Peresmian PLTMH Puncak Papua jadi Kado Natal Istimewa Bagi Warga
A
A
A
ILAGA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif meresmikan beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) atau tenaga air di Kabupaten Puncak, Papua, Jumat (20/12/2019).
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita di gudang mesin PLTMH yang berlokasi di samping Sungai Jila di Ilaga, Puncak. Peresmian ini mengakhiri kesulitan warga Puncak akan listrik di wilayah tersebut.
Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, ketersediaan energi listrik adalah kebutuhan dasar, hajat hidup orang banyak. Selama ini di Puncak, energi listrik hanya mengandalkan solar cell dan pembangkit listrik tenaga diesel, yang dayanya terbatas dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Salah satunya adalah biaya bahan bakar solar yang dibeli dengan sangat mahal, karena didatangkan dari luar daerah dan diangkut dengan pesawat.
“Sejak kabupaten ini dibentuk tahun 2009 sampai 2017, kami selalu mengganggarkan Rp15 miliar setiap tahun untuk pengoperasian diesel. Namun dengan kehadiran PLTMH, anggaran itu berkurang jauh, tinggal hanya Rp2 miliar saja setahun. Itu artinya Pemkab bisa menggunakan anggaran itu untuk kebutuhan lain, seperti membangun jembatan, jalan dan lainnya,” kata Willem Wandik.
Kehadiran PLTMH menurut Bupati adalah buah perjuangan panjang sejak 2014 lalu. Usulan itu disampaikan lantaran pihaknya menyadari, bahwa Puncak memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan listrik, yakni air. Namun yang menjadi kendala adalah dari sisi anggaran.
“Luar biasanya, Menteri ESDM saat itu (Sudirman Said, red) langsung merespon dan mengakomodir kehadiran PLTMH sebagai bagian dari program Indonesia Terang dari bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Bupati yang disambut tepuk tangan semua yang hadir.
Lanjut Bupati, PLTMH yang telah beroperasi itu bekerja dengan teknologi tinggi. Turbinnya didatangkan langsung dari India, serta pengoperasiannya dilakukan secara digital terkomputerisasi. “Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat bukan sekedar membangun, tetapi juga memberikan kualitas terbaik,” ujarnya.
Karena itu Willem Wandik tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara, khususnya kepada Presiden Joko Widodo. Ucapan terima kasih juga disampaikan Bupati Wandik kepada PT Wijaya Karya yang telah menyelesaikan proses pembangunan PLTMH dengan baik.
Menurut Bupati, kehadiran PLTMH di Bulan Desember ini merupakan momentum yang tepat sebagai kado Natal bagi seluruh masyarakat Puncak. “Demikian sehingga Natal ini diharapkan dapat lebih bermakna kepada seluruh masyarakat. Dengan adanya listrik ini maka perayaan Natal juga bisa dilakukan pada malam hari,” katanya.
Namun dalam kesempatan itu, Bupati Wandik juga menyampaikan kepada Menteri bahwa pembangunan di Puncak masih akan terus berlanjut, untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam penyebaran listrik kepada seluruh masyarakat Puncak. Sehingga Pemkab Puncak dalam hal ini masih terus membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya dari Kementerian ESDM.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah pusat memberikan kesempatan daerah khususnya wilayah timur Indonesia untuk lebih berkembang, sehingga bisa seimbang dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Untuk itulah bapak Presiden banyak menitikberatkan pembangunan di wilayah-wilayah Timur. Wilayah-wilayah yang sulit terjangkau, untuk bisa juga menikmati pembangunan,” ujar Arifin.
Dia berharap beroperasinya PLTMH dapat dimanfaatkan dengan baik untuk masyarakat. Bukan saja digunakan untuk sarana penerangan, kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.
“Dari daya 700 Kilowatt ini, baru 600 kepala keluarga yang tersambung. Sehingga saya minta kepada Pak Bupati untuk membuat program bagaimana bisa menerangi seluruh perbukitan-perbukitan yang ada di daerah ini. Dan itu akan kami dukung dengan sepenuh hati,” ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin mengatakan, daerah-daerah di Papua seperti di Puncak memang sangat membutuhkan infrastruktur seperti energi. Dan untuk memanfaatkan energi ke seluruh masyarakat harus memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerah tersebut. Arifin berpendapat, daerah-daerah sudah memiliki potensi itu, salah satunya air.
