Pertamina EP Tarakan Genjot Produksi Minyak Capai 2.400 Bph Tahun Depan
A
A
A
TARAKAN - PT Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field menargetkan kenaikan produksi minyak mentah hingga 2.400 barel per hari (bph). Adapun proyeksi tersebut meningkat dibandingkan produksi rata-rata tahun ini sebesar 2.150 bph.
“Upaya yang akan kami lakukan dengan melakukan pengeboran dua sumur tahun depan serta melakukan pengerjaan ulang sumur (workover) dan kegiatan well service mencapai 10 sumur,” ujar Pjs Manager Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Yudha Kusuma Rizal saat ditemui di Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (22/11/2019).
Menurutnya sejumlah kegiatan peningkatan produksi minyak tersebut untuk menekan laju produksi alamiah. Adapun penurunan produksi alamiah (decline rate) rata-rata sejumlah lapangan migas di Tarakan mencapai 23% per tahun. “Sebab itu kami terus berupaya melakukan optimasi produksi seperti melakukan injeksi sumur karena memang sumur-sumur kebanyakan sudah tua,” kata dia.
Tidak hanya itu, pihaknya juga berupaya menahan laju penurunan produksi dengan peningkatan aktivitas surface dan subsurface dengan mengedepankan keselamatan kerja dan cost optimization, sesuai dengan rencana.
Selain itu, Pertamina EP Asset 5 Tatakan juga melakukan pengeboran sumur baru dan menerapkan kegiatan Enhance Oil Recovery (EOR). “Kegiatan kami lakukan di dua struktur yakni Tarakan dan Sembakung, karena memang wilayah kerja kami terbagi di dua area tersebut,” paparnya.
Dia mengatakan, bahwa produksi minyak mentahnya di olah di Kilang Balikpapan untuk dijadikan produk bahan bakar minyak (BBM). Adapun seluruh produksi minyak dari Tarakan Field dialirkan ke Terminal Lingkas melalui Stasiun Pengumpul Mangatal, Juata dan Sesanip serta Pamusian kemudian dibawa menggunakan tanker untuk diproses ke Kilang Balikpapan.
“Lifting minyak dari Sembakung dikapalkan ke Kilang Balikpapan melalui Bunyu, sedangkan dari Tarakan langsung ke Balikpapan,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan Pertamina EP hingga kuartal III/2019 mencapai 82.406 bph atau mencapai kenaikan sebesar 106% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 77.870 bph.
“Upaya yang akan kami lakukan dengan melakukan pengeboran dua sumur tahun depan serta melakukan pengerjaan ulang sumur (workover) dan kegiatan well service mencapai 10 sumur,” ujar Pjs Manager Pertamina EP Asset 5 Tarakan Field Yudha Kusuma Rizal saat ditemui di Tarakan, Kalimantan Utara, Jumat (22/11/2019).
Menurutnya sejumlah kegiatan peningkatan produksi minyak tersebut untuk menekan laju produksi alamiah. Adapun penurunan produksi alamiah (decline rate) rata-rata sejumlah lapangan migas di Tarakan mencapai 23% per tahun. “Sebab itu kami terus berupaya melakukan optimasi produksi seperti melakukan injeksi sumur karena memang sumur-sumur kebanyakan sudah tua,” kata dia.
Tidak hanya itu, pihaknya juga berupaya menahan laju penurunan produksi dengan peningkatan aktivitas surface dan subsurface dengan mengedepankan keselamatan kerja dan cost optimization, sesuai dengan rencana.
Selain itu, Pertamina EP Asset 5 Tatakan juga melakukan pengeboran sumur baru dan menerapkan kegiatan Enhance Oil Recovery (EOR). “Kegiatan kami lakukan di dua struktur yakni Tarakan dan Sembakung, karena memang wilayah kerja kami terbagi di dua area tersebut,” paparnya.
Dia mengatakan, bahwa produksi minyak mentahnya di olah di Kilang Balikpapan untuk dijadikan produk bahan bakar minyak (BBM). Adapun seluruh produksi minyak dari Tarakan Field dialirkan ke Terminal Lingkas melalui Stasiun Pengumpul Mangatal, Juata dan Sesanip serta Pamusian kemudian dibawa menggunakan tanker untuk diproses ke Kilang Balikpapan.
“Lifting minyak dari Sembakung dikapalkan ke Kilang Balikpapan melalui Bunyu, sedangkan dari Tarakan langsung ke Balikpapan,” ungkapnya.
Berdasarkan laporan Pertamina EP hingga kuartal III/2019 mencapai 82.406 bph atau mencapai kenaikan sebesar 106% dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu sebesar 77.870 bph.
(akr)