ISEF 2019 Dukung Indonesia Jadi Pemain di Industri Halal Global

Senin, 25 November 2019 - 15:57 WIB
ISEF 2019 Dukung Indonesia...
ISEF 2019 Dukung Indonesia Jadi Pemain di Industri Halal Global
A A A
JAKARTA - Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kembali digelar. Perhelatan ISEF 2019 yang memasuki tahun keenam ini digelar pada tanggal 12-16 November 2019 di Jakarta Convention Center dengan mengusung tema “Embracing Sharia Economics For Stronger & Sustainable Growth” sebagai babak baru untuk mengembangkan sektor ekonomi keuangan syariah nasional ke level global dalam mewujudkan Indonesia sebagai rujukan ekonomi keuangan syariah dunia.

Menurut Thomson Reuters, pangsa pasar ekonomi Islam diperkirakan terus tumbuh hingga 3.007 miliar USD pada tahun 2023. Jumlah penduduk muslim dunia yang mencapai 1,8 miliar atau 24% dari populasi global, dan pesatnya populasi generasi muslim milenial juga turut mempengaruhi prospek dan tren fesyen muslim ke depan.

Indonesia merupakan konsumen busana muslim terbesar ketiga di dunia yang menghabiskan sebesar 20 miliar USD atau sekitar 300 triliun rupiah. Indonesia yang berada di posisi kedua setelah Uni Emirat Arab dalam pemain pasar fesyen muslim terbesar di dunia merupakan pencapaian terbaik Indonesia jika dibandingkan dengan sektor jasa halal lainnya seperti keuangan syariah pada posisi 10 atau wisata halal pada posisi empat.

Dengan begitu, produk fesyen muslim Indonesia potensial sebagai komoditi untuk mengintegrasikan kerja sama internasional dan menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal global.

Sejalan dengan target yang dicanangkan oleh Pemerintah dalam mewujudkan Indonesia sebagai pusat fesyen muslim dunia. Dengan target untuk memasarkan produk busana muslim Indonesia ke skala global, Bank Indonesia bersinergi dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC) mempersembahkan “Sustainable & Ethical Fashion” sebagai rangkaian kegiatan ISEF 2019.

Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 menampilkan etalase karya 78 perancang busana muslim Indonesia melalui pameran Business to Business (B to B) pada tanggal 13-16 November 2019 di Assembly Hall, JCC dan rangkaian fashion show pada tanggal 14 dan 15 November 2019 di Main Stage Plenary Hall, JCC. Potensi buyer dalam dan luar negeri dihadirkan dalam perhelatan ini untuk dipertemukan dengan para perancang busana muslim Indonesia yang terpilih melalui proses kurasi dan telah dibina untuk mempersiapkan brand dan produk siap ekspor.

Perhelatan Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 secara resmi dibuka oleh Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia. “Potensi pasar fesyen muslim masih terbuka lebar, namun kompetisi lokal maupun global juga semakin ketat. Oleh karena itu, pelaku fesyen nasional mesti mampu menangkap perubahan, berkreativitas dan berinovasi, meningkatkan produktivitas serta memperkuat brand sehingga mampu memenangkan pasar lokal maupun global,” paparnya pada acara pembukaan Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019.

Ali Charisma, National Chairman Indonesian Fashion Chamber (IFC) memaparkan, “Industri fesyen muslim Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan dan menawarkan keragaman konten lokal yang tidak dimiliki oleh negara lain sehingga menjadi potensi dan nilai tambah untuk dipasarkan ke skala global dan menciptakan citra bahwa Indonesia telah bersiap sebagai pusat industri halal global. Sinergi antara BI, IFC, dan IHLC akan menciptakan kekuatan dan pengaruh cukup besar dalam ekonomi keuangan syariah tingkat nasional maupun internasional dan pada akhirnya dapat mewujudkan Indonesia sebagai kiblat fesyen muslim dunia.”

ISEF 2019 menghadirkan Sustainable & Ethical Fashion untuk mengangkat pentingnya sustainable fashion (fesyen berkelanjutan) dan ethical fashion (fesyen etis) untuk pertumbuhan jangka panjang dan kesinambungan lingkungan.

Fesyen etis merupakan salah satu sumber utama pendapatan lokal dan nasional Indonesia yang berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi, lingkungan, sosial, maupun budaya. Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan komitmen dan tanggung jawab dari pelaku desain, pengrajin, maupun pemerintah untuk dapat menerapkan fesyen etis. Kini, fesyen etis menjadi model bisnis baru untuk mendapatkan perhatian dan kredibilitas di mata konsumen.

Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 menghadirkan rangkaian gelaran karya dari 78 desainer muslim Indonesia yang mengaplikasikan konsep fesyen berkelanjutan dan fesyen etis. Antara lain desainer Vivi Zubedi, Saffana, Itang Yunasz, Rosie Rahmadi, Tuty Adib, Wignyo Rahadi, Dian Pelangi, Irmaintan, Neera Alatas, Defika Hanum, Medina Zein, Jeny Tjahyawati, Lisa Fitria, Ina Priyono, Hannie Hananto, Meccanism, Iva Lativah, Shafira, Khanaan, Sessa by Monika Jufry, Zya & Luana, L by Laudya Cynthia Bella, Elzatta, Oki Setiana Dewi x Irna Mutiara, Sofie, Deden Siswanto, Nurzahra, Rya Baraba, Ayu Dyah Andari, Kursien Karzai, ETU by Restu Anggraini, Nuniek Mawardi, dan lainnya.

Indonesia Halal Lifestyle Center (IHLC) memberikan dukungan penuh pada perhelatan Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019. Seperti yang disampaikan oleh Jetty R Hadi, Vice Chairman of Indonesia Halal Lifestyle Centre (IHLC), “Di bawah ‘rubrik’ gaya-hidup halal, fesyen dan konteks luasnya yaitu hal-ikhwal berpakaian, harus patuh pada pedoman mengenai apa yang dimaksud dengan kehidupan dan gaya-hidup yang sekaligus halal dan thoyyib (baik, sehat, tidak berbahaya, ramah lingkungan).

Sepotong hijab, sebagai contoh, harus bisa ditelusur bahan mentah dan material tambahan apa saja yang digunakannya, seberapa bermanfaat atau bermudarat bagi sesama rantai pasokannya sampai ke tangan penggunanya. Begitu pula, seberapa tepat atau berlebihankah sebuah industri dan pasar fesyen di hadapan keadaan masyarakatnya. Oleh karenanya sangat logis apabila kriteria dari produk konsumen yang "ethical" dan "sustainable" sesuai dengan kriteria fesyen Islami.”

Wardah Cosmetics turut mendukung ajang Sustainable & Ethical Fashion ISEF 2019 sebagai Official Make Up and Hair Do. “Kami sangat bangga dapat mendukung dan terlibat dalam program Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) kali ini. Kontribusi Wardah pada ISEF tahun ini merupakan wujud komitmen dalam mendukung dan mengembangkan industri mode tanah air.

Sebagai brand kosmetik terbesar saat ini, inovasi merupakan prinsip utama kami dan tentunya misi inovasi ini juga sejalan dengan gelaran rangkaian program ISEF yang menampilkan karya-karya mode desainer Indonesia yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal dengan kualitas yang mampu bersaing dalam pasar global. Semoga melalui sinergi kolaborasi ini Wardah terus bisa memberikan dukungan bagi industri mode Indonesia untuk terus memberikan dampak positif bagi Indonesia,” ungkap Sulika, Public Relations Manager Wardah Cosmetics.
(atk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0833 seconds (0.1#10.140)