GrabKios Dorong Digitalisasi UMKM dan Warung Tradisional

Minggu, 10 November 2019 - 11:12 WIB
GrabKios Dorong Digitalisasi UMKM dan Warung Tradisional
GrabKios Dorong Digitalisasi UMKM dan Warung Tradisional
A A A
JAKARTA - Aplikasi Kudo resmi bertransformasi menjadi GrabKios, menandai integrasi yang lebih kuat dengan Grab yang telah mengakuisisi Kudo pada 2017. Sejalan dengan komitmen memberdayakan warung tradisional agar dapat berkompetisi di era digital, GrabKios membidik tambahan 1 juta mitra pada 2021 dari saat ini sekitar 2,6 juta mitra di 505 kota/kabupaten.

Saat ini terdapat lebih dari 4,5 juta warung tradisional di Indonesia berperan penting sebagai denyut nadi dan sumber kehidupan masyarakat dalam menyalurkan kebutuhan sehari-hari.

Direktur Pelaksana Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan, GrabKios menyatukan jaringan luas lebih dari 2,6 juta agen dan mitra warung Kudo di Indonesia, serta ekosistem layanan dan kemitraan Grab.

“Dengan GrabKios, kami tidak hanya bertujuan untuk memberdayakan warung, tapi juga menjadikan mereka sebagai titik akses yang memungkinkan lebih banyak masyarakat mengakses produk-produk digital, layanan keuangan, asuransi, tabungan dan layanan lainnya untuk pertama kalinya,” ujarnya di sela peluncuran Hari Warung Nasional di Jakarta, Kamis (7/11/2019).

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Teten Masduki mengapresiasi terobosan dari GrabKios yang secara tidak langsung juga akan mendorong Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk melakukan digitalisasi dalam bisnisnya.

"Aplikasi semacam ini sejalan dengan program digitalisasi UMKM supaya ada peningkatan ekonomi di warung-warung ini. UMKM ada 62 juta unit dan yang terbesar adalah usaha mikro, dimana warung merupakan bagian dari usaha mikro," tuturnya.

Melalui pemanfaatan digitalisasi di dalam bisnisnya, lanjut Teten, warung akan semakin kompetitif dalam menghadapi persaingan dengan ritel modern maupun dalam memberikan layanan kepada konsumennya.

Menurut dia, banyak warung tradisional yang tutup lantaran tidak punya daya saing yang setara dengan ritel modern. "Oleh karenanya digitalisasi produk UMKM dan peningkatan daya saing UMKM agar masuk rantai nilai ini menjadi penting," tandasnya.

Kedepannya, GrabKios dan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah akan menjalin kemitraan dengan lebih banyak industri dan perusahaan untuk turut mendukung Hari Warung Nasional dan memberikan dukungan yang lebih besar untuk warung.

Hari Warung Nasional rencananya akan diperingati setiap 7 November. Inisiatornya adalah GrabKios bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, serta didukung oleh mitra bisnis Grab, yakni Perum Bulog dan Bank Mandiri.

Sebagai bagian dari Hari Warung Nasional, GrabKios memaparkan rencananya untuk memajukan warung melalui pemanfaatan teknologi, menyediakan solusi yang membantu mereka bertahan seiring dengan pertumbuhan ekonomi digital dan dapat bersaing dengan minimarket modern.

GrabKios akan memberdayakan warung melalui tiga cara. Pertama, memperluas jenis layanan yang ditawarkan warung serta membantu mereka untuk menambah penghasilan. Selain layanan yang telah diluncurkan sebelumnya seperti pulsa, pembayaran beragam tagihan dan tiket perjalanan, layanan pengiriman uang serta registrasi mitra pengemudi Grab, GrabKios menghadirkan peluang usaha tambahan diantaranya pengantaran paket didukung oleh Porter, dimana pelanggan dapat mengirimkan barang melalui mitra GrabKios. Layanan ini kini tersedia di Jakarta, Depok, Tangerang, Bekasi, Bandung, dan Surabaya.

Kedua, menyediakan akses terhadap modal usaha, layanan keuangan serta membantu warung untuk meningkatkan usahanya. Grab menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Bank Mandiri untuk menyediakan pinjaman dari Bank Mandiri kepada mitra GrabKios serta mitra pengemudi Grab.

Ketiga, mengurangi biaya usaha. GrabKios memberikan akses yang lebih luas dan lebih mudah kepada warung tradisional untuk memesan barang dagangan melalui aplikasi dengan harga yang sangat kompetitif. Barang akan diantarkan langsung ke pemilik warung secara gratis dan tersedia pilihan pembayaran cash-on-delivery (COD), yang sesuai dengan kebutuhan warung kecil.

Head of GrabKios yang juga Co-Founder Kudo Agung Nugroho mengatakan, warung adalah penggerak ekonomi Indonesia dan berperan penting dalam membentuk masyarakat Indonesia. Sejalan dengan visi Indonesia menuju ekonomi digital, pihaknya ingin memastikan bahwa tidak ada warung tradisional yang tertinggal.

“Tujuan utama kami adalah untuk memberdayakan tambahan 1 juta mitra GrabKios di Indonesia pada 2021 melalui pemanfaatan teknologi dan membantu mereka untuk berkembang, serta terus melayani masyarakat di sekitar mereka,” tuturnya.

Dengan membawa Kudo lebih dekat ke dalam ekosistem Grab dan bertransformasi menjadi GrabKios, lanjut dia, percepatan inovasi dan pemanfaatan jaringan kemitraan dari kedua perusahaan kemungkinannya lebih besar sehingga menawarkan lebih banyak manfaat dan layanan kepada warung.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, sebagai salah satu bentuk komitmen Bulog dalam menjamin ketahanan pangan, pihaknya sangat bangga dapat bekerja sama dengan Grab untuk menyalurkan beras kepada yang yang membutuhkan. “Kami berharap upaya untuk masuk ke dalam ekonomi digital ini dapat memberikan dampak positif di masa mendatang,” ucapnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7287 seconds (0.1#10.140)