BI Catat Penjualan Eceran Tetap Tumbuh di September 2019
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penjualan eceran pada September 2019 tetap tumbuh positif, meskipun melambat. Hal ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) September 2019 yang tumbuh 0,7% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan IPR Agustus 2019 sebesar 1,1% (yoy).
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan penjualan eceran yang tetap tumbuh positif ditopang oleh penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesori dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya. "Penjualan eceran diprakirakan akan kembali meningkat pada Oktober 2019," ujar Onny di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dia melanjutkan, hal itu terindikasi dari IPR Oktober 2019 yang diprakirakan tumbuh sebesar 2,9% (yoy). "Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok peralatan informasi & komunikasi, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau," jelasnya.
Sementara itu, hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang diprakirakan akan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 153,1 atau lebih tinggi dibandingkan dengan IEH pada bulan sebelumnya sebesar 140,0.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan penjualan eceran yang tetap tumbuh positif ditopang oleh penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesori dan kelompok perlengkapan rumah tangga lainnya. "Penjualan eceran diprakirakan akan kembali meningkat pada Oktober 2019," ujar Onny di Jakarta, Rabu (6/11/2019).
Dia melanjutkan, hal itu terindikasi dari IPR Oktober 2019 yang diprakirakan tumbuh sebesar 2,9% (yoy). "Peningkatan tersebut didorong oleh meningkatnya penjualan pada kelompok suku cadang dan aksesori, kelompok peralatan informasi & komunikasi, dan kelompok makanan, minuman dan tembakau," jelasnya.
Sementara itu, hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga di tingkat pedagang eceran dalam tiga bulan mendatang diprakirakan akan meningkat. Hal ini tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) tiga bulan yang akan datang sebesar 153,1 atau lebih tinggi dibandingkan dengan IEH pada bulan sebelumnya sebesar 140,0.
(ind)