Kesepakatan AS-China, Rupiah Diprediksi Rebound
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini diprediksi rebound alias berbalik menguat. Sentimen positif bersumber kespakatan dagang fase pertama antara Amerika Serikat dan China yang positif
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan mata uang Garuda akan kembali menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.630-Rp13.730 per dolar AS.
"Tingkat imbal hasil obligasi AS yang menurun kemarin bisa membantu penguatan, selain sentimen positif dari penandatanganan kesepakatan dagang. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.630-Rp13.730 per USD," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dia melanjutkan penandatanganan fase pertama memberi sentimen positif ke aset risiko. Hanya saja poin AS tidak akan menghapus semua tarif impor barang China hingga deal fase kedua, menjadi kekhawatiran pasar. Tarif ini bisa menganggu negosiasi selanjutnya.
"Secara keseluruhan, rupiah bisa menguat hari ini terhadap dolar AS," jelasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, memproyeksikan mata uang Garuda akan kembali menguat melawan dolar AS. Rupiah berpotensi menguat di Rp13.630-Rp13.730 per dolar AS.
"Tingkat imbal hasil obligasi AS yang menurun kemarin bisa membantu penguatan, selain sentimen positif dari penandatanganan kesepakatan dagang. Rupiah berpotensi bergerak di kisaran Rp13.630-Rp13.730 per USD," ujar Ariston di Jakarta, Kamis (16/1/2020).
Dia melanjutkan penandatanganan fase pertama memberi sentimen positif ke aset risiko. Hanya saja poin AS tidak akan menghapus semua tarif impor barang China hingga deal fase kedua, menjadi kekhawatiran pasar. Tarif ini bisa menganggu negosiasi selanjutnya.
"Secara keseluruhan, rupiah bisa menguat hari ini terhadap dolar AS," jelasnya.
(ven)