Kecelakaan Bus Sriwijaya, Menhub Tunggu Hasil KNKT
Kecelakaan Bus Sriwijaya, Menhub Tunggu Hasil KNKT
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait penyebab kecelakaan bus Sriwijaya di Sumatera Selatan.
Adapun data sementara menunjukkan, korban tewas dalam kecelakaan bus sebanyak 28 orang dan 14 luka-luka. Bus Sriwijaya itu mengalami kecelakaan tunggal di Liku Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 23.15 WIB , Senin (23/12/2019).
"Kami sudah melakukan upaya intensif dengan menugaskan bebeberapa staf dari Ditjen Perhubungan Darat terutama dari KNKT. KNKT gunanya apa? Tentu akan mencari penyebab kecelakaan," ujarnya di Kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2019).
Mengenai sanksi terhadap Perusahaan Otobus (PO) dari bus tersebut, Budi mengatakan masih menunggu hasil kajian dari KNKT. Namun, dirinya menegaskan tidak segan-segan menindak tegas apabila ditemukan kesalahan. "Tergantung kasusnya apa, kalau memang mobil itu tidak di ramp check, ada suatu penegakan hukum yang tegas mereka harus diatur," jelasnya. (Baca Juga: Kecelakaan Maut, Pemilik PO Bus Sriwijaya Harus Bertanggung Jawab )
Budi pun menyatakan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian yang merenggut banyak korban dan juga bagi keluarga yang ditinggalkan. "Untuk Pagar Alam saya ucapkan turut berduka cita mendalam. Semoga almarhum dan almarhumah (korban kecelakaan) mendapat tempat di sisi-Nya," jelasnya.
Adapun data sementara menunjukkan, korban tewas dalam kecelakaan bus sebanyak 28 orang dan 14 luka-luka. Bus Sriwijaya itu mengalami kecelakaan tunggal di Liku Lematang, Kota Pagar Alam, Sumatra Selatan. Kecelakaan terjadi sekitar pukul 23.15 WIB , Senin (23/12/2019).
"Kami sudah melakukan upaya intensif dengan menugaskan bebeberapa staf dari Ditjen Perhubungan Darat terutama dari KNKT. KNKT gunanya apa? Tentu akan mencari penyebab kecelakaan," ujarnya di Kediaman Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, Jakarta Selatan, Rabu (25/12/2019).
Mengenai sanksi terhadap Perusahaan Otobus (PO) dari bus tersebut, Budi mengatakan masih menunggu hasil kajian dari KNKT. Namun, dirinya menegaskan tidak segan-segan menindak tegas apabila ditemukan kesalahan. "Tergantung kasusnya apa, kalau memang mobil itu tidak di ramp check, ada suatu penegakan hukum yang tegas mereka harus diatur," jelasnya. (Baca Juga: Kecelakaan Maut, Pemilik PO Bus Sriwijaya Harus Bertanggung Jawab )
Budi pun menyatakan rasa duka cita yang mendalam atas kejadian yang merenggut banyak korban dan juga bagi keluarga yang ditinggalkan. "Untuk Pagar Alam saya ucapkan turut berduka cita mendalam. Semoga almarhum dan almarhumah (korban kecelakaan) mendapat tempat di sisi-Nya," jelasnya.
(ind)
Explore More