Cadangan Devisa Naik Mampu Dukung Ketahanan Eksternal

Kamis, 09 Januari 2020 - 00:12 WIB
Cadangan Devisa Naik...
Cadangan Devisa Naik Mampu Dukung Ketahanan Eksternal
A A A
JAKARTA - Kenaikan cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2019, akan mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi. Ditambah serta menjaga sistem keuangan Indonesia di tengah tekanan eksternal terbaru berupa krisis relasi Iran versus Amerika Serikat (AS) yang menyulut ketegangan geopolitik di zona Timur Tengah (Timteng).

Chief Economist BNI Ryan Kiryanto menerangkan, yang menarik dan harus dipantau ke depannya adalah bahwa perkembangan cadangan devisa pada Desember 2019. "Itu terutama dipengaruhi oleh penerimaan devisa migas, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, dan penerimaan valas lainnya," ungkapnya saat dihubungi di Jakarta.

Maka, penerimaan devisa migas harus dioptimalkan melalui optimalisasi laporan devisa hasil ekspor (DHE) ke dalam negeri. Ke depannya Bank Indonesia (BI) bersama pemerintah harus terus konsisten menjaga posisi cadangan devisa dalam level memadai untuk mendukung stabilitas ekonomi dan sistem keuangan serta meyakinkan investor bahwa prospek ekonomi Indonesia ke depan tetap baik.

Ryan menuturkan, Cadev yang selalu memadai juga akan mendongkrak kepercayaan pelaku pasar sehingga membantu arah pergerakan Rupiah yang terus konsisten menguat terhadap dolar AS di sepanjang 2020 ini. Lebih lanjut Ia mengapresiasi upaya BI dan pemerintah untuk menjaga posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Desember 2019 yang tercatat sebesar USD129,2 miliar.

Artinya, ini meningkat cukup signifikan dibandingkan dengan posisi pada akhir November 2019 yang sebesar USD126,6 miliar. "Ini lantaran posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 7,6 bulan impor atau 7,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri (ULN) pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional yang hanya 3 bulan impor," kata Ryan.

Sementara Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdulah mengungkapkan, peningkatan cadev pada bulan desember yang lalu disebabkan nilai tukar rupiah yang stabil cenderung menguat. "Dengan rupiah yang stabil cenderung menguat penggunaan cadev menjadi relatif terbatas yaitu hanya untuk membayar pokok dan bunga utang," katanya.

Sehingga penerimaan devisa bisa ter akumulasi dan meningkatkan cadev. "Pada tahun 2020, dengan asumsi tidak terjadi perang di timur tengah yang bisa mengakibatkan perubahan aliran modal asing, ada potensi cadev terus meningkat," ungkap dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1064 seconds (0.1#10.140)