Jelang Nataru, Ditjen Hubdat Tindak Tegas Pelanggar Angkutan Barang

Jum'at, 20 Desember 2019 - 14:25 WIB
Jelang Nataru, Ditjen...
Jelang Nataru, Ditjen Hubdat Tindak Tegas Pelanggar Angkutan Barang
A A A
SERANG - Jelang Natal 2019 dan Tahun Baru 2020, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat mengadakan pengawasan dan penegakan hukum angkutan barang di Unit Pelaksana Penimbangan Kendaraan Bermotor (UPPKB) Cikande, Serang, Banten, Jumat (20/12/2019).

Kegiatan ini dipimpin oleh Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pengendalian Operasional (Dalops) Direktorat Lalu Lintas Jalan, Marwanto Heru Santoso bersama Kasubdit Penimbangan Kendaraan Bermotor, Mulyahadi, dan juga melibatkan personil dari Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Provinsi Banten, Dinas Perhubungan Provinsi Banten, Dinas Perhubungan Kabupaten Serang, serta personil UPPKB Cikande.
Jelang Nataru, Ditjen Hubdat Tindak Tegas Pelanggar Angkutan Barang

“Tujuan kegiatan ini kami lakukan guna memperketat pengawasan truk atau kendaraan angkutan barang yang kelebihan dimensi atau muatan. Hal ini dilakukan sebagai antisipasi terjadinya kecelakaan seperti beberapa kejadian yang terjadi sebelumnya,” ujar Pitra Setiawan Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

Setelah memeriksa 30 unit kendaraan yang masuk ke Jembatan Timbang, petugas menemukan 2 unit kendaraan angkutan barang yang melanggar muatan lebih dari 100% dan diperintahkan putar balik kembali ke asal. Selain itu petugas juga menilang 6 unit kendaraan angkutan barang.

“Jadi setelah kita lakukan pengawasan, kami menemukan adanya pelanggaran, 2 unit yang melakukan pelanggaran muatan lebih dari 100% ini langsung kami tindak tegas dengan penilangan dan kami perintahkan untuk putar balik kembali ke asalnya,” kata Pitra.

Pitra menambahkan bahwa kegiatan yang dilakukan jelang Nataru 2019 ini merupakan salah satu tugas pengawasan terhadap kendaraan angkutan barang di Jembatan Timbang. "Terutama untuk menindak tegas pelanggar angkutan kelebihan dimensi dan muatan atau dalam istilahnya over dimension over load (ODOL),” katanya.

Dia menegaskan bahwa pihaknya akan terus meningkatkan perhatian terhadap angkutan seperti itu untuk meminimalisasi dampak negatif yang bisa saja terjadi.
(akn)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3106 seconds (0.1#10.140)