Genjot Efisiensi, Pelindo III Manfaatkan Listrik PLN untuk Kapal
A
A
A
JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia III (Persero)/Pelindo III terus berupaya untuk menekan biaya logistik agar daya saing produk nasional meningkat. Salah satu cara yang ditempuh adalah melalui pemasangan shore connection di semua wilayah pelabuhan dibawah pengelolaan Pelindo III.
Shore connection adalah jaringan listrik dari darat yang dipasang di dermaga dipergunakan untuk kapal yang bersandar di pelabuhan. Fasilitas ini digunakan untuk menggantikan sumber energi kapal yang sebelumnya menggunakan mesin kapal berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sumber energi listrik.
"Hari ini kami menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama PLN untuk pemanfaatan surplus energi listrik PLN untuk kami pergunakan melalui shore connection. Ini adalah bentuk sinergi BUMN, salah satu upaya untuk menekan biaya logistik untuk menaikkan daya saing logistik," ujar Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Dengan memanfaatkan shore connection, jelas Doso, maka otomatis kebutuhan BBM kapal akan berkurang saat sandar di pelabuhan. Saat ini, kata dia, Pelindo III juga sedang melakukan penjajakan untuk menggunakan shore connection di pelabuhan/terminal untuk kepentingan sendiri.
Dengan menggunakan energi listrik untuk kapal tersebut terbukti dapat memberikan tingkat efisiensi atau penghematan untuk kapal hingga 30-40% dan mempercepat kegiatan bongkar muat yang menggunakan crane kapal dari semula 4-5 hari menjadi 3-4 hari saja. Selain itu, inovasi tersebut juga mendukung program pemerintah terkait pengurangan polusi udara dan polusi suara di Kawasan pelabuhan.
"Dari 35 titik shore connection yang terpasang di 13 lokasi pelabuhan dan terminal di wilayah Pelindo III kami sudah siap investasi senilai Rp70 miliar dan memerlukan daya listrik total 49.569 kilovolt ampere (kVA), dan saya melihat ada potensi yang sangat bagus untuk memanfaatkan surplus energi listrik PLN maka saya harap dari MoU ini, segera ke depan dapat dilakukan percepatan-percepatan untuk pemenuhan kebutuhan shore connection di beberapa terminal dan pelabuhan," jelas Doso.
Kepala Cabang PT Temas Line Surabaya Capt. Ronald C Schouten sebagai salah satu pelanggan Shore Connection mengungkapkan, penggunaan shore connection untuk listrik kapal container di wilayah Pelindo III khususnya di Terminal Berlian dan TTL sangat dirasakan efisiensinya dari segi biaya. "Pada saat sandar kami dapat mengurangi konsumsi BBM dengan menggunakan listrik dari darat untuk beroperasi dimana tarif penggunaan listrik lebih murah serta stock untuk BBM juga dapat berlangsung lebih lama," tuturnya.
Dia menambhakan, pihaknya juga dapat memanfaatkan waktu sandar tersebut untuk melakukan maintenance dimana pada umumnya mesin kapal tidak pernah berhenti beroperasi. Sebagai perusahaan pelayaran, tegas dia, banyak manfaat dari terobosan ini yang dapat dirasakan. "Harapan kami fasilitas shore connection ini dapat dikembangkan ke seluruh pelabuhan di Indonesia," kata Ronald.
Di bagian lain, Pelindo III menyebutkan, kunjungan kapal pada triwulan ketiga tahun 2019 dalam satuan Gross Tonnage (GT) menunjukkan kenaikan yang signifikan. Tercatat arus kunjungan kapal mengalami peningkatan sebesar 15% yang terealisasi sebesar 224.134.856 GT dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar 195.520.410 GT.
Sedangkan dalam satuan unit, arus kunjungan kapal mengalami peningkatan sebesar 21% tercatat di tahun 2019 sebesar 57.151 unit dibanding dengan periode yang sama tahun 2018 tercatat sebesar 47.178 unit.
Shore connection adalah jaringan listrik dari darat yang dipasang di dermaga dipergunakan untuk kapal yang bersandar di pelabuhan. Fasilitas ini digunakan untuk menggantikan sumber energi kapal yang sebelumnya menggunakan mesin kapal berbahan bakar minyak (BBM) menjadi sumber energi listrik.
"Hari ini kami menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) bersama PLN untuk pemanfaatan surplus energi listrik PLN untuk kami pergunakan melalui shore connection. Ini adalah bentuk sinergi BUMN, salah satu upaya untuk menekan biaya logistik untuk menaikkan daya saing logistik," ujar Direktur Utama Pelindo III Doso Agung di Jakarta, Senin (28/10/2019).
Dengan memanfaatkan shore connection, jelas Doso, maka otomatis kebutuhan BBM kapal akan berkurang saat sandar di pelabuhan. Saat ini, kata dia, Pelindo III juga sedang melakukan penjajakan untuk menggunakan shore connection di pelabuhan/terminal untuk kepentingan sendiri.
Dengan menggunakan energi listrik untuk kapal tersebut terbukti dapat memberikan tingkat efisiensi atau penghematan untuk kapal hingga 30-40% dan mempercepat kegiatan bongkar muat yang menggunakan crane kapal dari semula 4-5 hari menjadi 3-4 hari saja. Selain itu, inovasi tersebut juga mendukung program pemerintah terkait pengurangan polusi udara dan polusi suara di Kawasan pelabuhan.
"Dari 35 titik shore connection yang terpasang di 13 lokasi pelabuhan dan terminal di wilayah Pelindo III kami sudah siap investasi senilai Rp70 miliar dan memerlukan daya listrik total 49.569 kilovolt ampere (kVA), dan saya melihat ada potensi yang sangat bagus untuk memanfaatkan surplus energi listrik PLN maka saya harap dari MoU ini, segera ke depan dapat dilakukan percepatan-percepatan untuk pemenuhan kebutuhan shore connection di beberapa terminal dan pelabuhan," jelas Doso.
Kepala Cabang PT Temas Line Surabaya Capt. Ronald C Schouten sebagai salah satu pelanggan Shore Connection mengungkapkan, penggunaan shore connection untuk listrik kapal container di wilayah Pelindo III khususnya di Terminal Berlian dan TTL sangat dirasakan efisiensinya dari segi biaya. "Pada saat sandar kami dapat mengurangi konsumsi BBM dengan menggunakan listrik dari darat untuk beroperasi dimana tarif penggunaan listrik lebih murah serta stock untuk BBM juga dapat berlangsung lebih lama," tuturnya.
Dia menambhakan, pihaknya juga dapat memanfaatkan waktu sandar tersebut untuk melakukan maintenance dimana pada umumnya mesin kapal tidak pernah berhenti beroperasi. Sebagai perusahaan pelayaran, tegas dia, banyak manfaat dari terobosan ini yang dapat dirasakan. "Harapan kami fasilitas shore connection ini dapat dikembangkan ke seluruh pelabuhan di Indonesia," kata Ronald.
Di bagian lain, Pelindo III menyebutkan, kunjungan kapal pada triwulan ketiga tahun 2019 dalam satuan Gross Tonnage (GT) menunjukkan kenaikan yang signifikan. Tercatat arus kunjungan kapal mengalami peningkatan sebesar 15% yang terealisasi sebesar 224.134.856 GT dibanding periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar 195.520.410 GT.
Sedangkan dalam satuan unit, arus kunjungan kapal mengalami peningkatan sebesar 21% tercatat di tahun 2019 sebesar 57.151 unit dibanding dengan periode yang sama tahun 2018 tercatat sebesar 47.178 unit.
(fjo)