Rupiah Lebih Nendang Usai Kesepakatan Dagang
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini diproyeksikan bakal menguat. Sentimen positif rupiah didorong pernyataan positif Presiden AS Donald Trump mengenai kesepakatan dagang dengan China.
"Kesepakatan dagang sudah disepakati AS dan China hari Jumat (13/12/2019) malam, hanya saja keduanya masih perlu waktu untuk membuat draft perjanjiannya. Tapi sentimen ini positif untuk penguatan rupiah pada Senin karena kekhawatiran mengenai negosiasi dagang yang mereda," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (16/12/2019).
Dia melanjutkan, adanya pengumuman neraca dagang Indonesia oleh BPS siang ini juga bisa juga mendorong rupiah bakal perkasa. "Konsensus nya masih ada sedikit defisit USD0,13 miliar. Bila hasilnya malah surplus mungkin bisa menambah sentimen positif untuk rupiah. Potensi rupiah hari ini pada kisara13.900-14.030per dolar AS," jelasnya.
"Kesepakatan dagang sudah disepakati AS dan China hari Jumat (13/12/2019) malam, hanya saja keduanya masih perlu waktu untuk membuat draft perjanjiannya. Tapi sentimen ini positif untuk penguatan rupiah pada Senin karena kekhawatiran mengenai negosiasi dagang yang mereda," ujar Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin (16/12/2019).
Dia melanjutkan, adanya pengumuman neraca dagang Indonesia oleh BPS siang ini juga bisa juga mendorong rupiah bakal perkasa. "Konsensus nya masih ada sedikit defisit USD0,13 miliar. Bila hasilnya malah surplus mungkin bisa menambah sentimen positif untuk rupiah. Potensi rupiah hari ini pada kisara13.900-14.030per dolar AS," jelasnya.
(ind)