Dirjen Hubdat Tekankan Pentingnya Kualitas Kinerja dan Pelayanan Masyarakat
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan mengkonsolidasi pelaksanaan tugas dan fungsi unit pelaksana teknis Ditjen Perhubungan Darat, Selasa (14/1/2020) di Jakarta.
Dalam kegiatan yang dihadiri 243 peserta di unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubdat tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi memberikan pengarahannya dengan mengangkat topik seputar peningkatan kinerja, pelayanan, dan keselamatan bertransportasi.
Dirjen Budi memaparkan bahwa tugas UPT di Ditjen Hubdat adalah untuk menujang 5 visi presiden, yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
“Merefleksikan dari visi presiden tersebut, secara kuantitas kita memang kekurangan sumber daya manusia (SDM), namun secara kualitas saya yakin kita punya daya dukung teknis untuk mengerjakan pekerjaan kita. Silakan masukkan dalam anggaran kita untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas dan kapasitas SDM. Perbaikan fisik atau SDM harus ditentukan juga jenis perbaikan apa yang akan kita lakukan ke depannya. Kalau saya usulkan adalah peningkatan hospitality sebagai cerminan pelayanan ramah tamah kepada masyarakat,” ujar Dirjen Budi dalam sambutan pembukanya.
Dirjen Budi menekankan pentingnya kehadiran para personil UPT baik di terminal maupun jembatan timbang. “Bagi saya Anda semua adalah ujung tombak untuk menjalankan visi pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Saya beserta para direktur begitu semangat untuk menerapkan aspek keselamatan, keamanan, dan kehadiran di masyarakat namun kami memiliki keterbatasan untuk melakukannya di seluruh wilayah Indonesia, Anda yang hadir di sinilah yang berperan penting. Ujung tombak ini diharapkan dapat selaras semua untuk melakukan tugas kita dan mewujudkan Visi Presiden,” jabarnya.
Dengan memberikan contoh pelayanan para petugas di Terminal Harjamukti, Cirebon yang memberi salam dan menunduk memberi hormat pada bus yang akan berangkat, Dirjen Budi ingin hal tersebut dicontoh oleh seluruh Terminal Tipe A, bahkan jika memungkinkan dilakukan di Jembatan Timbang.
“Prinsipnya yang disampaikan oleh kita akan menerapkan hospitality di terminal untuk bus yang akan berangkat. Artinya ada komunikasi dan hubungan emosional antara petugas dengan pengemudi dan penumpang untuk berhati-hati di jalan, demikian juga di jembatan timbang harus ada salam penghormatan sebagai bentuk hospitality,” kata Dirjen Budi.
Dirjen Budi juga menyoroti peran petugas Perhubungan untuk meningkatkan keselamatan melalui Rampcheck. “Selama ini mungkin rampcheck hanya dilakukan parsial atau pada masa Angleb dan Nataru saja, namun ke depannya harus kita tingkatkan pemeriksaan di terminal. Terminal juga harus tercermin sebagai jaminan keselamatan, tidak hanya untuk naik turun penumpang, jadi bus yang berhenti di terminal akan dilakukan pemeriksaan,” jelas Dirjen Budi.
Selain beberapa hal di atas, Dirjen Budi juga membahas seputar kondisi eksisting yang dihadapi oleh personil Ditjen Hubdat dan permasalahannya, antara lain ketertiban lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, muatan berlebih, kecelakaan besar kapal SDP selama periode 2011-2019, potensi ancaman keamanan di sektor angkutan, dan kecelakaan lalu lintas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh kesamaan persepsi dalam mencapai tujuan yang diinginkan serta membangun kekuatan, kesolidan dan komitmen bersama agar tingkat capaian kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam acara hari ini, Dirjen Budi didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Cucu Mulyana, Direktur Prasarana Transportasi Jalan M. Risal Wasal, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani, dan Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Chandra Irawan.
Turut hadir sebagai peserta yakni Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di 25 Wilayah, PPK Operasional Satpel BPTD, dan Koordinator Satuan Pelayanan. Sementara yang menjadi pembicara dalam acara ini yaitu dari Korlantas Polri, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta jajaran Direktur di lingkungan Ditjen Hubdat.
