Menko Luhut Buka Ruang Investasi dan Kerja Sama RI-Tanzania
A
A
A
JAKARTA - Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan melakukan lawatan ke Tanzania guna mendorong kerja sama di berbagai sektor seperti infrastruktur, energi, pertambangan serta kerja sama ekonomi lainnya, dimana Tanzania adalah pendukung pembentukan Preferential Trade Agreement RI-EAC (East African Community).
“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Afrika sebagai Kepala Satuan Tugas Infrastruktur Indonesia untuk Afrika, sebagaimana diamanatkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia is Africa’s true partner and trusted friend," ujar Menko Luhut kepada Minister of State, Prime Minister Office (Investment), Hon Angela Mbelwa Kairuki saat melaksanakan pertemuan bilateral, Selasa (17/12/2019).
Menko Luhut juga mengucapkan terima kasih kepada Tanzania atas dukungannya dalam pembentukan dan partisipasinya dalam Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue (IAID) yang dilangsungkan di Bali pada 20-21 Agustus 2019 silam.
“Saya mengerti bahwa di sela-sela IAID, delegasi Indonesia dan Tanzania menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja tentang Pembangunan Terminal Cair Massal Zanzibar, dan dapat diperluas ke pembangunan pelabuhan peti kemas dengan nilai USD190 juta," tuturnya.
Sejak itu, lanjut dia, PT WIKA dan Indonesia Eximbank telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan rekan-rekan mereka di Tanzania, untuk membahas teknis proyek, termasuk persiapan studi kelayakan dan skema pembiayaan. "Semoga pemerintah Tanzania mendukung kerja sama ini,” ucap Luhut.
Menko Luhut juga menyambut baik kerja sama potensial dalam pembangunan hotel bintang lima di Dodoma antara BUMN Indonesia, dengan Commonwealth Parliamentary Association (CPA) dengan nilai USD33 Juta.
“Sebagai tindak lanjut, PT WIKA dan Indonesia Eximbank telah melakukan diskusi teknis dengan CPA untuk membahas teknis proyek, termasuk nota kesepahaman, studi kelayakan, dan skema pembiayaan,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama dalam sejumlah proyek infrastruktur di Dodoma antara PT. WIKA dan SUMA JKT yang langsung disaksikan oleh Menko Luhut beserta anggota Satgas Infrastruktur RI untuk Afrika. “Saya yakin kerja sama ini akan membuka lebih banyak proyek nyata di sektor konstruksi,” terang Menko Luhut.
Kemudian di sektor energi dan pertambangan, pada November 2019 telah ada diskusi berkelanjutan antara TIMAH dan STAMICO (Perusahaan Tambang Negara) Tanzania.
Luhut menjelaskan, tentang kerja sama pertambangan untuk mineral yaitu emas, fosfat dan timah, TIMAH telah mengirim Letter of Intent ke STAMICO serta draft awal Nota Kesepahaman untuk kerja sama antara kedua pihak.
"BUMN Indonesia lainnya, Pertamina, yang telah membeli saham mayoritas Maurel & Prom termasuk operasinya untuk produksi gas di Tanzania sejak 2017. Pertamina, melalui operasinya oleh Maurel & Prom berharap untuk meningkatkan produksinya di Tanzania,” bebernya.
“Ini adalah kunjungan pertama saya ke Afrika sebagai Kepala Satuan Tugas Infrastruktur Indonesia untuk Afrika, sebagaimana diamanatkan langsung oleh Presiden Joko Widodo, Indonesia is Africa’s true partner and trusted friend," ujar Menko Luhut kepada Minister of State, Prime Minister Office (Investment), Hon Angela Mbelwa Kairuki saat melaksanakan pertemuan bilateral, Selasa (17/12/2019).
Menko Luhut juga mengucapkan terima kasih kepada Tanzania atas dukungannya dalam pembentukan dan partisipasinya dalam Indonesia – Africa Infrastructure Dialogue (IAID) yang dilangsungkan di Bali pada 20-21 Agustus 2019 silam.
“Saya mengerti bahwa di sela-sela IAID, delegasi Indonesia dan Tanzania menandatangani Perjanjian Kerangka Kerja tentang Pembangunan Terminal Cair Massal Zanzibar, dan dapat diperluas ke pembangunan pelabuhan peti kemas dengan nilai USD190 juta," tuturnya.
Sejak itu, lanjut dia, PT WIKA dan Indonesia Eximbank telah mengadakan sejumlah pertemuan dengan rekan-rekan mereka di Tanzania, untuk membahas teknis proyek, termasuk persiapan studi kelayakan dan skema pembiayaan. "Semoga pemerintah Tanzania mendukung kerja sama ini,” ucap Luhut.
Menko Luhut juga menyambut baik kerja sama potensial dalam pembangunan hotel bintang lima di Dodoma antara BUMN Indonesia, dengan Commonwealth Parliamentary Association (CPA) dengan nilai USD33 Juta.
“Sebagai tindak lanjut, PT WIKA dan Indonesia Eximbank telah melakukan diskusi teknis dengan CPA untuk membahas teknis proyek, termasuk nota kesepahaman, studi kelayakan, dan skema pembiayaan,” ujarnya.
Dalam pertemuan tersebut juga dilakukan penandatanganan kerja sama dalam sejumlah proyek infrastruktur di Dodoma antara PT. WIKA dan SUMA JKT yang langsung disaksikan oleh Menko Luhut beserta anggota Satgas Infrastruktur RI untuk Afrika. “Saya yakin kerja sama ini akan membuka lebih banyak proyek nyata di sektor konstruksi,” terang Menko Luhut.
Kemudian di sektor energi dan pertambangan, pada November 2019 telah ada diskusi berkelanjutan antara TIMAH dan STAMICO (Perusahaan Tambang Negara) Tanzania.
Luhut menjelaskan, tentang kerja sama pertambangan untuk mineral yaitu emas, fosfat dan timah, TIMAH telah mengirim Letter of Intent ke STAMICO serta draft awal Nota Kesepahaman untuk kerja sama antara kedua pihak.
"BUMN Indonesia lainnya, Pertamina, yang telah membeli saham mayoritas Maurel & Prom termasuk operasinya untuk produksi gas di Tanzania sejak 2017. Pertamina, melalui operasinya oleh Maurel & Prom berharap untuk meningkatkan produksinya di Tanzania,” bebernya.
(ind)