Pasca Banjir, Order Jasa Pembersihan Rumah Melonjak 75%
A
A
A
JAKARTA - Banjir yang melanda Jabodetabek sejak 1 Januari 2020 menyebabkan ratusan ribu rumah terendam air dengan ketinggian bervariasi. Salah satu PR (Pekerjaan Rumah) yang menguras tenaga pasca banjir adalah membersihkan rumah karena air banjir biasanya menyisakan tanah atau lumpur yang sulit dibersihkan.
Bagi yang tak mau repot bersih-bersih, saat ini ada banyak usaha jasa cleaning alias bersih-bersih yang bisa dipesan dengan mudah lewat aplikasi bahkan whatsapp. Tak heran, bisnis cleaning pun panen order dalam tiga hari terakhir.
Direktur PT Jasa Cepat Indonesia (KliknClean), Hendra Tjong mengungkapkan, pasca banjir 1 Januari, permintaan pembersihan rumah dari pelanggan melonjak signifikan. "Dalam 2-3 hari ini order meningkat mencapai lebih dari 75%. Dalam sehari bisa lebih dari 50 rumah," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Hendra, pada hari-hari biasa pelanggan KliknClean umumnya order untuk jasa setrika pakaian, general cleaning dan hydro cleaning. Namun, kali ini order yang masuk lebih banyak untuk pembersihan rumah pasca banjir.
Order kebanyakan datang dari Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan. "Untuk rumah yang kena banjir ini pembersihannya lebih detil dari general cleaning. Bahan kimia yang dipakai juga beda," sebutnya.
Lantaran pembersihannya lebih sulit dan bahan kimia yang dipakai juga lebih mahal, tarif yang dipatok untuk jasa pembersihan rumah yang terkena banjir pun beda dari rumah biasa.
Ada tiga paket yang ditawarkan KliknClean dengan tarif mulai Rp1 juta sampai Rp2 juta, tergantung luas bangunan yang akan dibersihkan. "Kalau untuk normalnya jasa pembersihan kami hitung tarifnya Rp45.000 per jam," sebutnya.
Meski KliknClean sudah 2,5 tahun beroperasi, Hendra mengaku baru kali ini menawarkan jasa paket pembersihan rumah pasca banjir. Bahkan, brosur paketnya pun dadakan dibuat dan disebar di media sosial setelah banjir melanda.
"Waktu hari pertama banjir kekhawatiran kami yang utama adalah petugas cleaner kami tidak bisa datang ke tempat customer karena banyak yang rumahnya juga kebanjiran. Tiba-tiba hari kedua banyak orderan cuci sofa, karpet, kasur, dan pembersihan rumah yang lebih detil karena kebanjiran," ungkapnya.
Meski tengah kebanjiran order, pihak KliknClean tetap berempati kepada korban banjir. "Kami nggak mau kesannya hanya cari untung saja dari customer. Jadi, 10% pendapatan dari cleaning pasca banjir ini akan kami donasikan ke korban banjir juga," tandasnya.
Bagi yang tak mau repot bersih-bersih, saat ini ada banyak usaha jasa cleaning alias bersih-bersih yang bisa dipesan dengan mudah lewat aplikasi bahkan whatsapp. Tak heran, bisnis cleaning pun panen order dalam tiga hari terakhir.
Direktur PT Jasa Cepat Indonesia (KliknClean), Hendra Tjong mengungkapkan, pasca banjir 1 Januari, permintaan pembersihan rumah dari pelanggan melonjak signifikan. "Dalam 2-3 hari ini order meningkat mencapai lebih dari 75%. Dalam sehari bisa lebih dari 50 rumah," ujarnya saat dihubungi SINDOnews, Sabtu (4/1/2020).
Menurut Hendra, pada hari-hari biasa pelanggan KliknClean umumnya order untuk jasa setrika pakaian, general cleaning dan hydro cleaning. Namun, kali ini order yang masuk lebih banyak untuk pembersihan rumah pasca banjir.
Order kebanyakan datang dari Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan. "Untuk rumah yang kena banjir ini pembersihannya lebih detil dari general cleaning. Bahan kimia yang dipakai juga beda," sebutnya.
Lantaran pembersihannya lebih sulit dan bahan kimia yang dipakai juga lebih mahal, tarif yang dipatok untuk jasa pembersihan rumah yang terkena banjir pun beda dari rumah biasa.
Ada tiga paket yang ditawarkan KliknClean dengan tarif mulai Rp1 juta sampai Rp2 juta, tergantung luas bangunan yang akan dibersihkan. "Kalau untuk normalnya jasa pembersihan kami hitung tarifnya Rp45.000 per jam," sebutnya.
Meski KliknClean sudah 2,5 tahun beroperasi, Hendra mengaku baru kali ini menawarkan jasa paket pembersihan rumah pasca banjir. Bahkan, brosur paketnya pun dadakan dibuat dan disebar di media sosial setelah banjir melanda.
"Waktu hari pertama banjir kekhawatiran kami yang utama adalah petugas cleaner kami tidak bisa datang ke tempat customer karena banyak yang rumahnya juga kebanjiran. Tiba-tiba hari kedua banyak orderan cuci sofa, karpet, kasur, dan pembersihan rumah yang lebih detil karena kebanjiran," ungkapnya.
Meski tengah kebanjiran order, pihak KliknClean tetap berempati kepada korban banjir. "Kami nggak mau kesannya hanya cari untung saja dari customer. Jadi, 10% pendapatan dari cleaning pasca banjir ini akan kami donasikan ke korban banjir juga," tandasnya.
(ind)