PTAN Masuk 6 Besar Produk Ekspor Perikanan Jateng 2019

Sabtu, 23 November 2019 - 04:32 WIB
PTAN Masuk 6 Besar Produk...
PTAN Masuk 6 Besar Produk Ekspor Perikanan Jateng 2019
A A A
SEMARANG - Daging ikan tilapia atau nila produksi PT Aquafarm Nusantara (PTAN) masuk 6 besar ekspor produk ikan Jawa Tengah 2019 yang berjumlah 1.535 ton dan bernilai Rp103 miliar. Enam besar ekspor produk ikan adalah daging rajungan, surimi, cumi-cumi, udang putih, udang vanamei dan daging nila atau tilapia.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Balai Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BKIPM) Semarang, Raden Gatot Utama saat acara Ekspor Raya Produk Perikanan Wilayah Jawa Tengah yang dilepas oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (22/11/2019).

Gatot menyebutkan dalam ekspor raya hasil perikanan di tahun 2019, Jawa Tengah telah mengekspor sebanyak 41.289 ton dengan nilai Rp 2,4 triliun.

Hingga Oktober 2019 ini, sudah ada ekspor hasil perikanan mencapai Rp790 miliar. Hasil perikanan tersebut diekspor ke 11 negara, di antaranya ada Amerika Serikat, Italia, China, Taiwan, Filipina, Singapura, dan beberapa negara lainnya.

"Daging ikan tilapia atau nila produksi PT Aquafarm Nusantara masuk 6 besar ekspor produk ikan Jawa Tengah 2019 yang berjumlah 1.535 ton dan bernilai Rp103 miliar," jelasnya.

Presiden Komisaris PT Aquafarm Nusantara, Sammy Hamzah, mengatakan bahwa perusahaanya terus mencari cara untuk meningkatkan produksi secara efisien.

"Pada 2019, kami telah mengekspor 1.535 ton Naturally Better Tilapia ke Amerika Serikat, Eropa, Australia dan Kanada. Dan kami juga melakukan penjualan di dalam negeri sebanyak 3.381 ton," sebut Sammy.

Dia mengungkapkan, sebagai perusahaan penanaman modal asing dari Swiss, pihaknya memberikan apresiasi kepada Pemerintah Indonesia atas dukungan dan bimbingan terhadap usahanya tersebut.

"Melalui peraturan yang lebih ramah terhadap investasi dan dunia usaha yang saat ini digalakkan oleh Presiden Jokowi, kami yakin bahwa kami bisa menumbuhkan usaha ini dan meningkatkan kontribusi ekonomi kami bagi pemerintah dan rakyat Indonesia," ujarnya.

Presiden Direktur PT Aquafarm Nusantara, Juan Carlos, menambahkan perusahaannya tersebut memiliki budidaya ikan tilapia di Wadas Lintang, Wonogiri, Kedung Ombo dan Wunut, serta pabrik pengolahan di Semarang dan memiliki total karyawan 750 orang.

"Produk tunggal perusahaan ini adalah Naturally Better Tilapia dengan kualitas tinggi yang diproduksi untuk pasar dalam negeri dan ekspor," jelasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo memuji bahwa keberhasilan PT Aquafarm Nusantara yang merambah ekspor tilapia ke negara-negara tersebut mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Tengah untuk mengembangkan dan bisa dipelajari oleh orang lain.

"Tilapia atau ikan Nila di Klaten sudah diekspor ke Amerika. Itu harganya bagus, pasarnya bagus, dan mungkin kita memang the best. Ternyata Tilapia ini tidak terlalu banyak diketahui, jadi saya ingin prospek ini kemudian dikembangkan. Kalau ada yang mau belajar silakan datang ke Klaten, sudah ada champion-nya di sana," tandas Ganjar.

Pengembangan sektor perikanan tersebut diharapkan bisa memberikan dampak positif. Di antaranya bisa mendongkrak ekonomi nasional dengan meningkatkan devisa, memberdayakan potensi yang ada di daerah-daerah, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Tugas kita dalam politik ekspor dan politik perikanan, kita bisa mengikuti perkembangan bisnis perikanan ini. Masyarakat itu butuhnya apa nanti akan kita buatkan. Misal butuh pelatihan, ya dibuatkan. Kalau butuh peningkatan kapasitas dan akses modal, ya ayo, tadi juga ada dari pihak bank juga," pungkasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1100 seconds (0.1#10.140)