Bidik Proyek Rel Kereta Api di Madagaskar, PT Len Terkendala Pendanaan
A
A
A
JAKARTA - PT. Len Industri (Persero) bakal terus meningkatkan kinerja perseroan ke kancah global, dimana salah satunya dengan menggarap proyek jalur kereta api di Madagaskar dan Uganda .Rencananya, perusahaan pelat merah itu berharap proyek tersebut bisa terealisasi pada tahun depan.
Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) 2019 di Bali pada Agustus lalu. “Untuk pasar Afrika yang sudah kita jajaki di Madagaskar. Semoga tahun depan, kita dapat kerjakan dua proyek ini,” ujar Direktur Utama Zakky Gamal Yasin di Kementerian BUMN, Selasa (3/12/2019).
Sambung dia melanjutkan, untuk skema pendanaan proyek akan dilakukan dengan konsorsium bersama beberapa perusahaan lainnya. Salah satunya dengan menggandeng BUMN lainnya yang dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan memanfaatkan pendanaan melalui Bank Exim.
“Kebutuhan (akan jalur perkeretaapian) sangat urgent. Namun, mereka terkendala masalah finansial yang harus kita cari solusinya. Mereka juga minta kita menjadi investor,” katanya.
Dia menambahkan pendanaan Bank Exim bisa jadi solusi, dimana beberapa perusahaan BUMN seperti PT Timah Tbk dan PT INKA (Persero) berencana menggarap proyek pengembangan mineral di Madagaskar. Saat ini, tim dari Timah tengah mengeksplorasi jumlah kandungan mineral yang ada di negara tersebut. “Supaya kita tahu cukup atau tidak untuk membayar investasi yang sudah kita keluarkan,” jelasnya.
Kerja sama tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue (IAD) 2019 di Bali pada Agustus lalu. “Untuk pasar Afrika yang sudah kita jajaki di Madagaskar. Semoga tahun depan, kita dapat kerjakan dua proyek ini,” ujar Direktur Utama Zakky Gamal Yasin di Kementerian BUMN, Selasa (3/12/2019).
Sambung dia melanjutkan, untuk skema pendanaan proyek akan dilakukan dengan konsorsium bersama beberapa perusahaan lainnya. Salah satunya dengan menggandeng BUMN lainnya yang dipimpin oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dengan memanfaatkan pendanaan melalui Bank Exim.
“Kebutuhan (akan jalur perkeretaapian) sangat urgent. Namun, mereka terkendala masalah finansial yang harus kita cari solusinya. Mereka juga minta kita menjadi investor,” katanya.
Dia menambahkan pendanaan Bank Exim bisa jadi solusi, dimana beberapa perusahaan BUMN seperti PT Timah Tbk dan PT INKA (Persero) berencana menggarap proyek pengembangan mineral di Madagaskar. Saat ini, tim dari Timah tengah mengeksplorasi jumlah kandungan mineral yang ada di negara tersebut. “Supaya kita tahu cukup atau tidak untuk membayar investasi yang sudah kita keluarkan,” jelasnya.
(akr)