Penurunan GWM Diharapkan Turunkan Suku Bunga Simpanan

Jum'at, 22 November 2019 - 07:02 WIB
Penurunan GWM Diharapkan Turunkan Suku Bunga Simpanan
Penurunan GWM Diharapkan Turunkan Suku Bunga Simpanan
A A A
JAKARTA - Kepala Ekonom BNI, Ryan Kiryanto, sudah memprediksi bunga acuan Bank Indonesia atau BI 7-Day Reverse Repo Rate tetap di 5%, juga untuk posisi Deposit Facility dan Lending Facility. Dan disertai relaksasi kebijakan makroprudensial (penurunan Giro Wajib Minimum sebesar 50 bps untuk perbankan konvensional dan syariah).

Hal tersebut bertujuan untuk lebih melonggarkan kondisi likuiditas sehingga diharapkan bisa mengakselerasi penurunan suku bunga simpanan dan kredit seiring melonggarnya likuiditas.

"Bank-bank tidak harus khawatir dihadapkan pada kondisi likuiditas yang ketat seperti waktu yang lalu. Pun bank-bank tidak tergoda untuk menaikkan suku bunga, tapi sebaliknya menurunkan arah suku bunga sebagaimana diharapkan Presiden Jokowi," kata Ryan di Jakarta, Kamis (21/11/2019).

Dia pun meyakini permintaan kredit akan meningkat di 2020 nanti seiring dengan semangat pemerintah (K/L) untuk mempercepat penyerapan anggarannya.

Yang pasti, keputusan RDG BI tersebut tentu direspon positif pelaku pasar, perbankan dan sektor riil. Semangat bauran kebijakan BI yang akomodatif sungguh tepat dan patut diapresiasi sebagai "jamu manis" untuk menangkal efek tekanan eksternal (perang dagang, Brexit, geopolitik kawasan) sehingga perekonomian nasional bisa didorong ke level pertumbuhan 5,06% di 2019 FY dan 5,1-5,3% di 2020 FY.

Semua langkah BI yang sudah on the right track akan semakin "mantul" jika disinkronisasi dengan kebijakan fiskal yang sifatnya counter cyclical (relaksasi kebijakan fiskal, percepat belanja barang dan modal oleh K/L, dan insentif fiskal). Dengan demikian bauran kebijakan moneter dan fiskal yang harmonis dan sinkron akan mendongkrak kepercayaan pasar dan dunia usaha.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4124 seconds (0.1#10.140)