Pasca Kebocoran Sumur ONWJ, Kualitas Perairan Karawang Membaik
A
A
A
KARAWANG - Kualitas air laut di sekitar sumur YYA-1 milik PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (ONWJ) yang sempat terdampak kebocoran, kini terlihat mulai membaik. Hal ini disambut nelayan di perairan Karawang, Jawa Barat yang mulai kembali melaut.
“Bagus sekali sekarang. Benar-benar pulih airnya. Tangkapan kami juga sudah kembali seperti semula,” kata Ketua Rukun Nelayan Pusaka Jaya Utara (PJU) Karawang Gopar di Karawang.
Menurut dia, sudah sekitar sebulan kualitas air membaik, sama sekali tidak ditemukan ceceran minyak, baik di sepanjang pantai di Karawang maupun perairan. “Sekarang pantai juga sudah bersih. Sedangkan di laut, kalau ada sedikit hambatan, itu karena gelombang sedang tinggi,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, para nelayan bisa menangkap ikan rata-rata 15 kilogram setiap melaut, sama seperti sebelum sumur Pertamina bocor. “Padahal ketika ada tumpahan minyak, perolehan ikan kami benar-benar turun drastis, bahkan sampai 1-2 kilogram saja,” terangnya.
Menurut Gopar, pulihnya kondisi perairan Karawang tidak lepas dari upaya keras Pertamina dalam membersihkan ceceran minyak, termasuk yang terbawa gelombang sampai ke pantai.
“Kalau yang di laut, yang menutup sumur, kami tidak tahu. Tetapi kalau yang di pantai, kami melihat sendiri bahwa Pertamina memang sangat bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab mengatasi masalah ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, MR Karliansyah menyatakan, berdasarkan hasil kajian KLHK dan Institut Pertanian Bogor (IPB), air laut di daerah operasi PHE ONWJ sudah memenuhi baku mutu.
“Untuk air laut berdasarkan hasil kajian KLHK dan IPB sudah memenuhi baku mutu sesuai Kepmen 51 tahun 2004. Sementara untuk wilayah pesisir, pihak ONWJ sudah mengajukan proposal upaya pemulihannya,” ujarnya. Namun demikian, menurut dia, meskipun kualitas air laut sudah tidak bermasalah tetapi untuk lahan/pasir pantai yang terkontaminasi sedang diteliti kualitasnya.
“Bagus sekali sekarang. Benar-benar pulih airnya. Tangkapan kami juga sudah kembali seperti semula,” kata Ketua Rukun Nelayan Pusaka Jaya Utara (PJU) Karawang Gopar di Karawang.
Menurut dia, sudah sekitar sebulan kualitas air membaik, sama sekali tidak ditemukan ceceran minyak, baik di sepanjang pantai di Karawang maupun perairan. “Sekarang pantai juga sudah bersih. Sedangkan di laut, kalau ada sedikit hambatan, itu karena gelombang sedang tinggi,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, para nelayan bisa menangkap ikan rata-rata 15 kilogram setiap melaut, sama seperti sebelum sumur Pertamina bocor. “Padahal ketika ada tumpahan minyak, perolehan ikan kami benar-benar turun drastis, bahkan sampai 1-2 kilogram saja,” terangnya.
Menurut Gopar, pulihnya kondisi perairan Karawang tidak lepas dari upaya keras Pertamina dalam membersihkan ceceran minyak, termasuk yang terbawa gelombang sampai ke pantai.
“Kalau yang di laut, yang menutup sumur, kami tidak tahu. Tetapi kalau yang di pantai, kami melihat sendiri bahwa Pertamina memang sangat bersungguh-sungguh dan bertanggung jawab mengatasi masalah ini,” jelasnya.
Sebelumnya, Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, MR Karliansyah menyatakan, berdasarkan hasil kajian KLHK dan Institut Pertanian Bogor (IPB), air laut di daerah operasi PHE ONWJ sudah memenuhi baku mutu.
“Untuk air laut berdasarkan hasil kajian KLHK dan IPB sudah memenuhi baku mutu sesuai Kepmen 51 tahun 2004. Sementara untuk wilayah pesisir, pihak ONWJ sudah mengajukan proposal upaya pemulihannya,” ujarnya. Namun demikian, menurut dia, meskipun kualitas air laut sudah tidak bermasalah tetapi untuk lahan/pasir pantai yang terkontaminasi sedang diteliti kualitasnya.
(akr)