Kesepakatan Dagang AS-China Buat IHSG Rebound ke 6.286
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik menguat alias rebound 2,68 poin atau 0,04% ke 6.286,05 pada penutupan dagang Kamis (16/1/2020).
Awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 7,41 poin atau 0,12% ke level 6.275,96. Kamis ini, IHSG bergerak di 6.255,49-6.299,54.
Enam dari 10 indeks sektoral menguat, dengan sektor perkebunan subur 1,48%, perdagangan dan jasa untung 1,09%, industri dasar menguat 0,66%. Sementara itu, sektor aneka industri melemah 0,88% dan infrastruktur tergerus 0,49%.
Dari 609 saham yang diperdagangkan, 215 menurun, 181 stabil, dan 213 menguat. Nilai transaksi saham Rp7,35 triliun dari 7,30 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp754,05 miliar, dengan aksi jual asing Rp3,15 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,40 triliun.
Adapun pasar saham Asia ditutup beragam, merespon penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama Amerika Serikat dan China. Meski telah "berdamai", namun AS masih tetap akan memberlakukan tarif tambahan terhadap beberapa barang asal China. Sehingga masih ada kekhawatiran ketidakpastian global.
Melansir dari CNBC, Kamis (16/1/2020), indeks Nikkei 225 Jepang naik menjadi 23.933,13, sementara indeks Topix lebih rendah menjadi 1.728,72. Di Korea Selatan, indeks Kospi mengambil keuntungan 0,77% menjadi 2.248,05 karena saham raksasa teknologi Samsung Electronics naik 2,88% dan Hyundai Motor melonjak 3,04%.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,11%, berbanding terbalik dengan pasar daratan China. Indeks Shanghai turun 0,52% menjadi 3.074,08 dan Shenzhen turun 0,15% menjadi 1.811,56.
Bursa Australia, ASX 200 naik 0,67% menjadi 7.041,80 karena sebagian besar sektor saham ditutip lebih tinggi. Sektor saham keuangan untung hingga 1,07%.
Awal perdagangan, IHSG dibuka melanjutkan pelemahan sebesar 7,41 poin atau 0,12% ke level 6.275,96. Kamis ini, IHSG bergerak di 6.255,49-6.299,54.
Enam dari 10 indeks sektoral menguat, dengan sektor perkebunan subur 1,48%, perdagangan dan jasa untung 1,09%, industri dasar menguat 0,66%. Sementara itu, sektor aneka industri melemah 0,88% dan infrastruktur tergerus 0,49%.
Dari 609 saham yang diperdagangkan, 215 menurun, 181 stabil, dan 213 menguat. Nilai transaksi saham Rp7,35 triliun dari 7,30 miliar unit saham. Transaksi bersih asing -Rp754,05 miliar, dengan aksi jual asing Rp3,15 triliun berbanding aksi beli asing Rp2,40 triliun.
Adapun pasar saham Asia ditutup beragam, merespon penandatanganan kesepakatan dagang fase pertama Amerika Serikat dan China. Meski telah "berdamai", namun AS masih tetap akan memberlakukan tarif tambahan terhadap beberapa barang asal China. Sehingga masih ada kekhawatiran ketidakpastian global.
Melansir dari CNBC, Kamis (16/1/2020), indeks Nikkei 225 Jepang naik menjadi 23.933,13, sementara indeks Topix lebih rendah menjadi 1.728,72. Di Korea Selatan, indeks Kospi mengambil keuntungan 0,77% menjadi 2.248,05 karena saham raksasa teknologi Samsung Electronics naik 2,88% dan Hyundai Motor melonjak 3,04%.
Indeks Hang Seng Hong Kong bertambah 0,11%, berbanding terbalik dengan pasar daratan China. Indeks Shanghai turun 0,52% menjadi 3.074,08 dan Shenzhen turun 0,15% menjadi 1.811,56.
Bursa Australia, ASX 200 naik 0,67% menjadi 7.041,80 karena sebagian besar sektor saham ditutip lebih tinggi. Sektor saham keuangan untung hingga 1,07%.
(ven)