Raker Perdana dengan DPR, Wamenparekraf Angela Cerita Kiprahnya di Industri Kreatif

Kamis, 07 November 2019 - 19:28 WIB
Raker Perdana dengan...
Raker Perdana dengan DPR, Wamenparekraf Angela Cerita Kiprahnya di Industri Kreatif
A A A
JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Wishnutama Kusubandio dan Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo untuk pertama kalinya menggelar rapat kerja (raker) dengan Komisi X DPR selaku mitra kerja Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)/Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Dua sosok menteri-wakil menteri muda ini disambut hangat oleh para anggota Komisi X DPR yang memanggil keduanya dengan sebutan "Mas" dan "Mbak". Sebaliknya, Wishnutama dan Angela yang punya latar belakang di industri kreatif khususnya media ini juga tidak merasa asing. Pasalnya, beberapa anggota Komisi X juga berasal dari kalangan seniman dan artis seperti Guruh Soekarno Putra, Rano Karno, Desy Ratnasari.

Hal itu dikemukakan Wishnutama lewat pantun yang dibacakan sebelum rapat dimulai. "Paling enak makan bakwan. Dicampur udang dan ikan teri. Komisi X selalu dalam hati. Banyak publik figur dan selebriti," ucapnya disambut gelak hadirin.

Pada kesempatan tersebut, Wishnutama dan Angela memaparkan pengalaman profesionalnya di bidang industri kreatif dan media yang diyakini akan sangat bermanfaat dalam memajukan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia ke depan. Menparekraf Wishnutama misalnya, diketahui pernah menjadi CEO di tiga televisi swasta dan menjadi salah satu sosok kunci dibalik suksesnya pembukaan Asian Games 2018.

Sedangkan Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo meskipun baru berusia 32 tahun tapi ternyata memiliki pengalaman profesional lebih dari satu dekade. "Saya 11 tahun di swasta. Mungkin banyak yang berpikir ini ada anak muda di kabinet dan perempuan, tapi saya juga melihat di sini (DPR) banyak milenial, jadi saya makin semangat," tuturnya disambut tepuk tangan.

Angela mengungkapkan, selama 11 tahun berkecimpung di perusahaan swasta, dirinya menguasai berbagai bidang mulai industri ritel tradisional, media massa seperti majalah, televisi free-to-air, hingga televisi berbayar. "Terakhir saya juga mengembangkan (bisnis) digital dan di situ saya banyak belajar. Mulai dari membentuk tim kerja, dimana dalam team work ini kita tentunya bekerja dengan karakter yang berbeda-beda," ungkap sulung dari lima bersaudara.

Alumnus Universitas Teknologi di Sydney, Australia, ini juga menyebutkan kiprahnya sebagai pelaku ekonomi kreatif. "Saya terbiasa menciptakan sebuah produk yang mana produk itu saya pikirkan dari hulu hingga hilir. Bagaimana produk itu punya nilai tambah dan akhirnya bisa diterima dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan perusahaan pada saat itu," tutur ibu dua anak ini.

Berbekal pengalaman profesionalnya tersebut, Angela berkomitmen untuk mendorong pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia agar semakin maju dan mendatangkan kesejahteraan bagi masyarakat luas.

"Saya percaya sebuah produk akan berhasil manakala produk itu dirancang, diproduksi dan dikemas dengan baik. Hal yang sama bisa diterapkan untuk produk pariwisata dan ekonomi kreatif secara luas. Melalui sinergi dan koordinasi dengan kementerian/lembaga lain, kami yakin bisa mencapai visi yang ditargetkan presiden," tandasnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menargetkan pembangunan infastruktur pendukung di lima destinasi super prioritas selesai pada akhir 2020. Kelima destinasi super prioritas itu ialah Danau Toba (Sumatera Utara), Borobudur (Joglosemar), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), dan Likupang (Sulawesi Utara).

Lima destinasi super prioritas tersebut diharapkan menjadi unggulan dan daya tarik dalam mendatangkan lebih banyak wisatawan mancanegara (wisman) yang lebih banyak dan berkualitas. Dengan demikian, visi menjadikan pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar di Indonesia akan terwujud. Sebagai catatan, saat ini pariwisata berada di posisi kedua penyumbang devisa setelah kelapa sawit, dengan nilai diproyeksikan mencapai USD20 miliar pada tahun ini.

Selain peningkatan infrastruktur penunjang pariwisata, presiden juga meminta untuk meningkatkan kualitas Calender of Event (CoE) Pariwisata dan perbaikan produk kreatif berbasis kerakyatan.

Mengakhiri rapat kerja dengan Kemenparekraf, Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda sebagai pimpinan rapat membacakan pantun untuk Wamenparekraf. "Beli baju batik di mal-mal. Banyak pilihan sesuai motif. Wamen Angela generasi milenial. Semoga sukses ciptakan generasi kreatif," tutupnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1683 seconds (0.1#10.140)