Ini Harapan Serikat Pekerja pada Dirut Baru PLN

Senin, 23 Desember 2019 - 13:42 WIB
Ini Harapan Serikat Pekerja pada Dirut Baru PLN
Ini Harapan Serikat Pekerja pada Dirut Baru PLN
A A A
JAKARTA - Saat ini publik tengah menunggu keputusan pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengenai penetapan orang nomor satu di perusahaan setrum milik negara, PT PLN (Persero). Pasalnya, sejak 25 April 2019, PLN belum juga memiliki nahkoda tetap untuk mengendalikan jalannya proses bisnis perusahaan.

Padahal, PLN merupakan BUMN strategis yang mengelola sektor ketenagalistrikan. Tak hanya itu, saat ini PLN juga tengah mengemban tugas penting yang diamanatkan Presiden Joko Widodo yaitu melaksanakan Program 35.000 MW.

PLN harus mampu merealisasikan program itu dalam lima tahun sehingga pada 2024 diharapkan tidak ada lagi permasalahan kekurangan pasokan listrik. Hal itu diharapkan menunjang iklim investasi sehingga dapat tumbuh dan berkembang yang pada akhirnya akan memacu pertumbungan ekonomi Indonesia.

"Karena itu, kami berharap agar pemerintah segera menetapkan dirut PLN mengingat peran strategis yang harus dijalankan. SP PLN berharap agar pejabat yang ditunjuk sebagai dirut definitif nantinya bisa mengawal agar PLN tetap eksis dengan core bisnisnya dalam menjaga kedaulatan energi bangsa," ungkap Ketua Umum Serikat Pekerja (SP) PLN M Abrar Ali, di Jakarta, Senin (23/12/2019).
(Baca Juga: Nama Zulkifli Zaini Muncul Sebagai Calon Dirut PLN)

Abrar menegaskan, hal ini sangat penting mengingat sebagai aset strategis bangsa, PLN tidak boleh salah kelola sehingga membebani keuangan negara. Beberapa tugas berat yang menanti dirut PLN, kata dia, adalah harus bisa mengawal dan menyeimbangkan komposisi pembangkit swasta (IPP) dan milik PLN dengan konsep yang menguntungkan negara.
Lalu, menjaga harga DMO batu bara untuk memastikan kelangsungan suplai listrik pembangkit-pembangkit berbahan bakar batu bara. Dirut PLN, sambung dia, juga harus bisa terus memanfaatkan pembangkit-pembangkit listrik berbasis energi terbarukan dan ramah lingkungan.

"Menurut SP PLN dengan melihat peran serta tantangan yang harus dihadapi ke depan maka sebagaimana SP PLN telah menyampaikan melalui surat resminya kepada Presiden beberapa waktu lalu, diperlukan sosok yang muda dan energik dalam memimpin BUMN listrik ini," tegas Abrar Ali.

Dirut PLN, kata dia, harus mampu membawa mindset yang baru sehingga tidak hanya berorientasi kepada memproduksi listrik saja melainkan juga mampu memasarkannya. Terkait kesejahteraan insan PLN baik pegawai, pensiunan dan keluarganya, Abrar menyatakan bahwa SP PLN berharap dirut yang baru nantinya bisa segera merealisasikan dan melanjutkan Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Manajemen PLN dengan SP PLN.

Selain itu SP PLN juga berharap dirut PLN yang baru nantinya bisa membangun hubungan industrial yang harmonis antara manajemen dengan SP PLN. "Sehingga energi yang ada bisa lebih difokuskan keluar menjawab tantangan yang ada, khususnya menyukseskan program 35.000 MW," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7090 seconds (0.1#10.140)