Harga Minyak Stabil Jelang Kesepakatan Dagang AS-China
Harga Minyak Stabil Jelang Kesepakatan Dagang AS-China
A
A
A
SEOUL - Harga minyak mentah bertahan stabil pada perdagangan Senin (13/1/2020), seiring meredanya ketegangan Amerika Serikat dan Iran. Investor pun mengalihkan fokus kepada penandatanganan kesepakatan fase pertama AS dan China pada pekan ini, yang diharap mendorong permintaan ekonomi.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International turun 2 sen menjadi USD64,96 per barel pada pukul 04:38 GMT. Sementara itu, harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 3 sen ke posisi USD59,07 per barel.
Harga minyak pada pekan lalu, melonjak ke level tertinggi dalam hampir empat bulan setelah serangan drone AS membunuh jenderal Iran dan Iran membalas dengan menyerang pangkalan AS di Irak. Namun serangan yang tidak signifikan itu telah meredakan tensi Washington dan Teheran.
Pekan lalu, harga minyak global, Brent International langsung melambung menyentuh USD71,75 per barel, sebelum berakhir mereda ke level USD65 per barel pada Jumat akhir pekan.
"Kemungkinan perang antara Amerika Serikat dan Iran telah mereda. Untuk pekan ini, penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-Cina akan mengangkat harga minyak karena ekspektasi untuk permintaan yang lebih tinggi," kata Kim Kwang-rae, seorang analis komoditas di Samsung Futures di Seoul.
Analis mengatakan investor saat ini berfokus pada kesepakatan dagang fase pertama AS dan China yang akan ditandatangani di Washington pada Rabu, 15 Januari. Selain itu, meningkatnya aktivitas industri dan stimulus fiskal di awal tahun bisa mendukung kenaikan harga.
Melansir dari Reuters, harga minyak Brent International turun 2 sen menjadi USD64,96 per barel pada pukul 04:38 GMT. Sementara itu, harga minyak acuan AS, West Texas Intermediate (WTI) naik 3 sen ke posisi USD59,07 per barel.
Harga minyak pada pekan lalu, melonjak ke level tertinggi dalam hampir empat bulan setelah serangan drone AS membunuh jenderal Iran dan Iran membalas dengan menyerang pangkalan AS di Irak. Namun serangan yang tidak signifikan itu telah meredakan tensi Washington dan Teheran.
Pekan lalu, harga minyak global, Brent International langsung melambung menyentuh USD71,75 per barel, sebelum berakhir mereda ke level USD65 per barel pada Jumat akhir pekan.
"Kemungkinan perang antara Amerika Serikat dan Iran telah mereda. Untuk pekan ini, penandatanganan kesepakatan perdagangan AS-Cina akan mengangkat harga minyak karena ekspektasi untuk permintaan yang lebih tinggi," kata Kim Kwang-rae, seorang analis komoditas di Samsung Futures di Seoul.
Analis mengatakan investor saat ini berfokus pada kesepakatan dagang fase pertama AS dan China yang akan ditandatangani di Washington pada Rabu, 15 Januari. Selain itu, meningkatnya aktivitas industri dan stimulus fiskal di awal tahun bisa mendukung kenaikan harga.
(ven)
Explore More