Arifin menegaskan, pemerintah akan terus melakukan bimbingan dan dukungan agar sumber-sumber daya itu bisa dimanfaatkan. “Maka dari itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia harus berjalan berdampingan,” ujarnya.
Dengan kehadiran PLTMH di Puncak, dapat dijadikan model percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Papua. Dia bahkan meyakini jika bupati Puncak akan mampu untuk memaksimalkan apa yang menjadi potensi di daerahnya, terlebih dengan kehadiran PLTMH tersebut. Ke depan pemerintah akan mendorong daerah-daerah lainnya untuk melakukan hal serupa melalui program-program yang akan dibuat.
Untuk diketahui, pembangunan PLTMH Ilaga dimulai pada 2016 dengan nilai Rp100 miliar menggunakan dana APBN melalui Kementerian ESDM. PLTMH tersebut berkapasitas 700 KW dan kini telah melistriki 600 KK di dua distrik, yakni Ilaga dan Gome.
PLTMH ini atas usulan Bupati Puncak kepada Menteri ESDM tanggal 3 November 2014. Usulan ini kemudian ditindaklanjuti dengan proses evaluasi di Tahun 2016 dan pengusulan kontrak di tahun yang sama, serta pembangunan mulai dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) di Bulan Mei 2016 dan dinyatakan laik operasi pada September 2019.
Selain PLTMH, Kementerian ESDM juga telah membangun 300 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). Sejak 2016 sampai 2019 telah dibangun 725 unit di Kabupaten Puncak.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti serta pengguntingan pita di gudang mesin PLTMH yang berlokasi di samping Sungai Jila di Ilaga, Puncak. Peresmian ini mengakhiri kesulitan warga Puncak akan listrik di wilayah tersebut.
Bupati Puncak Willem Wandik mengatakan, ketersediaan energi listrik adalah kebutuhan dasar, hajat hidup orang banyak. Selama ini di Puncak, energi listrik hanya mengandalkan solar cell dan pembangkit listrik tenaga diesel, yang dayanya terbatas dan menghabiskan biaya yang sangat besar. Salah satunya adalah biaya bahan bakar solar yang dibeli dengan sangat mahal, karena didatangkan dari luar daerah dan diangkut dengan pesawat.
“Sejak kabupaten ini dibentuk tahun 2009 sampai 2017, kami selalu mengganggarkan Rp15 miliar setiap tahun untuk pengoperasian diesel. Namun dengan kehadiran PLTMH, anggaran itu berkurang jauh, tinggal hanya Rp2 miliar saja setahun. Itu artinya Pemkab bisa menggunakan anggaran itu untuk kebutuhan lain, seperti membangun jembatan, jalan dan lainnya,” kata Willem Wandik.
Kehadiran PLTMH menurut Bupati adalah buah perjuangan panjang sejak 2014 lalu. Usulan itu disampaikan lantaran pihaknya menyadari, bahwa Puncak memiliki potensi yang besar untuk menghasilkan listrik, yakni air. Namun yang menjadi kendala adalah dari sisi anggaran.
“Luar biasanya, Menteri ESDM saat itu (Sudirman Said, red) langsung merespon dan mengakomodir kehadiran PLTMH sebagai bagian dari program Indonesia Terang dari bapak Presiden Joko Widodo,” ujar Bupati yang disambut tepuk tangan semua yang hadir.
Lanjut Bupati, PLTMH yang telah beroperasi itu bekerja dengan teknologi tinggi. Turbinnya didatangkan langsung dari India, serta pengoperasiannya dilakukan secara digital terkomputerisasi. “Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah pusat bukan sekedar membangun, tetapi juga memberikan kualitas terbaik,” ujarnya.
