Perkuat Posisi Sektor Jasa Industri Agar Tak Jadi Pasar Negara Lain
A
A
A
JAKARTA - Indonesia perlu lebih mempersiapkan diri dalam menghadapi free trade agreement (FTA) yang mulai mengarah pada sektor jasa atau services. Hal ini menjadi penting karena adanya pergeseran fokus di global yang tidak lagi hanya berfokus pada barang/produk saja, tetapi juga telah merambah ke sektor jasa.
Oleh karena itu jelas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (IKFTLMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono, Indonesia perlu memperkuat positioning sektor jasa industri agar tidak hanya menjadi pasar bagi negara lain. Namun dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau bahkan dapat Go International dan menjadi pemain global.
Terkait hal tersebut, Kemenperin menggelar Pameran dan Seminar Jasa Industri untuk memperkenalkan berbagai jenis jasa industri yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Ditambah serta mengembangkan sektor jasa industri sebagai salah satu pendongkrak kontribusi PDB industri nasional.
Pameran dan seminar jasa industri ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tanggal 29-31 Oktober 2019 di Plaza Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta, dengan tema jasa industri sebagai pendongkrak kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDB Indonesia.
“Setidaknya 40 exhibitor berpartisipasi dalam pameran ini yang meliputi berbagai jenis jasa industri yaitu pengujian, sertifikasi, pelatihan, konsultansi, reparasi, maintenances, EPC, logistik, dan lainnya,” jelas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan IKFTLMATE Kemenperin, Sony Sulaksono di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Lebih lanjut Sony menyampaikan, bahwa dalam pameran ini juga diundang salah satu market place sebagai wadah para pelaku IKM untuk memperluas jangkauan penjualannya, dan salah satu pelaku keuangan untuk memperkuat Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) guna akselerasi proses transformasi industri 4.0.
Dalam pameran jasa industri, juga memberikan kesempatan kepada visitor untuk dapat memanfaatkan berbagai fasilitas layanan servis, konsultansi, dan potensi kerjasama bisnis antar pihak. Tak ketinggalan juga menyediakan games interaktif kepada pengunjung untuk lebih banyak menggali wawasan tentang industri, jasa industri dan kementerian perindustrian yang terdapat pada zona tematik.
Oleh karena itu jelas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Industri Kimia, Farmasi, Tekstil, Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (IKFTLMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Sony Sulaksono, Indonesia perlu memperkuat positioning sektor jasa industri agar tidak hanya menjadi pasar bagi negara lain. Namun dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri atau bahkan dapat Go International dan menjadi pemain global.
Terkait hal tersebut, Kemenperin menggelar Pameran dan Seminar Jasa Industri untuk memperkenalkan berbagai jenis jasa industri yang tumbuh dan berkembang di Indonesia. Ditambah serta mengembangkan sektor jasa industri sebagai salah satu pendongkrak kontribusi PDB industri nasional.
Pameran dan seminar jasa industri ini dilaksanakan selama 3 (tiga) hari, tanggal 29-31 Oktober 2019 di Plaza Industri Kementerian Perindustrian, Jakarta, dengan tema jasa industri sebagai pendongkrak kontribusi sektor industri pengolahan terhadap PDB Indonesia.
“Setidaknya 40 exhibitor berpartisipasi dalam pameran ini yang meliputi berbagai jenis jasa industri yaitu pengujian, sertifikasi, pelatihan, konsultansi, reparasi, maintenances, EPC, logistik, dan lainnya,” jelas Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan IKFTLMATE Kemenperin, Sony Sulaksono di Jakarta, Selasa (29/10/2019).
Lebih lanjut Sony menyampaikan, bahwa dalam pameran ini juga diundang salah satu market place sebagai wadah para pelaku IKM untuk memperluas jangkauan penjualannya, dan salah satu pelaku keuangan untuk memperkuat Ekosistem Indonesia 4.0 (SINDI 4.0) guna akselerasi proses transformasi industri 4.0.
Dalam pameran jasa industri, juga memberikan kesempatan kepada visitor untuk dapat memanfaatkan berbagai fasilitas layanan servis, konsultansi, dan potensi kerjasama bisnis antar pihak. Tak ketinggalan juga menyediakan games interaktif kepada pengunjung untuk lebih banyak menggali wawasan tentang industri, jasa industri dan kementerian perindustrian yang terdapat pada zona tematik.
(akr)