Harga Minyak Perpanjang Keuntungan Jelang Pertemuan di Wina
A
A
A
WINA - Harga minyak mentah kembali naik pada Rabu (4/12/2019), menjelang pertemuan OPEC dan sekutunya, atau dikenal OPEC+ di Wina, Austria. Agenda pertemuan di Wina akan membahas, apakah OPEC+ terus memperpanjang pembatasan produksi atau mengikuti data soal perlambatan ekonomi global.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent International naik 28 sen atau 0,5% menjadi USD61,10 per barel pada pukul 01:51 GMT. Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 27 sen atau 0,5% menjadi USD56,37 per bare;.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu utamanya, Rusia, atau dikenal OPEC+, sedang bersiap-siap mengetuk palu untuk memperpanjang pengurangan produksi. Hal ini diutarakan oleh salah satu anggota yaitu Irak.
Menteri Perminyakan Irak, Thamer Ghadhban, mengatakan kepada wartawan di Wina, bahwa OPEC+ akan melakukan pemotongan lebih dalam. Pembahasan soal ini menjadi pilihan sejumlah anggota kunci.
Soal pemotongan ini terbagi menjadi dua. Ada kelompok yang menginginkan tambahan pemotongan produksi, dan ada yang hanya ingin terus memperpanjang dari pemotongan yang ada. Sejak awal tahun, OPEC+ sudah melakukan pemotongan produksi 1,2 juta barel per hari.
BNP Paribas Markets memperhitungkan bahwa OPEC akan memperpanjang pemotongan dari yang sudah ada hingga enam bulan ke depan. "Perpanjangan dari pemotongan yang sudah ada akan mengirim pesan kuat komitmen dari Deklarasi Kerjasama OPEC," tulis BNP Paribas.
Para anggota OPEC+ akan melakukan rapat penting selama dua hari, Kamis dan Jumat pekan ini, untuk mengumumkan kebijakan soal pemotongan produksi. OPEC+ berikhtiar terus memperpanjang pemotongan produksi demi mendukung harga.
Melansir dari Reuters, harga minyak mentah Brent International naik 28 sen atau 0,5% menjadi USD61,10 per barel pada pukul 01:51 GMT. Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 27 sen atau 0,5% menjadi USD56,37 per bare;.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutu utamanya, Rusia, atau dikenal OPEC+, sedang bersiap-siap mengetuk palu untuk memperpanjang pengurangan produksi. Hal ini diutarakan oleh salah satu anggota yaitu Irak.
Menteri Perminyakan Irak, Thamer Ghadhban, mengatakan kepada wartawan di Wina, bahwa OPEC+ akan melakukan pemotongan lebih dalam. Pembahasan soal ini menjadi pilihan sejumlah anggota kunci.
Soal pemotongan ini terbagi menjadi dua. Ada kelompok yang menginginkan tambahan pemotongan produksi, dan ada yang hanya ingin terus memperpanjang dari pemotongan yang ada. Sejak awal tahun, OPEC+ sudah melakukan pemotongan produksi 1,2 juta barel per hari.
BNP Paribas Markets memperhitungkan bahwa OPEC akan memperpanjang pemotongan dari yang sudah ada hingga enam bulan ke depan. "Perpanjangan dari pemotongan yang sudah ada akan mengirim pesan kuat komitmen dari Deklarasi Kerjasama OPEC," tulis BNP Paribas.
Para anggota OPEC+ akan melakukan rapat penting selama dua hari, Kamis dan Jumat pekan ini, untuk mengumumkan kebijakan soal pemotongan produksi. OPEC+ berikhtiar terus memperpanjang pemotongan produksi demi mendukung harga.
(ven)