Karena itu Willem Wandik tak henti-hentinya menyampaikan ucapan terima kasih kepada negara, khususnya kepada Presiden Joko Widodo. Ucapan terima kasih juga disampaikan Bupati Wandik kepada PT Wijaya Karya yang telah menyelesaikan proses pembangunan PLTMH dengan baik.
Menurut Bupati, kehadiran PLTMH di Bulan Desember ini merupakan momentum yang tepat sebagai kado Natal bagi seluruh masyarakat Puncak. “Demikian sehingga Natal ini diharapkan dapat lebih bermakna kepada seluruh masyarakat. Dengan adanya listrik ini maka perayaan Natal juga bisa dilakukan pada malam hari,” katanya.
Namun dalam kesempatan itu, Bupati Wandik juga menyampaikan kepada Menteri bahwa pembangunan di Puncak masih akan terus berlanjut, untuk kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam penyebaran listrik kepada seluruh masyarakat Puncak. Sehingga Pemkab Puncak dalam hal ini masih terus membutuhkan bantuan dari pemerintah, khususnya dari Kementerian ESDM.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah pusat memberikan kesempatan daerah khususnya wilayah timur Indonesia untuk lebih berkembang, sehingga bisa seimbang dengan daerah-daerah lainnya di Indonesia.
“Untuk itulah bapak Presiden banyak menitikberatkan pembangunan di wilayah-wilayah Timur. Wilayah-wilayah yang sulit terjangkau, untuk bisa juga menikmati pembangunan,” ujar Arifin.
Dia berharap beroperasinya PLTMH dapat dimanfaatkan dengan baik untuk masyarakat. Bukan saja digunakan untuk sarana penerangan, kebutuhan rumah tangga, tapi juga untuk pendidikan, kesehatan dan bidang lainnya.
“Dari daya 700 Kilowatt ini, baru 600 kepala keluarga yang tersambung. Sehingga saya minta kepada Pak Bupati untuk membuat program bagaimana bisa menerangi seluruh perbukitan-perbukitan yang ada di daerah ini. Dan itu akan kami dukung dengan sepenuh hati,” ujar Arifin.
Lebih lanjut Arifin mengatakan, daerah-daerah di Papua seperti di Puncak memang sangat membutuhkan infrastruktur seperti energi. Dan untuk memanfaatkan energi ke seluruh masyarakat harus memanfaatkan sumber-sumber yang ada di daerah tersebut. Arifin berpendapat, daerah-daerah sudah memiliki potensi itu, salah satunya air.
Arifin menegaskan, pemerintah akan terus melakukan bimbingan dan dukungan agar sumber-sumber daya itu bisa dimanfaatkan. “Maka dari itu, pembangunan infrastruktur dan pembangunan sumber daya manusia harus berjalan berdampingan,” ujarnya.
Dengan kehadiran PLTMH di Puncak, dapat dijadikan model percontohan bagi daerah-daerah lainnya di Papua. Dia bahkan meyakini jika bupati Puncak akan mampu untuk memaksimalkan apa yang menjadi potensi di daerahnya, terlebih dengan kehadiran PLTMH tersebut. Ke depan pemerintah akan mendorong daerah-daerah lainnya untuk melakukan hal serupa melalui program-program yang akan dibuat.
Untuk diketahui, pembangunan PLTMH Ilaga dimulai pada 2016 dengan nilai Rp100 miliar menggunakan dana APBN melalui Kementerian ESDM. PLTMH tersebut berkapasitas 700 KW dan kini telah melistriki 600 KK di dua distrik, yakni Ilaga dan Gome.
PLTMH ini atas usulan Bupati Puncak kepada Menteri ESDM tanggal 3 November 2014. Usulan ini kemudian ditindaklanjuti dengan proses evaluasi di Tahun 2016 dan pengusulan kontrak di tahun yang sama, serta pembangunan mulai dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya (Wika) di Bulan Mei 2016 dan dinyatakan laik operasi pada September 2019.
Selain PLTMH, Kementerian ESDM juga telah membangun 300 unit Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya (PJUTS). Sejak 2016 sampai 2019 telah dibangun 725 unit di Kabupaten Puncak.
(ind)