Dalam kegiatan yang dihadiri 243 peserta di unit pelaksana teknis (UPT) di lingkungan Ditjen Hubdat tersebut Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi memberikan pengarahannya dengan mengangkat topik seputar peningkatan kinerja, pelayanan, dan keselamatan bertransportasi.
Dirjen Budi memaparkan bahwa tugas UPT di Ditjen Hubdat adalah untuk menujang 5 visi presiden, yaitu pembangunan infrastruktur, pembangunan sumber daya manusia, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi, dan transformasi ekonomi.
“Merefleksikan dari visi presiden tersebut, secara kuantitas kita memang kekurangan sumber daya manusia (SDM), namun secara kualitas saya yakin kita punya daya dukung teknis untuk mengerjakan pekerjaan kita. Silakan masukkan dalam anggaran kita untuk melakukan kegiatan peningkatan kualitas dan kapasitas SDM. Perbaikan fisik atau SDM harus ditentukan juga jenis perbaikan apa yang akan kita lakukan ke depannya. Kalau saya usulkan adalah peningkatan hospitality sebagai cerminan pelayanan ramah tamah kepada masyarakat,” ujar Dirjen Budi dalam sambutan pembukanya.
Dirjen Budi menekankan pentingnya kehadiran para personil UPT baik di terminal maupun jembatan timbang. “Bagi saya Anda semua adalah ujung tombak untuk menjalankan visi pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat. Saya beserta para direktur begitu semangat untuk menerapkan aspek keselamatan, keamanan, dan kehadiran di masyarakat namun kami memiliki keterbatasan untuk melakukannya di seluruh wilayah Indonesia, Anda yang hadir di sinilah yang berperan penting. Ujung tombak ini diharapkan dapat selaras semua untuk melakukan tugas kita dan mewujudkan Visi Presiden,” jabarnya.
Dengan memberikan contoh pelayanan para petugas di Terminal Harjamukti, Cirebon yang memberi salam dan menunduk memberi hormat pada bus yang akan berangkat, Dirjen Budi ingin hal tersebut dicontoh oleh seluruh Terminal Tipe A, bahkan jika memungkinkan dilakukan di Jembatan Timbang.
“Prinsipnya yang disampaikan oleh kita akan menerapkan hospitality di terminal untuk bus yang akan berangkat. Artinya ada komunikasi dan hubungan emosional antara petugas dengan pengemudi dan penumpang untuk berhati-hati di jalan, demikian juga di jembatan timbang harus ada salam penghormatan sebagai bentuk hospitality,” kata Dirjen Budi.
Dirjen Budi juga menyoroti peran petugas Perhubungan untuk meningkatkan keselamatan melalui Rampcheck. “Selama ini mungkin rampcheck hanya dilakukan parsial atau pada masa Angleb dan Nataru saja, namun ke depannya harus kita tingkatkan pemeriksaan di terminal. Terminal juga harus tercermin sebagai jaminan keselamatan, tidak hanya untuk naik turun penumpang, jadi bus yang berhenti di terminal akan dilakukan pemeriksaan,” jelas Dirjen Budi.
Selain beberapa hal di atas, Dirjen Budi juga membahas seputar kondisi eksisting yang dihadapi oleh personil Ditjen Hubdat dan permasalahannya, antara lain ketertiban lalu lintas, pelanggaran lalu lintas, muatan berlebih, kecelakaan besar kapal SDP selama periode 2011-2019, potensi ancaman keamanan di sektor angkutan, dan kecelakaan lalu lintas.
Melalui kegiatan ini, diharapkan akan tumbuh kesamaan persepsi dalam mencapai tujuan yang diinginkan serta membangun kekuatan, kesolidan dan komitmen bersama agar tingkat capaian kinerja sesuai dengan yang diharapkan.
Dalam acara hari ini, Dirjen Budi didampingi oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Cucu Mulyana, Direktur Prasarana Transportasi Jalan M. Risal Wasal, Direktur Angkutan Jalan Ahmad Yani, dan Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Chandra Irawan.
Turut hadir sebagai peserta yakni Kepala Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB), Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) di 25 Wilayah, PPK Operasional Satpel BPTD, dan Koordinator Satuan Pelayanan. Sementara yang menjadi pembicara dalam acara ini yaitu dari Korlantas Polri, Ditjen Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, serta jajaran Direktur di lingkungan Ditjen Hubdat.
(akn)