Jaga Pelayanan Saat Banjir, Pertamina Diapresiasi YLKI
A
A
A
JAKARTA - Komitmen PT. Pertamina (persero) yang tetap menjaga pelayanan saat bencana banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya mendapatkan apresiasi dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketika banjir Jakarta awal tahun 2020 ini, Pertamina tetap memberikan layanan kepada masyarakat melalui SPBU-SPBU, meski beberapa masih belum dapat dioperasikan karena alasan keamanan.
"Meski beberapa SPBU tidak bisa maksimal, namun diharapkan Pertamina bisa mengoptimalkan SPBU yang tidak terdampak banjir. Ini untuk menjaga agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," ujar Pengurus YLKI Sularsi di Jakarta.
Hingga Kamis, pukul 13.00 WIB, tercatat 14 SPBU dari 741 SPBU yang tersebar di Jakarta belum optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat karena tergenang banjir dengan alasan keamanan. Sementara itu, YLKI mendukung kebijakan Pertamina untuk tidak memaksimalkan layanan di beberapa SPBU yang terkena banjir.
Menurut Sularsi, keputusan Pertamina untuk tidak memaksimalkan layanan di beberapa SPBU terdampak banjir tersebut sangat mendesak, yakni karena faktor keamanan. "Dari sisi keamanan, pemadaman listrik di SPBU bisa kita pahami. Karena dalam kondisi force majeure. Aliran listrik memang harus dipadamkan untuk mencegah terjadinya kebakaran," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Menurut dia, konsumen bisa memahami terdapatnya sejumlah SPBU yang belum optimal dalam melayani masyarakat. Sularsi berharap agar Pertamina terus meningkatkan pelayanan, misalnya dengan mengaktifkan kembali SPBU Mobile, seperti pernah dilakukan pada saat moment Idul Fitri di sejumlah ruas tol.
Masalahnya tambah dia, menghadapi kondisi darurat pihak operator bisa menggunakan cara manual, tak perlu menyalakan pompa SPBU. "Selain itu, perlu adanya informasi kepada masyarakat titik-titik mana SPBU yang tak bisa beroperasi. Informasi ini kemudian disosialisasikan ke berbagai media dan media sosial agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat," ujar Sularsi.
"Meski beberapa SPBU tidak bisa maksimal, namun diharapkan Pertamina bisa mengoptimalkan SPBU yang tidak terdampak banjir. Ini untuk menjaga agar kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi," ujar Pengurus YLKI Sularsi di Jakarta.
Hingga Kamis, pukul 13.00 WIB, tercatat 14 SPBU dari 741 SPBU yang tersebar di Jakarta belum optimal dalam melayani kebutuhan masyarakat karena tergenang banjir dengan alasan keamanan. Sementara itu, YLKI mendukung kebijakan Pertamina untuk tidak memaksimalkan layanan di beberapa SPBU yang terkena banjir.
Menurut Sularsi, keputusan Pertamina untuk tidak memaksimalkan layanan di beberapa SPBU terdampak banjir tersebut sangat mendesak, yakni karena faktor keamanan. "Dari sisi keamanan, pemadaman listrik di SPBU bisa kita pahami. Karena dalam kondisi force majeure. Aliran listrik memang harus dipadamkan untuk mencegah terjadinya kebakaran," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Menurut dia, konsumen bisa memahami terdapatnya sejumlah SPBU yang belum optimal dalam melayani masyarakat. Sularsi berharap agar Pertamina terus meningkatkan pelayanan, misalnya dengan mengaktifkan kembali SPBU Mobile, seperti pernah dilakukan pada saat moment Idul Fitri di sejumlah ruas tol.
Masalahnya tambah dia, menghadapi kondisi darurat pihak operator bisa menggunakan cara manual, tak perlu menyalakan pompa SPBU. "Selain itu, perlu adanya informasi kepada masyarakat titik-titik mana SPBU yang tak bisa beroperasi. Informasi ini kemudian disosialisasikan ke berbagai media dan media sosial agar bisa diakses oleh seluruh masyarakat," ujar Sularsi.
(akr)