Tak Menguntungkan, Garuda Indonesia Bakal Tutup Rute Eropa
A
A
A
JAKARTA - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tengah mengevaluasi rute penerbangan ke beberapa negara. Hal ini seiring upaya perseroan dalam meningkatkan kinerja keuangan.Direktur Niaga Garuda Indonesia Pikri Ilham mengungkapkan rencana penutupan rute Eropa. Pasalnya, beberapa rute di Eropa tidak mendatangkan banyak keuntungan.
“Tidak terlalu urgent ke Eropa, jadi harus kita evauasi bersama,” ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Menurut dia, saat ini pihaknya sudah menghentikan penerbangan menuju London karena keuntungan dari rute tersebut sangat kecil.
“Dalam diskusi kami dengan pak Menteri BUMN Erick Thohir, beliau nanya apa saja yang harus diperbaiki. Kami bilang merestrukturisasi fokus bisnis dimana kita harus memperkuat domestik, ke Asia Timur seperti Jepang dan Korea, serta meninjau Eropa,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal menambahkan, Erick Thohir meminta seluruh pejabat Garuda dapat menjalankan operasional perusahaan sampai dengan ditetapkannya dewan direksi definitif dalam RUPSLB pada 20 Januari 2020.
“Semua yang sayang sama Garuda, mari kita maju dan memperbaiki Garuda ke depan. Yang lalu biarlah berlalu, mari kita bersama-sama untuk bisa bekerja lebih baik lagi, menjadi satu lagi hanya untuk Garuda Indonesia,” jelasnya.
“Tidak terlalu urgent ke Eropa, jadi harus kita evauasi bersama,” ujarnya di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019). Menurut dia, saat ini pihaknya sudah menghentikan penerbangan menuju London karena keuntungan dari rute tersebut sangat kecil.
“Dalam diskusi kami dengan pak Menteri BUMN Erick Thohir, beliau nanya apa saja yang harus diperbaiki. Kami bilang merestrukturisasi fokus bisnis dimana kita harus memperkuat domestik, ke Asia Timur seperti Jepang dan Korea, serta meninjau Eropa,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal menambahkan, Erick Thohir meminta seluruh pejabat Garuda dapat menjalankan operasional perusahaan sampai dengan ditetapkannya dewan direksi definitif dalam RUPSLB pada 20 Januari 2020.
“Semua yang sayang sama Garuda, mari kita maju dan memperbaiki Garuda ke depan. Yang lalu biarlah berlalu, mari kita bersama-sama untuk bisa bekerja lebih baik lagi, menjadi satu lagi hanya untuk Garuda Indonesia,” jelasnya.
(ind)