Pelni Raih Dua Penghargaan Tingkat ASEAN
A
A
A
JAKARTA - PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)/Pelni meraih penghargaan ASEAN Risk Awards 2019 sebagai Runner Up kategori Public Initiative dan Runner Up kategori Public Risk. ASEAN Risk Awards 2019 merupakan ajang penghargaan yang diselenggarakan Enterprise Risk Management Academy Singapore (ERMA), yakni pusat pembelajaran global untuk para profesional di Enterprise Risk Management.
Penghargaan pada manajemen risiko ini dilaksanakan untuk menekankan berbagai pencapaian, inovasi, dan kepemimpinan dalam manajemen risiko, khususnya entitas bisnis di kawasan Asia Tenggara. Ajang ini diikuti oleh sekitar 80-an perusahaan swasta dan BUMN di Asia Tenggara dengan peniliaian yang dilakukan oleh delapan panelis independen dari luar negeri dan dua panelis dari Indonesia.
"Kami ucapkan terima kasih atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan kepada Pelni atas penghargaan ini dan tentunya tim manajemen atas ide-ide kreatifnya dalam pengelolaan manajemen risiko yang mengacu pada solusi inovatif dengan mengedepankan kepentingan yang umum," terang Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro di Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Kategori Public Initiative diberikan oleh Associate Director of Tokio Marine Holding Inc Japan, Akio Hoshino GM dan Kategori Public Risk diberikan oleh Chief Risk Officer Tenaga Nasional Berhard Malaysia, Datuk Lim Tong dan diterima oleh Pelni yang dalam hal ini diwakilkan Kepala Satuan Pengawasan Intern Pelni, Presda Simangasing di Bali, Kamis (5/12) lalu.
Yahya Kuncoro mengatakan, Pelni mengapresiasi dua penghargaan yang diperoleh di ajang bergengsi setingkat Asia Tenggara tersebut. Dia mengatakan, Pelni berharap penghargaan tersebut semakin memacu kinerja perseroan. Keberhasilan Pelni dalam ASEAN Risk Awards 2019 ini, tegas dia, bukan hanya pencapaian perusahaan saja, melainkan menjadi tantangan kedepannya.
"Penghargaan ini menjadi pemacu bagi kami untuk selalu meningkatkan kinerja agar implementasi manajemen risiko bisa berjalan lebih baik lagi dalam situasi bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif," tegas Yahya.
Pelni sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, lanjut Yahya, menjadi nominasi di lima kategori yakni GRC Awards, Risk Innovation, Risk Technology, Public Initiative, dan Public Risk. Hal ini menurutnya menjadi kebanggaan bagi Pelni karena dari total delapan kategori di ASEAN Risk Awards, perseroan bisa menjadi nominasi di lima kategori.
Kriteria umum yang menjadi dasar peniliaian pemenang mencakup tiga poin, yakni konsep, eksekusi, dan dampak. Konsep ini merupakan relevansi dan keunikan pendekatan, bagaimana hal itu dapat sesuai dengan karakter organisasi, industri, tantangan, dan arah strategis dimana organisasi menuju.Eksekusi dalam hal ini adalah ketelitian dan ketepatan waktu dari pendekatan manajemen risiko yang solid. Selanjutnya, dampak adalah hasil dari inisiatif, yakni skala manfaat pendekatan terhadap apa yang dihadapi organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat maupun negara.
Penghargaan pada manajemen risiko ini dilaksanakan untuk menekankan berbagai pencapaian, inovasi, dan kepemimpinan dalam manajemen risiko, khususnya entitas bisnis di kawasan Asia Tenggara. Ajang ini diikuti oleh sekitar 80-an perusahaan swasta dan BUMN di Asia Tenggara dengan peniliaian yang dilakukan oleh delapan panelis independen dari luar negeri dan dua panelis dari Indonesia.
"Kami ucapkan terima kasih atas apresiasi dan kepercayaan yang diberikan kepada Pelni atas penghargaan ini dan tentunya tim manajemen atas ide-ide kreatifnya dalam pengelolaan manajemen risiko yang mengacu pada solusi inovatif dengan mengedepankan kepentingan yang umum," terang Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro di Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Kategori Public Initiative diberikan oleh Associate Director of Tokio Marine Holding Inc Japan, Akio Hoshino GM dan Kategori Public Risk diberikan oleh Chief Risk Officer Tenaga Nasional Berhard Malaysia, Datuk Lim Tong dan diterima oleh Pelni yang dalam hal ini diwakilkan Kepala Satuan Pengawasan Intern Pelni, Presda Simangasing di Bali, Kamis (5/12) lalu.
Yahya Kuncoro mengatakan, Pelni mengapresiasi dua penghargaan yang diperoleh di ajang bergengsi setingkat Asia Tenggara tersebut. Dia mengatakan, Pelni berharap penghargaan tersebut semakin memacu kinerja perseroan. Keberhasilan Pelni dalam ASEAN Risk Awards 2019 ini, tegas dia, bukan hanya pencapaian perusahaan saja, melainkan menjadi tantangan kedepannya.
"Penghargaan ini menjadi pemacu bagi kami untuk selalu meningkatkan kinerja agar implementasi manajemen risiko bisa berjalan lebih baik lagi dalam situasi bisnis yang semakin dinamis dan kompetitif," tegas Yahya.
Pelni sebagai BUMN yang bergerak di bidang jasa transportasi laut, lanjut Yahya, menjadi nominasi di lima kategori yakni GRC Awards, Risk Innovation, Risk Technology, Public Initiative, dan Public Risk. Hal ini menurutnya menjadi kebanggaan bagi Pelni karena dari total delapan kategori di ASEAN Risk Awards, perseroan bisa menjadi nominasi di lima kategori.
Kriteria umum yang menjadi dasar peniliaian pemenang mencakup tiga poin, yakni konsep, eksekusi, dan dampak. Konsep ini merupakan relevansi dan keunikan pendekatan, bagaimana hal itu dapat sesuai dengan karakter organisasi, industri, tantangan, dan arah strategis dimana organisasi menuju.Eksekusi dalam hal ini adalah ketelitian dan ketepatan waktu dari pendekatan manajemen risiko yang solid. Selanjutnya, dampak adalah hasil dari inisiatif, yakni skala manfaat pendekatan terhadap apa yang dihadapi organisasi dan dampaknya terhadap masyarakat maupun negara.
(fjo)