Melalui kejadian itu kami bisa belajar dan hikmahnya bisa semakin dekat dengan masyarakat," kata Meidawati.
Direktur Operasi dan Produksi PHE Taufik Adityawarman menambahkan saat ini bisa dipastikan bahwa tidak ada lagi tumpahan minyak dari sumur YYA. Menurutnya, saat ini PHE sedang melakukan smenting tiga sumur YY. "Total dana untuk penyemenan tiga sumur itu USD3 juta," kata Taufik.
Bupati Kepulauan Seribu Husein Murad mengapresiasi kegiatan pembersihan pantai di kepulauan seribu. Dia berharapk kegiatan tersebut bisa dilanjutkan dan dilakukan secara berkesinambungan. "Kami harapkan kejadian bisa diselesaikan dengan baik sehingga tidak ada ekses di kemudian hari," katanya.
Menurut Husein, penyerahan kunci pusat komando dan pengendalian (Puskodal) yang merupakan rumah dinas lurah Pulau Untung Jawa yang digunakan selama penanganan oil spill bukan berarti kerja sama yang dilakukan antara Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu dengan Pertamina, khususnya PHE juga berhenti. "Dengan penyerahan kunci ini menandai telah selesainya penanganan oil spill, tapi bukan berarti selesai sama sekali," kata Husein.
Menurut Husein, Pemkab Kepulauan Seribu mendukung kegiatan CSR dan comdev PHE di Kab Kepulauan Seribu. Apalagi PHE telah berkontribusi konkret kepada masyarakat di wilayah kabupaten di DKI Jakarta.
(fjo)