Mentan Yasin Limpo Pakai Satelit untuk Mendata Lahan Pertanian
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan akan fokus membenahi pendataan di sektor pertanian, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi terkini. Lebih lanjut terang dia, bakal dipakai teknologi citra satelit dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) terutama untuk mendata lahan pertanian hingga potensi panen.
"Maka itu menjadi langkah, tidak boleh melihat itu sebagai masalah kecil. Aspek cuaca harus terprediksikan, aspek bencana yang mungkin terjadi. Kita sudah gunakan satelit kita bisa baca," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kemenko, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Sambung dia menambahkan, Kementan saat ini tengah menyinkronkan data pertanian agar menjadi satu pintu. Dia pun akan menggandeng beberapa kementerian dan juga pejabat daerah.
"Data harus satu sehingga data yang dipegang Presiden, Gubernur, Bupati, Camat sampai kepala desa, semua kementerian sama. Termasuk masalah produksi dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, Mentan juga akan mempermudah birokarasi dalam menyampaikan data pangan agar lebih transparan. "Pengendalian pertanian bicara lapangan, tidak boleh lagi di provinsi harus kecamatan. Sehingga masalah-masalah pangan case by case di mana tempatnya semua orang bisa melihatnya. Sekali lagi penggunaan satelit, artificial intellegence dan lain-lain harus kita mainkan," pungkasnya.
"Maka itu menjadi langkah, tidak boleh melihat itu sebagai masalah kecil. Aspek cuaca harus terprediksikan, aspek bencana yang mungkin terjadi. Kita sudah gunakan satelit kita bisa baca," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo di Gedung Kemenko, Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Sambung dia menambahkan, Kementan saat ini tengah menyinkronkan data pertanian agar menjadi satu pintu. Dia pun akan menggandeng beberapa kementerian dan juga pejabat daerah.
"Data harus satu sehingga data yang dipegang Presiden, Gubernur, Bupati, Camat sampai kepala desa, semua kementerian sama. Termasuk masalah produksi dan sebagainya," jelasnya.
Selain itu, Mentan juga akan mempermudah birokarasi dalam menyampaikan data pangan agar lebih transparan. "Pengendalian pertanian bicara lapangan, tidak boleh lagi di provinsi harus kecamatan. Sehingga masalah-masalah pangan case by case di mana tempatnya semua orang bisa melihatnya. Sekali lagi penggunaan satelit, artificial intellegence dan lain-lain harus kita mainkan," pungkasnya.
(akr)