Kegiatan Usaha Diprediksi Kembali Bergairah di Triwulan I/2020
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memprakirakan kegiatan usaha pada triwulan I/2020 akan membaik. Direktur Eksekutif Komunikasi BI Onny Widjarnako mengatakan peningkatan tersebut bersumber dari kegiatan usaha pada sektor keuangan, real estat dan jasa perusahaan, sektor pertanian, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan, serta sektor industri pengolahan.
"Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi 10,70%," ujar Onny di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Dia melanjutkan, peningkatan tersebut juga diprakirakan akan diikuti oleh penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi. "Peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan triwulan I/2020 diindikasi berdampak pada tingkat penggunaan tenaga kerja," jelasnya.
Berdasarkan rincian subsektor, kata dia, peningkatan tingkat penggunaan tenaga kerja diprakirakan terjadi pada subsektor industri barang kayu dan hasil hutan lainnya (SBT -0,03%) dan industri kertas dan barang cetakan (SBT -0,05%).
Sementara itu, pada triwulan I/2020, kegiatan usaha sektor industri pengolahan diprakirakan kembali tumbuh meningkat, yang terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi sebesar 1,52% dari 0,76% pada triwulan IV/2019.
Berdasarkan subsektor lapangan usaha, kegiatan usaha pada sejumlah subsektor seperti industri makanan, minuman dan tembakau dan subsektor industri pupuk, kimia dan barang dari karet tercatat tumbuh positif dengan SBT masing-masing 0,64% dan 0,43%.
"Responden menduga peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan disebabkan oleh faktor penguatan permintaan dari pasar dalam negeri," jelasnya.
Sejalan dengan prakiraan peningkatan SBT kegiatan usaha, Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia juga diprakirakan meningkat dengan indeks sebesar 52,73% dimana pada triwulan IV/2019 sebesar 51,50%.
"Hal ini terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi 10,70%," ujar Onny di Jakarta, Senin (13/1/2020).
Dia melanjutkan, peningkatan tersebut juga diprakirakan akan diikuti oleh penggunaan tenaga kerja yang lebih tinggi. "Peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan triwulan I/2020 diindikasi berdampak pada tingkat penggunaan tenaga kerja," jelasnya.
Berdasarkan rincian subsektor, kata dia, peningkatan tingkat penggunaan tenaga kerja diprakirakan terjadi pada subsektor industri barang kayu dan hasil hutan lainnya (SBT -0,03%) dan industri kertas dan barang cetakan (SBT -0,05%).
Sementara itu, pada triwulan I/2020, kegiatan usaha sektor industri pengolahan diprakirakan kembali tumbuh meningkat, yang terindikasi dari SBT prakiraan kegiatan usaha yang meningkat menjadi sebesar 1,52% dari 0,76% pada triwulan IV/2019.
Berdasarkan subsektor lapangan usaha, kegiatan usaha pada sejumlah subsektor seperti industri makanan, minuman dan tembakau dan subsektor industri pupuk, kimia dan barang dari karet tercatat tumbuh positif dengan SBT masing-masing 0,64% dan 0,43%.
"Responden menduga peningkatan kegiatan usaha sektor industri pengolahan disebabkan oleh faktor penguatan permintaan dari pasar dalam negeri," jelasnya.
Sejalan dengan prakiraan peningkatan SBT kegiatan usaha, Prompt Manufacturing Index (PMI) Bank Indonesia juga diprakirakan meningkat dengan indeks sebesar 52,73% dimana pada triwulan IV/2019 sebesar 51,50%.
(fjo)