ADB Berkomitmen Bantu Pemulihan Infrastruktur di Sulawesi Tengah

Jum'at, 06 Desember 2019 - 17:35 WIB
ADB Berkomitmen Bantu Pemulihan Infrastruktur di Sulawesi Tengah
ADB Berkomitmen Bantu Pemulihan Infrastruktur di Sulawesi Tengah
A A A
JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan bahwa Asian Development Bank (ADB) memberikan bantuan pemulihan infrastruktur di tiga pelabuhan dan satu bandara di Sulawesi Tengah.

"Bantuan senilai USD100 juta dan akan dimulai pada tahun 2020," ujar Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karyadi sela konferensi pers "12th Transport Minister Meeting Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia Philipina East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA)" di Jakarta, Jumat (6/12/2019).

Bantuan tersebut diberikan untuk pemilihan Pelabuhan Pantoloan, Donggala serta Pelabuhan Wani. Sedangkan untuk bandara adalah Bandara Mutiara Sis Al Jufri Palu. Menhub Budi Karya menambahkan, pihaknya juga mengusulkan meminta bantuan ADB untuk mengembangkan suatu portal yang mampu mengupload pengaturan Non Convention Sized Ships (NCSS).

"Dengan begitu dapat diakses oleh semua negara anggota dan dapat mengetahui bagaimana pengaturan kapal non konvensi di masing-masing negara BIMP-EAGA," pungkasnya.

Sementara Senior Transport Specialist dari ADB, Susan Lim mengatakan bantuan tersebut akan diperuntukkan untuk tiga pelabuhan/dermaga dan satu bandara. Pemulihan dilakukan sebagai dampak bencana gempa bumi dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah pada akhir 2018 lalu. "Ini totalnya mencapai USD100 juta. Ini belum bantuan lain yang ada di Indonesia," jelasnya.

Indonesia juga mengusulkan Pelabuhan Benoa sebagai hub wisata antarnegara- negara transportasi ASEAN. Meski tidak masuk dalam agenda pembahasan diantaranya negara-negara BIMP-EAGA, namun pelabuhan Benoa bisa mendukung Cruise Tourism.

Pertemuan reguler setingkat menteri antara negara BIMP-EAGA ini diselenggarakan bergantian. Pertemuan ini membahas serta memonitor perkembangan proyek-proyek dan kerja sama di bidang transportasi darat, laut, udara maupun perkeretaapian yang sedang berjalan.

Hadir pada pertemuan tersebut diantaranya Datuk Kamaruddin Jafar Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Sekjen Menteri Transportasi Brunei Mohammad Nazri, dan Sekjen Menteri Transportasi Filipina Lino Hambala Dabi. Wakil Menteri Transportasi Malaysia, Datuk Kamaruddin Jafar mengatakan, sektor infrastruktur yang dikerjasamakan di antara negara-negara BIMP-EAGA ini salah satunya adalah akses kawasan perbatasan antar dua negara.

“Karena Indonesia-Malaysia punya kawasan perbatasan yang wajib ditata dan dikelola bersama sehingga selalu penting untuk menjadi pembahasan diantara kami perwakilan Menteri transportasi,” pungkasnya. Indonesia di dalam negeri intens membangun kawasan perbatasan yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Adapun untuk akses moda akan diupayakan di sektor Kementerian Perhubungan.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7319 seconds (0.1#10.140)