Soal Bersih-bersih BUMN, Bank Mandiri Merasa Tidak Khawatir
A
A
A
JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Mandiri Tbk pada Senin (9/12/2019), menunjuk Royke Tumilaar sebagai Direktur Utama, Silvano Rumantir sebagai Direktur Keuangan dan Strategi, Muhammad Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama, dan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartiko 'Tiko' Wirjoatmodjo sebagai Komisaris Utama.
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan susunan direksi dan komisaris ini diambil dari internal Bank Mandiri demi kelangsungan corporate plan dan ekspansi regional, di tengah restrukturisasi BUMN besar-besaran.
"Mengenai bersih-bersih BUMN, kami tidak khawatir. Kinerja kami sangat baik, hingga kuartal III 2019, pertumbuhan rata-rata kredit konsolidasi mencapai 11,5% (yoy) sebesar Rp806,8 triliun. Secara bottomline juga bagus dan kami sempat mendapat penghargaan Good Corporate Governance," ujar Rohan di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Sementara itu, Royke menjelaskan bahwa pertukaran direksi ini lebih ke arah penerus yang menggantikan Tiko dan penugasan-penugasan khusus kepada komisaris.
"Saya hanya mengisi kekosongan posisi Direktur Utama, guidance untuk perampingan BUMN tetap akan kita pegang dan pelajari. Saya juga tidak akan banyak merubah aturan dari pak Tiko. Karena sebelumnya saya juga merupakan anggota tim beliau," ungkap Royke.
Ia menjelaskan, ada beberapa strategi yang akan diterapkan Bank Mandiri seperti kolaborasi wholesale dan retail yang lebih kuat, karena banyak bisnis sale yang turunannya belum banyak digarap di retail consumer.
"Payroll klien kami juga masih 10%-15% yang tergarap, ini akan menjadi sumber bisnis kedepan. Sejauh ini, Bank Mandiri juga sudah menjaga NPL di level yang baik, NPL masih kisaran 2,53%," terang Royke.
Silvano menambahkan dalam waktu cepat, dirinya akan memahami semua isu dari aspek keuangan, performance, strategi, dan juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan jajaran direksi, insan, dan para stakeholder Bank Mandiri.
"Core strategy kami kedepannya adalah melanjutkan sustainable growth, secara proaktif ke risk-adjusted return, melakukan shifting ke asset improvement dan menjaga asset quality, sehingga kami bisa memaintain Net Interest Margin Bank Mandiri."
Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan susunan direksi dan komisaris ini diambil dari internal Bank Mandiri demi kelangsungan corporate plan dan ekspansi regional, di tengah restrukturisasi BUMN besar-besaran.
"Mengenai bersih-bersih BUMN, kami tidak khawatir. Kinerja kami sangat baik, hingga kuartal III 2019, pertumbuhan rata-rata kredit konsolidasi mencapai 11,5% (yoy) sebesar Rp806,8 triliun. Secara bottomline juga bagus dan kami sempat mendapat penghargaan Good Corporate Governance," ujar Rohan di Jakarta, Senin (9/12/2019).
Sementara itu, Royke menjelaskan bahwa pertukaran direksi ini lebih ke arah penerus yang menggantikan Tiko dan penugasan-penugasan khusus kepada komisaris.
"Saya hanya mengisi kekosongan posisi Direktur Utama, guidance untuk perampingan BUMN tetap akan kita pegang dan pelajari. Saya juga tidak akan banyak merubah aturan dari pak Tiko. Karena sebelumnya saya juga merupakan anggota tim beliau," ungkap Royke.
Ia menjelaskan, ada beberapa strategi yang akan diterapkan Bank Mandiri seperti kolaborasi wholesale dan retail yang lebih kuat, karena banyak bisnis sale yang turunannya belum banyak digarap di retail consumer.
"Payroll klien kami juga masih 10%-15% yang tergarap, ini akan menjadi sumber bisnis kedepan. Sejauh ini, Bank Mandiri juga sudah menjaga NPL di level yang baik, NPL masih kisaran 2,53%," terang Royke.
Silvano menambahkan dalam waktu cepat, dirinya akan memahami semua isu dari aspek keuangan, performance, strategi, dan juga menegaskan komitmennya untuk bekerja sama dengan jajaran direksi, insan, dan para stakeholder Bank Mandiri.
"Core strategy kami kedepannya adalah melanjutkan sustainable growth, secara proaktif ke risk-adjusted return, melakukan shifting ke asset improvement dan menjaga asset quality, sehingga kami bisa memaintain Net Interest Margin Bank Mandiri."
(ven)