Bogasari Ekspor 273.000 Ton Produk Pakan Ternak

Kamis, 28 November 2019 - 10:20 WIB
Bogasari Ekspor 273.000...
Bogasari Ekspor 273.000 Ton Produk Pakan Ternak
A A A
JAKARTA - PT Bogasari Flour Mills (Bogasari) kembali melakukan ekspor produk sampingan gandum berupa white bran pellet. Kemarin 7.700 tonpelet senilai USD1,5 juta atausetara Rp21 miliar dikirim ke Filipina.

Hingga November tahun ini, total ekspor pelet ke Filipina mencapai 58.000 ton senilai Rp158 miliar. Selain ke Filipina, pelet juga diekspor ke Jepang, Vietnam, Korea Selatan, Thailand, China, dan berbagai negara di kawasan Timur Tengah.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) Franciscus Welirang mengemukakan pelet merupakan salah satu produk turunan gandum dengan pasar yang prospektif.

“Pasar terbesar masih di Asia Timur, di negara-negara seperti China dan Jepang. Ekspor dalam volume besar juga menyasar Vietnam, Thailand, Filipina,” papar sosok yang akrab disapa Franky tersebut, ketika melepas ekspor pelet di Jakarta kemarin.

Dia mengungkapkan, hingga November 2019 diperkirakan total ekspor produk pakan ternak oleh Bogasari mencapai 273.000 ton atau setara dengan Rp726 miliar.

Sementara hingga September 2019, nilai ekspor terigu nasional dan aneka produk turunan mencapai Rp9 triliun.Produk yang diekspor antara lain tepung terigu, dedak gandum, dan aneka produk turunan seperti pasta, mi instan, biskuit, cake, dan pastry.

Franciscus Welirang yang akrab disapa Franky memaparkan, berdasarkan data Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia, nilai ekspor yang paling besar berasal dari aneka produk turunan berbahan dasar tepung terigu seperti pasta, biskuit, mi instan, coke, wafer, pastry. Adapun negara tujuan ekspor tersebut antara lain Singapura, Myanmar, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Thailand,dan China.

Franky menegaskan, meski industri terigu nasional menggunakan bahan baku impor berupa gandum, pihaknya tetap berkomitmen untuk melakukan ekspor dalam berbagai produk olahan. “Keberadaan industri terigu nasional juga ikut mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, karena terigu adalah produk antara sehingga harus diolah agar menjadi makanan. Di sektor usaha pengolahan makanan berbasis terigu ini, muncul pelaku usaha mulai level industri hingga UKM,” pungkasnya.

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang turut melepas ekspor kali ini menyatakan bahwa pengiriman produk pakan ternak berbahan baku dedak gandum tersebut merupakan bukti bahwa Indonesia memiliki kemampuan untuk menambah nilai produk impor.

Dia tidak memungkiri bahwa Indonesia masih mengimpor gandum dalam skala besar. Kendati demikian, diamenilai langkah tersebut perludiiringi pula dengan upaya untuk menggenjot ekspor produk turunan gandum.

“Seperti itulah cara berpikir kita, kita boleh impor dan impor tidak haram apabila dengan segala daya dan upaya, kita tidak bisa memproduk sinya di dalam negeri. Namun, impor ini perlu diiringi pula dengan langkah hilirisasi,” katanya.(Sudarsono)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0872 seconds (0.1#10.140)