Bangun Kilang Baru di Bontang, Pertamina Masih Cari Mitra
A
A
A
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) menerangkan terkait dengan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) di Bontang, Kalimantan Timur hingga saat ini belum ada mitra baru. Namun perseroan membuka peluang kerja sama dengan pihak manapun untuk melaksanakan program pembangunan Kilang Bontang setelah Over Seas Oil & Gas LLC (OOG) tidak menunjukkan progres signifikan.
Bahkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku belum ada rencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) maupun Mubadala. “Belum ada pembahasan kesana. Untuk ADNOC juga belum ada keputusan,” ungkapnya Nicke di Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Sebagai informasi Kilang Bontang merupakan bagian dari rencana Pertamina melaksanakan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) selain juga membangun Kilang Tuban. Melalui empat program RDMP yang akan dijalankan Pertamina, kapasitas kilang yang saat ini sekitar 1 juta barel per hari (bph) ditargetkan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta bph pada tahun 2026 mendatang.
Sebelumnya Pemerintah mendorong Pertamina mencari mitra strategis baru untuk melaksanakan program pembangunan kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur. Pasalnya kemitraan Pertamina dengan Over Seas Oil & Gas LLC (OOG) untuk Kilang Bontang tidak menunjukkan kemajuan signifikan walaupun keduanya telah menandatangani kesepakatan kerangka kerja (framework agreement).
"Perusahaan asal Oman itu enggak kredibel karena sudah beberapa tahun ini enggak jadi. Kita akan larikan ke Abu Dhabi," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada awal Desember lalu.
Bahkan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku belum ada rencana menjalin kerja sama dengan perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA) Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) maupun Mubadala. “Belum ada pembahasan kesana. Untuk ADNOC juga belum ada keputusan,” ungkapnya Nicke di Jakarta, Selasa (31/12/2019).
Sebagai informasi Kilang Bontang merupakan bagian dari rencana Pertamina melaksanakan pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) selain juga membangun Kilang Tuban. Melalui empat program RDMP yang akan dijalankan Pertamina, kapasitas kilang yang saat ini sekitar 1 juta barel per hari (bph) ditargetkan meningkat dua kali lipat menjadi 2 juta bph pada tahun 2026 mendatang.
Sebelumnya Pemerintah mendorong Pertamina mencari mitra strategis baru untuk melaksanakan program pembangunan kilang baru di Bontang, Kalimantan Timur. Pasalnya kemitraan Pertamina dengan Over Seas Oil & Gas LLC (OOG) untuk Kilang Bontang tidak menunjukkan kemajuan signifikan walaupun keduanya telah menandatangani kesepakatan kerangka kerja (framework agreement).
"Perusahaan asal Oman itu enggak kredibel karena sudah beberapa tahun ini enggak jadi. Kita akan larikan ke Abu Dhabi," ujar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pada awal Desember lalu.
(akr)