Defisit APBN Melebar Capai Rp368,9 Triliun di November 2019

Kamis, 19 Desember 2019 - 12:42 WIB
Defisit APBN Melebar Capai Rp368,9 Triliun di November 2019
Defisit APBN Melebar Capai Rp368,9 Triliun di November 2019
A A A
JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat realisasi defisit Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp368,9 triliun hingga akhir November 2019. Angka itu setara dengan 2,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan realisasi defisit ini mengalami peningkatan bila dibandingkan periode yang sama tahun 2018 yang tercatat sebesar Rp279,7 triliun atau 1,89% terhadap PDB.

"Memang bakal terjadi pelebaran defisit dari target awal yang sebesar 1,84% dari PDB. Juga memang terjadi kenaikan defisit jika dibandingkan tahun lalu," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Kamis (19/12/2019).

Menurutnya, defisit APBN hingga akhir November 2019 tersebut didorong pertumbuhan penerimaan yang lebih rendah dari laju pertumbuhan belanja negara. Dia menyatakan, terjadi tekanan pada penerimaan negara imbas dari pelemahan ekonomi global.

Penerimaan negara tercatat sebesar Rp1.6772,1 triliun atau 77,5% dari target APBN 2019 yang sebesar Rp2.165,1 triliun. Angka ini hanya tumbuh 0,9% dibandingkan periode akhir November 2018 sebesar Rp1.662,9 triliun.

Sedangkan realisasi belanja negara tercatat mencapai Rp2.046 triliun atau sudah 83,1% dari pagu APBN 2019 sebesar Rp2.461,1 triliun. Realisasi ini tumbuh sebesar 5,3% dibandingkan realisasi APBN pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1.942,6 triliun.

"Meski demikian, jika dilihat di tengah adanya tekanan ekonomi global, kita tetap bisa bertahan yakni dengan tetap terjadinya pertumbuhan pendapatan," katanya.

Adapun keseimbangan primer hingga akhir November 2019 pun tercatat defisit sebesar Rp101,3 triliun, naik dari realiasi periode sama di tahun lalu yang mengalami defisit sebesar Rp28,6 triliun.

Untuk realisasi pembiayaan anggaran hingga November 2019 tercatat sebesar Rp421 triliun atau mencapai 142,2% dari pagu APBN 2019 yang sebesar Rp296 triliun. Pembiayaan ini lebih tinggi 21% dari periode sama tahun lalu sebesar Rp347,9 triliun.

Menurut Sri Mulyani, ada potensi terjadi penurunan defisit APBN hingga akhir tahun, lantaran dalam dua minggu pertama di Desember (per 13 Desember 2019) terjadi perbaikan penerimaan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Dia menyebut, defisit diperkirakan bakal sebesar 2,1% hingga akhir 2019.

"Jadi defisit anggaran akan menurun dari 2,29%, kemungkinan ke 2,1%, sehingga tidak jadi ke mendekati angka 3% tapi mendekati angka 2%," tutupnya.
(ind)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7717 seconds (0.1#10.140)