PLN Rampungkan Proyek Infrastruktur Kelistrikan Senilai Rp12,7 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (UIP JBB) tahun ini berhasil menyelesaikan proyek infrastruktur ketenagalistrikan dengan investasi mencapai Rp12,6 triliun. Berdasarkan laporan PLN, terdapat 42 proyek infrastruktur ketenagalistrikan meliputi 1 proyek pembangkit dan 25 proyek Gardu Induk (GI) dan 16 proyek transmisi.
“Ini merupakan wujud komitmen PLN untuk terus meningkatkan keandalan listrik khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Bagian Barat. Dengan pertumbuhan DKI Jakarta dan Banten yang cukup rendah, kita terus bekerja keras bagaimana meningkatkan utilisasi,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS di cara Peresmian Beroperasinya Proyek-proyek Kelistrikan PLN, di PLTD Senayan Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Menurut dia dari sejumlah sejumlah proyek tersebut beberapa di antaranya merupakan proyek strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Tanjung Priok, GI pasang dalam (Gas Insulated Switchgear/GIS) 150 kilovolt (kV) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Duri Kosambi-Kembangan.
Selain itu, proyek listrik yang dibangun meliputi GI pasang luar, GI pasang dalam tegangan ekstra tinggi, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), SUTET dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dengan total sebesar 200 megawatt (MW), 2260 megavolt ampere (MVA), 94,72 kilometer sirkuit (kms). Adapun proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai titik melintasi tiga provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten dan sebagian wilayah Jawa Bagian Barat.
Proyek-proyek tersebut adalah merupakan proyek 35.000 MW serta proyek-proyek eksisting yang direncanakan sejak 2008 maupun pada 2011 lalu. “Terkait PLTD Senayan akan maningkatkan pasokan listrik DKI Jakarta khususnya sebagai back up daya MRT serta mengantiispasi risiko jika terjadi gangguan,” kata dia.
Tidak hanya itu PLN juga berhasil merampungkan 16 proyek infrastruktur kelistrikan dibawah pelaksana PLN UIP Sumatera-Jawa. Sehingga total infrastruktur kelistrikan yang telah diselesaikan PLN khususnya wilayah Jawa Bagaian Barat mencapai 58 proyek. “Ini merupakan tantangan luar biasa dan kita bersyukur pembanguna proyek-proyek tersebut tidak ada kecelakaan kerja,” tutur Haryanto.
Di tempat yang sama, General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin menambahkan, bahwa ke depan PLN akan terus membangun infrastruktur. Adapun pada 2020 mendatang PLN UIP JBB menargetkan terdapat 109 proyek infrastruktur kelistrikan dapat diselesaikan.
“Jadi dari 109 proyek infrastruktur merupakan kelanjutan tahun ini sampai selesai tahun depan. Dari sejumlah proyek tersebut ada yang masih dalam proses lelang tapi juga ada yang yang proyek baru,” kata dia.
Sementara itu Plt. Komisaris Utama PLN Ilya Avianty mengapresiasi penyelesaian pembangunan infrastruktur tersebut. Pihaknya terus mendorong PLN meningkatkan keandalan pasokan listrik guna meningkatkan layanan. “Tentu dengan pasokan yang handal maka penjualan listrik juga akan semkain baik. Kualitas pelayanan harus terus dijaga supaya tidak mengecewakan masyarakat,” kata dia.
Dia menandaskan bahwa membangun sistem ketenagalistrikan yang handal bukan sebagai komoditas semata tapi juga untuk meng-ecorage pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan listrik yang handal. Jadi listrik tidak hanya sebagai komditi saja tapi juga sebagai penggerak ekonomi,” tuturnya.
“Ini merupakan wujud komitmen PLN untuk terus meningkatkan keandalan listrik khususnya di DKI Jakarta dan Jawa Bagian Barat. Dengan pertumbuhan DKI Jakarta dan Banten yang cukup rendah, kita terus bekerja keras bagaimana meningkatkan utilisasi,” ujar Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Barat PLN Haryanto WS di cara Peresmian Beroperasinya Proyek-proyek Kelistrikan PLN, di PLTD Senayan Jakarta, Jumat (13/12/2019).
Menurut dia dari sejumlah sejumlah proyek tersebut beberapa di antaranya merupakan proyek strategis seperti Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Tanjung Priok, GI pasang dalam (Gas Insulated Switchgear/GIS) 150 kilovolt (kV) Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Senayan dan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kV Duri Kosambi-Kembangan.
Selain itu, proyek listrik yang dibangun meliputi GI pasang luar, GI pasang dalam tegangan ekstra tinggi, Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT), SUTET dan Saluran Kabel Tegangan Tinggi (SKTT) dengan total sebesar 200 megawatt (MW), 2260 megavolt ampere (MVA), 94,72 kilometer sirkuit (kms). Adapun proyek-proyek tersebut tersebar di berbagai titik melintasi tiga provinsi yaitu, DKI Jakarta, Banten dan sebagian wilayah Jawa Bagian Barat.
Proyek-proyek tersebut adalah merupakan proyek 35.000 MW serta proyek-proyek eksisting yang direncanakan sejak 2008 maupun pada 2011 lalu. “Terkait PLTD Senayan akan maningkatkan pasokan listrik DKI Jakarta khususnya sebagai back up daya MRT serta mengantiispasi risiko jika terjadi gangguan,” kata dia.
Tidak hanya itu PLN juga berhasil merampungkan 16 proyek infrastruktur kelistrikan dibawah pelaksana PLN UIP Sumatera-Jawa. Sehingga total infrastruktur kelistrikan yang telah diselesaikan PLN khususnya wilayah Jawa Bagaian Barat mencapai 58 proyek. “Ini merupakan tantangan luar biasa dan kita bersyukur pembanguna proyek-proyek tersebut tidak ada kecelakaan kerja,” tutur Haryanto.
Di tempat yang sama, General Manager PLN UIP JBB Ratnasari Sjamsuddin menambahkan, bahwa ke depan PLN akan terus membangun infrastruktur. Adapun pada 2020 mendatang PLN UIP JBB menargetkan terdapat 109 proyek infrastruktur kelistrikan dapat diselesaikan.
“Jadi dari 109 proyek infrastruktur merupakan kelanjutan tahun ini sampai selesai tahun depan. Dari sejumlah proyek tersebut ada yang masih dalam proses lelang tapi juga ada yang yang proyek baru,” kata dia.
Sementara itu Plt. Komisaris Utama PLN Ilya Avianty mengapresiasi penyelesaian pembangunan infrastruktur tersebut. Pihaknya terus mendorong PLN meningkatkan keandalan pasokan listrik guna meningkatkan layanan. “Tentu dengan pasokan yang handal maka penjualan listrik juga akan semkain baik. Kualitas pelayanan harus terus dijaga supaya tidak mengecewakan masyarakat,” kata dia.
Dia menandaskan bahwa membangun sistem ketenagalistrikan yang handal bukan sebagai komoditas semata tapi juga untuk meng-ecorage pertumbuhan ekonomi. “Pertumbuhan ekonomi harus dibarengi dengan listrik yang handal. Jadi listrik tidak hanya sebagai komditi saja tapi juga sebagai penggerak ekonomi,” tuturnya.
(akr)