Kesepakatan Bisnis Festival Ekonomi Syariah Hari ke-3 Capai Rp19 Triliun
A
A
A
SURABAYA - Memasuki hari ke-3 Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) yang dipusatkan di Surabaya, kesepakatan bisnis atau business matching yang dihasilkan mencapai Rp19 triliun yang sebagian besar berasal di sektor pembiayaan. Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, dari total kesepakatan bisnis yang dihasilkan tersebut, Rp12,6 triliun berasal dari pembiayaan bank syariah, Rp4,4 triliun penggalangan dana serta pembelian Sukuk Rp2 triliun.
“Business matching ini yang besar-besar. Nah tentu angka-angka ini masih akan terus berkembang dan biasanya akan meningkat sampai hari Sabtu (9/11/2019),” ujar Difi di Surabaya, Jumat (8/11/2019).
Adapun jumlah pengunjung sampai hari ke-3 Fesyar mencapai 16 ribu orang dengan jumlah transaksi both sebesar Rp50,43 miliar dari total 144 both atau tenan yang tersedia. Difi optimis, pelaksanaan Fesyar akan terus menarik minat masyarakat sebab Fesyar kali ini memberikan berbagai tips pada sesi business coaching melalui seminar yang dimanfaatkan sebagian besar pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sambung dia menambahkan bahwa yang berbeda pada perayaan Fesyar kali ini adalah adanya fungsi kurator berpengalaman memperbaiki produk UMKM. “Dan itu banyak dimanfaatkan juga oleh para pengusaha. Mereka daftar lewat website untuk dikuratori. Jadi kita optimis bakal lebih meningkat apalagi potensi UMKM di Jatim ini sangat besar,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura Ramdhan Deny, mengatakan, dalam rangka menembus pasar ekspor UMKM Indonesia di luar negeri, Singapura harus dipertimbangkan, sebab memiliki nilai tambah tersendiri bagi para pelaku usaha.
“Singapura merupakan tempat berkumpulnya pembeli internasional. Ketika sudah memasuki Singapura menjadi nilai tambah tersendiri bagi para pelaku usaha,” ujarnya di sesi Seminar UMKM Menembus Pasar Internasional.
Lebih lanjut Ia membeberkan strategi pentahapan produk UMKM yang banyak difasilitasi perwakilan BI Singapura. “Harus sering bertemu dengan International pitential biyer melalui berbagai pelatihan yang ada. Kemudian memfasilitasi Business matching antara UMKM terpilih dengan potential buyer internasional,” ujarnya.
Dia juga menerangkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi UMKM menembus pasar ekspor di antaranya harga yang ditawarkan UMKM masih dinilai kurang kompetitif dibanding produk serupa di kawasan Asia Tenggara. Selain itu kelengkapan detail informasi produk dalam standar internasional masih banyak belum diperhatikan.
“Kemudian penjajakan minat dan peluang buyer potensial sebagai tindak lanjut partisipasi dalam event promosi investasi yang diselenggarakan tentu sana memerlukan dukungan regulator mendorong kesiapan ekspor,” pungkasnya.
Antusiasme peserta yang membludak menunjukkan bahwa pelaku usaha pun mengamini pentingnya memoles produk-produk mereka agar bisa bersaing di pasar internasional. Selain seminar bertajuk UMKM Menembus Pasar Ekspor, seminar mengenai Urgensi Sertifikasi Halal juga tak kalah penting di tengah tingginya potensi Industri Halal global, berbagai negara di dunia untuk berlomba-lomba memanfaatkan peluang yang ada.
Festival Ekonomi Syariah 2019 yang dipusatkan di Surabaya akan berlangsung hingga hari ini (Sabtu, 9/11/2019) untuk selanjutnya dimatangkan dan dibawa ke Jakarta sebagai even Internasional Ekonomi Syariah.
“Business matching ini yang besar-besar. Nah tentu angka-angka ini masih akan terus berkembang dan biasanya akan meningkat sampai hari Sabtu (9/11/2019),” ujar Difi di Surabaya, Jumat (8/11/2019).
Adapun jumlah pengunjung sampai hari ke-3 Fesyar mencapai 16 ribu orang dengan jumlah transaksi both sebesar Rp50,43 miliar dari total 144 both atau tenan yang tersedia. Difi optimis, pelaksanaan Fesyar akan terus menarik minat masyarakat sebab Fesyar kali ini memberikan berbagai tips pada sesi business coaching melalui seminar yang dimanfaatkan sebagian besar pelaku bisnis Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Sambung dia menambahkan bahwa yang berbeda pada perayaan Fesyar kali ini adalah adanya fungsi kurator berpengalaman memperbaiki produk UMKM. “Dan itu banyak dimanfaatkan juga oleh para pengusaha. Mereka daftar lewat website untuk dikuratori. Jadi kita optimis bakal lebih meningkat apalagi potensi UMKM di Jatim ini sangat besar,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia di Singapura Ramdhan Deny, mengatakan, dalam rangka menembus pasar ekspor UMKM Indonesia di luar negeri, Singapura harus dipertimbangkan, sebab memiliki nilai tambah tersendiri bagi para pelaku usaha.
“Singapura merupakan tempat berkumpulnya pembeli internasional. Ketika sudah memasuki Singapura menjadi nilai tambah tersendiri bagi para pelaku usaha,” ujarnya di sesi Seminar UMKM Menembus Pasar Internasional.
Lebih lanjut Ia membeberkan strategi pentahapan produk UMKM yang banyak difasilitasi perwakilan BI Singapura. “Harus sering bertemu dengan International pitential biyer melalui berbagai pelatihan yang ada. Kemudian memfasilitasi Business matching antara UMKM terpilih dengan potential buyer internasional,” ujarnya.
Dia juga menerangkan sejumlah tantangan yang masih dihadapi UMKM menembus pasar ekspor di antaranya harga yang ditawarkan UMKM masih dinilai kurang kompetitif dibanding produk serupa di kawasan Asia Tenggara. Selain itu kelengkapan detail informasi produk dalam standar internasional masih banyak belum diperhatikan.
“Kemudian penjajakan minat dan peluang buyer potensial sebagai tindak lanjut partisipasi dalam event promosi investasi yang diselenggarakan tentu sana memerlukan dukungan regulator mendorong kesiapan ekspor,” pungkasnya.
Antusiasme peserta yang membludak menunjukkan bahwa pelaku usaha pun mengamini pentingnya memoles produk-produk mereka agar bisa bersaing di pasar internasional. Selain seminar bertajuk UMKM Menembus Pasar Ekspor, seminar mengenai Urgensi Sertifikasi Halal juga tak kalah penting di tengah tingginya potensi Industri Halal global, berbagai negara di dunia untuk berlomba-lomba memanfaatkan peluang yang ada.
Festival Ekonomi Syariah 2019 yang dipusatkan di Surabaya akan berlangsung hingga hari ini (Sabtu, 9/11/2019) untuk selanjutnya dimatangkan dan dibawa ke Jakarta sebagai even Internasional Ekonomi Syariah.
(akr)