Kembangkan Pertanian di Tengah Perkotaan, Kendari Disupport Kementan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Meski kota yang tengah berkembang pesat, faktanya Kendari memiliki areal persawahan dan sarana pendukung pertanian lainnya yang cukup lengkap. Kota Kendari pun tengah mengembangkan pola pertanian terintegrasi.
Atas hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan pertanian di Kota Kendari. Menteri Pertanian (Mentan) Syahul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi pertanian yang masih bertahan di tengah perkotaan.
Bahkan menurutnya, pertanian di kota memiliki potensi besar untuk berakselerasi, sebab urban farming atau pertanian di perkotaan hanya memerlukan sentuhan mekanisasi dengan dukungan benih dan bibit berkualitas, serta asupan pupuk yang cukup.
"Intinya kalau kemarin pertanian hanya ada di desa, maka sekarang kita perkuat pertanian di kota," kata Mentan SYL.
Ia berharap semua stakeholder terkait bersatu padu membangun sektor pertanian di tengah kota. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kota Kendari memiliki potensi pertanian yang begitu jelas.
"Sumber daya lahannya jelas, pasokan airnya jelas, pasarnya juga jelas.Kebutuhan pertanian di Kota Kendari ini sangat lengkap.Ada pula kebijakan pertanian organik.Potensi ini harus dimksimalkan," ujar Dedi saat bertemu Wali Kota Kendari di rumah jabatan, Jumat (28/5/2021).
Dedi mengapresasi di tengah kota masih ada lahan persawahan yang cukup besar. "Bahkan ada ladang, perkebunan bahkan hutan," tutur Dedi.
Di kota, salah satu potensi pertanian yang bisa dikembangkan adalah urban farming, utamanya vertical farming. "Selama ini kesulitan pengembangan pertanian itu karena pasarnya tak jelas. Maka terjadilah fluktuasi harga. Tapi di Kota Kendari ini semuanya sudah terintegrasi dengan baik," tutur Dedi.
Ia memaparkan, faktor-faktor penting yang mempengaruhi perkembangan pertanian. Dari beberapa hasil riset, inovasi teknologi, prasarana dan sarana menyumbangkan sekitar 25 persen untuk pembangunan pertanian. Sama halnya dengan kebijakan yang juga menyumbangkan sebesar 25 persen untuk pembangunan pertanian.
Atas hal itu, Kementerian Pertanian (Kementan) siap memberikan dukungan penuh untuk mengembangkan pertanian di Kota Kendari. Menteri Pertanian (Mentan) Syahul Yasin Limpo (SYL) mengapresiasi pertanian yang masih bertahan di tengah perkotaan.
Bahkan menurutnya, pertanian di kota memiliki potensi besar untuk berakselerasi, sebab urban farming atau pertanian di perkotaan hanya memerlukan sentuhan mekanisasi dengan dukungan benih dan bibit berkualitas, serta asupan pupuk yang cukup.
"Intinya kalau kemarin pertanian hanya ada di desa, maka sekarang kita perkuat pertanian di kota," kata Mentan SYL.
Ia berharap semua stakeholder terkait bersatu padu membangun sektor pertanian di tengah kota. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi menjelaskan, Kota Kendari memiliki potensi pertanian yang begitu jelas.
"Sumber daya lahannya jelas, pasokan airnya jelas, pasarnya juga jelas.Kebutuhan pertanian di Kota Kendari ini sangat lengkap.Ada pula kebijakan pertanian organik.Potensi ini harus dimksimalkan," ujar Dedi saat bertemu Wali Kota Kendari di rumah jabatan, Jumat (28/5/2021).
Dedi mengapresasi di tengah kota masih ada lahan persawahan yang cukup besar. "Bahkan ada ladang, perkebunan bahkan hutan," tutur Dedi.
Di kota, salah satu potensi pertanian yang bisa dikembangkan adalah urban farming, utamanya vertical farming. "Selama ini kesulitan pengembangan pertanian itu karena pasarnya tak jelas. Maka terjadilah fluktuasi harga. Tapi di Kota Kendari ini semuanya sudah terintegrasi dengan baik," tutur Dedi.
Ia memaparkan, faktor-faktor penting yang mempengaruhi perkembangan pertanian. Dari beberapa hasil riset, inovasi teknologi, prasarana dan sarana menyumbangkan sekitar 25 persen untuk pembangunan pertanian. Sama halnya dengan kebijakan yang juga menyumbangkan sebesar 25 persen untuk pembangunan pertanian.