IHSG Tengah Pekan Dibuka Perkasa Saat Bursa Asia Terpeleset
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan, Rabu (30/10/2019) dibuka perkasa untuk melanjutkan tren positif sejak akhir sesi kemarin. Pada pagi ini, IHSG menguat 20,9 poin atau 0,33% ke level 6.302,08 untuk mengiringi bursa utama Asia lain yang terpeleset.
Sebelumnya pada penutupan Selasa (29/10) kemarin, bursa saham Tanah Air berdiri kokoh pada level 6,281.14 dengan tambahan 15.75 poin yang setara 0.25%. Sejak kemarin, tren positif bursa saham IHSG terlihat sejak pembukaan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik Rp27 atau 5,65% ke Rp505, saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) naik Rp16 atau 5,3% ke Rp318, dan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp250 atau 1,92% ke Rp13.250.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) turun Rp6 atau 3,14% ke Rp185, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) turun Rp3 atau 2,80% ke Rp280, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turun Rp100 atau 1,41% ke Rp7.000.
Di sisi lain pada perdagangan Rabu pagi seperti dilansir CNBC, kebanyakan saham Asia tergelincir menjelang keputusan suku bunga acuan oleh Federal Reserve alias Bank Sentral Amerika Serikat. Terpantau tekanan menimpa indeks Nikkei Jepang yang menyusut 0,34% pada perdagangan sesi pagi, ketika indeks Topix secara fraksional lebih tinggi.
Rilis data yang lebih awal pada hari Rabu menunjukkan penjualan ritel Jepang pada bulan September melonjak 9,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal itu melampaui ekspektasi kenaikan 6,9% dari jajak pendapat Reuters. Lompatan dalam penjualan ritel datang menjelang kenaikan pajak yang mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan awal hari ini turun 0,7% saat saham Samsung Electronics jatuh lebih dari 1% menjelang rilis pendapatan. Saham daratan China tidak terkecuali juga terjerembab di awal sesi, dimana Komposit Shanghai tergelincir 0,53% dan Komposit Shenzhen juga merosot 0,928%. Ditambah Indeks Hang Seng, Hong Kong tergelincir 0,44%.
Sementara itu, bursa utama Australia menurun dengan ASX jatuh lebih rendah 0,81%. Data dari Biro Statistik Australia menunjukkan bahwa indeks harga konsumen untuk kuartal September naik 0,5% dibandingkan dengan peningkatan 0,6% pada kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,47% lebih rendah.
Sebelumnya pada penutupan Selasa (29/10) kemarin, bursa saham Tanah Air berdiri kokoh pada level 6,281.14 dengan tambahan 15.75 poin yang setara 0.25%. Sejak kemarin, tren positif bursa saham IHSG terlihat sejak pembukaan.
Adapun saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain, saham PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) naik Rp27 atau 5,65% ke Rp505, saham PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) naik Rp16 atau 5,3% ke Rp318, dan saham PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) naik Rp250 atau 1,92% ke Rp13.250.
Sementara itu, saham-saham yang bergerak dalam jajaran top losers, yaitu saham PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) turun Rp6 atau 3,14% ke Rp185, saham PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) turun Rp3 atau 2,80% ke Rp280, dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk turun Rp100 atau 1,41% ke Rp7.000.
Di sisi lain pada perdagangan Rabu pagi seperti dilansir CNBC, kebanyakan saham Asia tergelincir menjelang keputusan suku bunga acuan oleh Federal Reserve alias Bank Sentral Amerika Serikat. Terpantau tekanan menimpa indeks Nikkei Jepang yang menyusut 0,34% pada perdagangan sesi pagi, ketika indeks Topix secara fraksional lebih tinggi.
Rilis data yang lebih awal pada hari Rabu menunjukkan penjualan ritel Jepang pada bulan September melonjak 9,1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya, hal itu melampaui ekspektasi kenaikan 6,9% dari jajak pendapat Reuters. Lompatan dalam penjualan ritel datang menjelang kenaikan pajak yang mulai berlaku pada tanggal 1 Oktober.
Selanjutnya indeks Kospi di Korea Selatan diperdagangkan awal hari ini turun 0,7% saat saham Samsung Electronics jatuh lebih dari 1% menjelang rilis pendapatan. Saham daratan China tidak terkecuali juga terjerembab di awal sesi, dimana Komposit Shanghai tergelincir 0,53% dan Komposit Shenzhen juga merosot 0,928%. Ditambah Indeks Hang Seng, Hong Kong tergelincir 0,44%.
Sementara itu, bursa utama Australia menurun dengan ASX jatuh lebih rendah 0,81%. Data dari Biro Statistik Australia menunjukkan bahwa indeks harga konsumen untuk kuartal September naik 0,5% dibandingkan dengan peningkatan 0,6% pada kuartal sebelumnya. Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia di luar Jepang diperdagangkan 0,47% lebih rendah.
(akr)