Belum Setahun Aplikasi Pinang Salurkan Pinjaman Rp28 Miliar
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) mencatat kinerja aplikasi pinjaman digital Pinang (Pinjam Tenang) telah menyalurkan pinjaman sebesar Rp28,12 miliar. Kinerja tersebut sejak diluncurkan pada Februari 2019 hingga 22 Desember 2019 atau belum usia setahun. Kemudahan dari Pinang membuatnya telah diunduh lebih dari 184.000 users di Play Store.
Plt Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang mengatakan, sejak diluncurkan, Pinang menunjukan tren yang positif yaitu dengan pertumbuhan rata–rata sebesar 80% secara bulanan (month-on-month/mom). Pinang bahkan sempat mencapai pertumbuhan yang signifikan sebesar 241% (mom) pada Juli 2019.
“Pencapaian tersebut dikarenakan semakin meningkatnya antusiasme dan penerimaan masyarakat terhadap Pinang seiring dengan peningkatan layanan yang terus dilakukan BRI Agro dari sisi teknis maupun fitur Pinang,” kata Ebeneser di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Menurut Ebeneser, pertumbuhan penyaluran pinjaman Pinang yang tinggi tersebut diikuti dengan kualitas pinjaman yang sangat baik. Hal tersebut tercermin dalam rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Pinang yang masih di posisi 0%.
“Hingga saat ini rasio NPL Pinang masih 0%, dengan demikian hal ini membuktikan bahwa prinsip penyaluran kredit diterapkan penuh dengan kehatihatian dan memperhitungkan faktor risiko,” jelas Ebeneser.
Dia pun optimistis penyaluran pinjaman Pinang dapat mencapai target sebesar Rp30 miliar hingga akhir tahun ini. Adapun nasabah Pinang saat ini bersumber dari perusahaan yang telah bekerja sama maupun open payroll dengan BRI Agro dan BRI.
Menurut dia, aplikasi Pinang adalah sebuah inovasi dalam dunia digitalisasi perbankan, khususnya bidang financial technology (fintech) dengan konsep pinjaman online. Tidak hanya kemudahan, namun kenyamanan serta keamanan juga membuat aktivitas peminjaman keuangan para nasabah semakin tenang,” jelasnya.
Layanan digital tersebut meraih penghargaan IT Works Top Digital Awards 2019 dari IT Works untuk kategori kategori Top Implementation 2019 On Bank Sector dan Top Digital 2019 On Lending Apps. Penghargaan ini bukti Pinang merupakan apps yang sangat inovatif yang diluncurkan oleh perbankan.
"Kami juga cukup agresif dalam memasarkan Pinang dan telah 215 perusahaan yang berkerjasama sama dalam payroll sehingga dapat memanfaatkan fasilitas Pinang,” kata Ebeneser.
Saat ini Pinang juga sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan berstatus terdaftar, selain memberikan keamanan karena sudah diawasi, juga tidak menimbulkan rasa khawatir seperti yang dilakukan oleh fintech ilegal yang sering melakukan pencurian data dan mengakibatkan kerugian.
“Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi produk digital lending pilihan masyarakat diantara sekian banyak produk fintech lain karena keunggulan pada kecepatan pencairan, keamanan data konsumen, dan bebas dari biaya admin dan biaya tambahan lain,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pinang merupakan produk pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dirilis pada Februari 2019. Aplikasi yang tersedia di platform Android ini menyediakan pilihan pinjaman dengan angsuran ringan untuk nasabah yang payroll gaji dilakukan di BRI dan BRI Agro.
Pinjaman dengan menggunakan Pinang memiliki limit pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp20 juta. Tenor bisa dipilih mulai dari satu hingga dua belas bulan.
“Aplikasi ini sudah fully digital dan dilengkapi sistem digital verification, digital scoring, dan digital signature. Beberapa keunggulan inilah yang membuat Pinang nyaman, aman dan mudah dioperasikan,” terangnya.
Plt Direktur Utama BRI Agro Ebeneser Girsang mengatakan, sejak diluncurkan, Pinang menunjukan tren yang positif yaitu dengan pertumbuhan rata–rata sebesar 80% secara bulanan (month-on-month/mom). Pinang bahkan sempat mencapai pertumbuhan yang signifikan sebesar 241% (mom) pada Juli 2019.
“Pencapaian tersebut dikarenakan semakin meningkatnya antusiasme dan penerimaan masyarakat terhadap Pinang seiring dengan peningkatan layanan yang terus dilakukan BRI Agro dari sisi teknis maupun fitur Pinang,” kata Ebeneser di Jakarta, Jumat (27/12/2019).
Menurut Ebeneser, pertumbuhan penyaluran pinjaman Pinang yang tinggi tersebut diikuti dengan kualitas pinjaman yang sangat baik. Hal tersebut tercermin dalam rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) Pinang yang masih di posisi 0%.
“Hingga saat ini rasio NPL Pinang masih 0%, dengan demikian hal ini membuktikan bahwa prinsip penyaluran kredit diterapkan penuh dengan kehatihatian dan memperhitungkan faktor risiko,” jelas Ebeneser.
Dia pun optimistis penyaluran pinjaman Pinang dapat mencapai target sebesar Rp30 miliar hingga akhir tahun ini. Adapun nasabah Pinang saat ini bersumber dari perusahaan yang telah bekerja sama maupun open payroll dengan BRI Agro dan BRI.
Menurut dia, aplikasi Pinang adalah sebuah inovasi dalam dunia digitalisasi perbankan, khususnya bidang financial technology (fintech) dengan konsep pinjaman online. Tidak hanya kemudahan, namun kenyamanan serta keamanan juga membuat aktivitas peminjaman keuangan para nasabah semakin tenang,” jelasnya.
Layanan digital tersebut meraih penghargaan IT Works Top Digital Awards 2019 dari IT Works untuk kategori kategori Top Implementation 2019 On Bank Sector dan Top Digital 2019 On Lending Apps. Penghargaan ini bukti Pinang merupakan apps yang sangat inovatif yang diluncurkan oleh perbankan.
"Kami juga cukup agresif dalam memasarkan Pinang dan telah 215 perusahaan yang berkerjasama sama dalam payroll sehingga dapat memanfaatkan fasilitas Pinang,” kata Ebeneser.
Saat ini Pinang juga sudah terdaftar dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan berstatus terdaftar, selain memberikan keamanan karena sudah diawasi, juga tidak menimbulkan rasa khawatir seperti yang dilakukan oleh fintech ilegal yang sering melakukan pencurian data dan mengakibatkan kerugian.
“Aplikasi ini diharapkan dapat menjadi produk digital lending pilihan masyarakat diantara sekian banyak produk fintech lain karena keunggulan pada kecepatan pencairan, keamanan data konsumen, dan bebas dari biaya admin dan biaya tambahan lain,” ungkapnya.
Seperti diketahui, Pinang merupakan produk pinjaman digital berbasis aplikasi pertama di Indonesia yang dirilis pada Februari 2019. Aplikasi yang tersedia di platform Android ini menyediakan pilihan pinjaman dengan angsuran ringan untuk nasabah yang payroll gaji dilakukan di BRI dan BRI Agro.
Pinjaman dengan menggunakan Pinang memiliki limit pinjaman mulai dari Rp500 ribu hingga Rp20 juta. Tenor bisa dipilih mulai dari satu hingga dua belas bulan.
“Aplikasi ini sudah fully digital dan dilengkapi sistem digital verification, digital scoring, dan digital signature. Beberapa keunggulan inilah yang membuat Pinang nyaman, aman dan mudah dioperasikan,” terangnya.
(ind)