Pertamina Kejar Kesepakatan Valuasi Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) terus mengejar mengenai kesepakatan valuasi terkait pengembangan (Refinery Development Master Plan/RDMP) Kilang Cilacap dengan Saudi Aramco. Selama ini kedua pihak menunjukkan finalisasi valuasi dan skema kerja sama telah menunjukkan progres yang memuaskan bagi kedua belah pihak.
"Kami ingin menawarkan kerjasama ini jika belum ada titik temu untuk nilai valuasi kerjasama kilang Cilacap. Kami berharap bisa win-win solution, tapi kalau masih tidak ada kesepakatan, maka skemanya sama saja dengan di kilang Balikpapan," tutur Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta, Selasa(26/11/2019).
Ia menuturkan bahwa jika kilang eksisting tidak di spin-off, opsi skema nanti adalah membangun kilang baru di Balikpapan."Jika opsi ini disetujui oleh pihak Aramco, maka pengelolaan kilang Cilacap akan sepenuhnya berada di tangan Pertamina. Kami sendiri ingin mempercepat peningkatan kapasitas kilangnya," jelas Nicke.
Kilang Cilacap, lanjutnya selain peningkatan kapasitas, akan diintegrasikan pula dengan petrochemical plant seperti kilang Tuban dan Balongan. Setelah hasil valuasi selesai disepakati bersama, maka pembangunan RDMP Kilang Cilacap akan berlangsung lebih cepat. Adapun tahap selanjutnya akan dilakukan proses kerja sama kontrak engineering.
"Kami masih menunggu kesepakatan dengan Aramco untuk valuasi sampai akhir tahun ini, tapi kami sendiri siap membangun kilang Cilacap. Kami masih akan mengkaji keputusan ke depannya dengan matang," tuturnya.
"Kami ingin menawarkan kerjasama ini jika belum ada titik temu untuk nilai valuasi kerjasama kilang Cilacap. Kami berharap bisa win-win solution, tapi kalau masih tidak ada kesepakatan, maka skemanya sama saja dengan di kilang Balikpapan," tutur Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati di Jakarta, Selasa(26/11/2019).
Ia menuturkan bahwa jika kilang eksisting tidak di spin-off, opsi skema nanti adalah membangun kilang baru di Balikpapan."Jika opsi ini disetujui oleh pihak Aramco, maka pengelolaan kilang Cilacap akan sepenuhnya berada di tangan Pertamina. Kami sendiri ingin mempercepat peningkatan kapasitas kilangnya," jelas Nicke.
Kilang Cilacap, lanjutnya selain peningkatan kapasitas, akan diintegrasikan pula dengan petrochemical plant seperti kilang Tuban dan Balongan. Setelah hasil valuasi selesai disepakati bersama, maka pembangunan RDMP Kilang Cilacap akan berlangsung lebih cepat. Adapun tahap selanjutnya akan dilakukan proses kerja sama kontrak engineering.
"Kami masih menunggu kesepakatan dengan Aramco untuk valuasi sampai akhir tahun ini, tapi kami sendiri siap membangun kilang Cilacap. Kami masih akan mengkaji keputusan ke depannya dengan matang," tuturnya.
(akr)