Kemenhub Cek Kesiapan Operasional Bandara Hadapi Libur Natal dan Tahun Baru
A
A
A
JAKARTA - Menjelang persiapan pembukaan Posko Natal dan Tahun Baru 2020, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan melakukan monitoring khusus ke beberapa bandara yang di prediksi akan mengalami lonjakan penumpang. Kegiatan monitoring dilakukan di sejumlah bandara besar diwilayah Jawa, Sumatra Utara, Kalimantan Timur, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Maluku, Papua dan Papua Barat.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti, menyampaikan inspeksi dan monitoring di sejumlah bandara dilakukan untuk memastikan bahwa bandara di wilayah tersebut siap melayani penumpang jika terjadi lonjakan penumpang.
"Saat ini sudah memasuki musim libur sekolah sekaligus libur Natal dan Tahun Baru, sehingga dilaksanakan inspeksi dan monitoring untuk memastikan keselamatan dan pelayanan bandar udara, apabila terjadi lonjakan penumpang," jelas Polana di Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Para Pimpinan Tinggi Madya Ditjen Hubud langsung melakukan pemantauan di sejumlah lokasi. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono memantau di Tarakan, Balikpapan dan Samarinda dan Banjarmasin. Direktur Bandar Udara, Praminto Hadi Soekarno memantau di Makasar, Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa memantau NTT dan Bali, Direktur Angkutan Udara, Maria Endah Kristi memantau wilayah Papua, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar memantau Jawa Timur dan Yogyakarta.
Inspeksi dan monitoring akan terus dilakukan di 38 bandara yang menjadi sebaran pemantauan, untuk memastikan operator bandara dan operator penerbangan beserta seluruh stakeholder penerbangan siap memberikan pelayanan yang terbaik dengan tetap berpegang kepada penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman (SELAMANYA).
Kemenhub telah melakukan inpeksi dan monitoring keselamatan, seperti manajemen operasi apron, yang bertujuan untuk memastikan pengaturan parkir pesawat sesuai dengan desain dan peruntukannya. Lalu nanajeman keselamatan apron, untuk mamastikan apron sudah aman untuk operasi pesawat, baik dari segi prosedur, fasilitas serta keberadaan FOD (foreign object debris) yang dapat membahayakan operasional pesawat.
Pemeriksaaan daerah pergerakan dan pemantauan OLS (obstacle limitation surface), yaitu memastikan fasilitas runway, taxiway dan apron sesuai dengan standar teknis dan dapat di operasikan.
Memastikan Visual Aids dan sistem kelistrikan, memastikan alat bantu visual dan sistem kelistrikan dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan, dan kesiapan kapasitas fasilitas dan pelayanan terminal penumpang dalam rangka antisipasi peningkatan penumpang.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana Banguningsih Pramesti, menyampaikan inspeksi dan monitoring di sejumlah bandara dilakukan untuk memastikan bahwa bandara di wilayah tersebut siap melayani penumpang jika terjadi lonjakan penumpang.
"Saat ini sudah memasuki musim libur sekolah sekaligus libur Natal dan Tahun Baru, sehingga dilaksanakan inspeksi dan monitoring untuk memastikan keselamatan dan pelayanan bandar udara, apabila terjadi lonjakan penumpang," jelas Polana di Jakarta, Minggu (15/12/2019).
Para Pimpinan Tinggi Madya Ditjen Hubud langsung melakukan pemantauan di sejumlah lokasi. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Nur Isnin Istiartono memantau di Tarakan, Balikpapan dan Samarinda dan Banjarmasin. Direktur Bandar Udara, Praminto Hadi Soekarno memantau di Makasar, Direktur Navigasi Penerbangan, Asri Santosa memantau NTT dan Bali, Direktur Angkutan Udara, Maria Endah Kristi memantau wilayah Papua, Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara, Dadun Kohar memantau Jawa Timur dan Yogyakarta.
Inspeksi dan monitoring akan terus dilakukan di 38 bandara yang menjadi sebaran pemantauan, untuk memastikan operator bandara dan operator penerbangan beserta seluruh stakeholder penerbangan siap memberikan pelayanan yang terbaik dengan tetap berpegang kepada penerbangan yang Selamat, Aman dan Nyaman (SELAMANYA).
Kemenhub telah melakukan inpeksi dan monitoring keselamatan, seperti manajemen operasi apron, yang bertujuan untuk memastikan pengaturan parkir pesawat sesuai dengan desain dan peruntukannya. Lalu nanajeman keselamatan apron, untuk mamastikan apron sudah aman untuk operasi pesawat, baik dari segi prosedur, fasilitas serta keberadaan FOD (foreign object debris) yang dapat membahayakan operasional pesawat.
Pemeriksaaan daerah pergerakan dan pemantauan OLS (obstacle limitation surface), yaitu memastikan fasilitas runway, taxiway dan apron sesuai dengan standar teknis dan dapat di operasikan.
Memastikan Visual Aids dan sistem kelistrikan, memastikan alat bantu visual dan sistem kelistrikan dalam kondisi baik dan dapat dioperasikan, dan kesiapan kapasitas fasilitas dan pelayanan terminal penumpang dalam rangka antisipasi peningkatan penumpang.
(ven)