Tips Cicilan Rumah Terjangkau untuk Hunian Milenial

Rabu, 04 Desember 2019 - 13:42 WIB
Tips Cicilan Rumah Terjangkau untuk Hunian Milenial
Tips Cicilan Rumah Terjangkau untuk Hunian Milenial
A A A
KINI saatnya generasi milenial memiliki hunian sendiri. Masalah biaya yang sering menjadi momok menakutkan perlahan sirna melalui kemudahan-kemudahan yang diberikan pengembang maupun bank untuk masalah pembiayaan.

Pengamat properti Ronny Wuisan mengatakan, kini sudah banyak bank yang mengeluarkan produk KPR Milenial sejak kuartal kedua tahun ini. Di antaranya: Bank Mandiri, BTN, BNI, OCBC, UOB, dan lain-lain sudah tergerak membantu generasi milenial memiliki hunian tanpa mengganggu arus keuangan mereka. Perbedaannya adalah pada perjanjian kontrak yang lebih lama, namun dengan rate bunga yang stabil selama 5 tahun.

“Jadi, selama lima tahun tidak perlu khawatir harus menyicil dengan nilai yang tiba-tiba tinggi,” ujar pemilik Agen Properti Digital, Urban Ace ini. Kontrak yang dimaksud adalah jika pada KPR biasa, nasabah dapat pindah ke banklain untuk mendapat bunga lebih ringan. Namun pada KPR Milenial tidak diperkenankan hingga 10 tahun.

Keuntungan KPR Milenial lainnya adalah uang muka 0%. Tentu dengan sejumlah syarat yang salah satunya adalah nasabah milenial belum pernah memiliki cicilan dimana pun. ”Ini yang banyak tidak lolos, karena mencicil ponsel saja ketahuan. Apalagi, memiliki cicilan kendaraan karena dikhawatirkan akan mengganggu kuota pengeluaran. Biasanya minimal diberikan DP 5% oleh KPR Milenial,” jelas Ronny.

Syarat lain plafon pembiayaan rumah pun tidak bisa besar, yakni berkisar Rp500 juta hingga Rp1 miliar, semua dapat dilihat dari kemampuan finansial dari nasabah milenial tersebut.

Pengembang pun dengan berbagai cara membuat agar dapat menjangkau pasar milenial yang kini sangat besar. Ronny takjub dengan semangat pengembang agar hunian yang mereka jual laku oleh generasi milenial.

“Di Pantai Indah Kapuk ada aparteman dengan luas hanya 14 meter, dan itu laku. Pengembang memberikan sesuai kemampuan para milenial,” tandasnya.

Ronny meyakini, sudah tidak ada alasan bagi generasi masa kini dengan usia produktif, yakni antara 25-38 tahun untuk tidak membeli hunian. “Generasi milenial takut tidak bisamembayar di kemudian hari. Sehingga, uang mereka hanya dihabiskan untuk kebutuhan konsumtif semata,” jelasnya.

Perencana Keuangan, Prita Gonzie memberikan tips bagaimana generasi milenial dapat membeli hunian. Kemampuan membayar uang muka pembelian rumah yang harus diperhatikan. Menurutnya, milenial membutuhkan uang muka setidaknya 30% dari harga jual.

“Uang muka sebaiknya tidak dicicil, namun sudah dipersiapkan sebelumnya untuk membeli rumah,” pesannya.

Tips kedua, yakni menyadari kemampuan mencicil, diusahakan penghasilan setiap bulan dialokasikan hingga 30% untuk membayar pinjaman kredit perumahan dengan kondisi tidak ada cicilan lain. Salah satu pengembang yang mewujudkan generasi muda untuk menabung dan berinvestasi di masa depan, yakni PT Setiawan Dwi Tunggal, pengembang apartemen The Parc di Pondok Cabe. Mereka menyediakan program khususya itu, Nabung DP yang memungkinkan kaum milenial membayar uang muka selama periode 2-3 tahun.

Menurut Direktur SouthCity, Peony Tang, melalui program ini, milenial hanya perlu mencicil DP 20% sebesar Rp3,3 jutaan hingga 24 kali. Setelah itu dilanjutkan dengan mencicil KPA sebesar Rp3 juta perbulan, yang artinya para calon konsumen hanya perlu menyisakan Rp99/000 per hari.(Ananda Nararya)
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4529 seconds (0.1#10.140)