AP II Gandeng Mitra Berkelas Dunia Kelola Bandara di Dalam Negeri
A
A
A
JAKARTA - President Director Angkasa Pura (AP) II Muhammad Awaluddin mengatakan, AP II saat ini tengah mencari mitra operator bandara berkelas dunia untuk mengembangkan dan mengelola salah satu bandara di bawah naungan perusahaan. Hal ini bagian dari implementasi dari Flagship Go Global yang antara lain mengelola bandara di luar negeri, serta bermitra strategis dengan operator bandara kelas dunia
“Saat ini kami tengah menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu," papar Muhammad Awaluddin di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Sambung dia melanjutkan, melalui kerja sama dengan mitra strategis maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia.
"Kerja sama Angkasa Pura II dengan mitra strategis di Bandara Kualanamu dapat meningkatkan traffik penumpang internasional dan domestik menjadi 20 juta penumpang dalam 5 tahun kedepan. Pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut terkait dengan upaya peningkatan kompetensi karyawan hingga berstandar global, Angkasa Pura II saat ini telah memiliki Airport Learning Center sebagai kawah candradimuka para talenta di sektor kebandarudaraan.
Di samping itu, karyawan AP II berkesempatan mendapat beasiswa di universitas dalam negeri dan luar negeri, selain mengikuti berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Muhammad Awaluddin menuturkan, Angkasa Pura II juga mengajak seluruh stakeholder di industri penerbangan di Indonesia untuk bersama-sama dapat bersinergi dan merumuskan strategi yang tepat agar pelaku sektor penerbangan nasional dapat berkiprah di pasar global. “Kita harus menjalankan konsep Indonesia Incoporated, harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal,” jelasnya.
Angkasa Pura II saat ini merupakan operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola mengelola 19 bandara di Tanah Air, termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia.
Di tahun 2020, Angkasa Pura II dipastikan akan mengelola 20 bandara dengan tambahan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Seperti diketahui pada 2018 lalu, Angkasa Pura II mengelola 16 bandara dengan jumlah penumpang mencapai 113 juta penumpang per tahun.
“Saat ini kami tengah menyeleksi sejumlah calon mitra strategis yang telah memiliki nama besar di industri kebandarudaraan global untuk bersama dengan Angkasa Pura II mengembangkan dan mengelola Bandara Internasional Kualanamu," papar Muhammad Awaluddin di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Sambung dia melanjutkan, melalui kerja sama dengan mitra strategis maka pengembangan Bandara Kualanamu akan lebih masif dan cepat dalam menjadikan Bandara Kualanamu sebagai hub internasional airport di belahan barat Indonesia.
"Kerja sama Angkasa Pura II dengan mitra strategis di Bandara Kualanamu dapat meningkatkan traffik penumpang internasional dan domestik menjadi 20 juta penumpang dalam 5 tahun kedepan. Pembiayaan perluasan terminal dan infrastruktur bandara, serta adanya aliansi global dengan maskapai dan bandara kelas dunia lainnya," jelasnya.
Lebih lanjut terkait dengan upaya peningkatan kompetensi karyawan hingga berstandar global, Angkasa Pura II saat ini telah memiliki Airport Learning Center sebagai kawah candradimuka para talenta di sektor kebandarudaraan.
Di samping itu, karyawan AP II berkesempatan mendapat beasiswa di universitas dalam negeri dan luar negeri, selain mengikuti berbagai pelatihan yang digelar lembaga global di industri penerbangan dunia seperti Airport Council International (ACI), International Air Transport Association (IATA), dan International Civil Aviation Organization (ICAO).
Muhammad Awaluddin menuturkan, Angkasa Pura II juga mengajak seluruh stakeholder di industri penerbangan di Indonesia untuk bersama-sama dapat bersinergi dan merumuskan strategi yang tepat agar pelaku sektor penerbangan nasional dapat berkiprah di pasar global. “Kita harus menjalankan konsep Indonesia Incoporated, harus bersinergi agar perusahaan-perusahaan transportasi udara nasional bisa mengglobal,” jelasnya.
Angkasa Pura II saat ini merupakan operator bandara terbesar di Indonesia yang mengelola mengelola 19 bandara di Tanah Air, termasuk Soekarno-Hatta yang merupakan salah satu bandara tersibuk di dunia.
Di tahun 2020, Angkasa Pura II dipastikan akan mengelola 20 bandara dengan tambahan Bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Seperti diketahui pada 2018 lalu, Angkasa Pura II mengelola 16 bandara dengan jumlah penumpang mencapai 113 juta penumpang per tahun.
(akr)