Digitalisasi Pengadaan Barang dan Jasa, Pemprov Jabar Gandeng MBiz
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) menjalin kerja sama dengan pemegang brand Mbiz, PT Brilliant Ecommerce Berjaya, terkait pemanfaatan Mbizmarket.co.id sebagai platform e-marketplace untuk belanja atau pengadaan barang/jasa di lingkungan Pemprov Jabar.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Daud Achmad dan CEO Mbiz Rizal Paramarta di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/1).
Penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang sudah disepakati Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan CEO Mbiz Rizal Paramarta.
Daud mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, efektivitas, serta akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa.
"Dengan kerja sama ini bahwa kita dari pihak Pemerintah Daerah bisa berbelanja untuk kebutuhan kedinasan secara efisien, efektif dan lebih akuntabel. Hingga secara umum bisa lebih meningkatkan roda pemerintahan," kata Daud di Bandung, Jumat (17/1/2020). "Pengadaan barang/jasa melalui pembelian di toko daring adalah keharusan. Demi melayani publik dengan mudah cepat efisien," ujarnya.
Daud mengatakan Mbiz akan menyediakan Mbizmarket.co.id sebagai platform marketplace berbasis toko dalam jaringan (online) bagi instansi-instansi di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.
Selain itu, kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen Pemprov Jabar dan Mbiz dalam mendukung percepatan transformasi digital sekaligus pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jabar. "E-marketplace serta aktivitas transaksi online memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap Daud.
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi Jabar Ika Mardiah menyatakan, pemanfaatan dan pengembangan e-marketplace dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah akan memperluas dan membuka peluang persaingan usaha yang kompetitif, sehat, serta wajar.
"Perjanjian ini, tidak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan pimpinan Mbiz tentang penggunaan platform Mbizmarket. Tujuannya untuk melakukan digitalisasi barang/jasa efektif efisien dengan dukungan TIK untuk nilai manfaat yang sebesar besarnya. Juga untuk mendukung UMKM di Jawa Barat," ucap Ika.
"Sasaran pengguna platform Mbizmarket, pejabat pengadaan, pejabat pembuat komitmen, UMKM, serta kami juga mengajak pemerintah kota/kabupaten," lanjutnya.
Ika menyebut bahwa perjanjian kerja sama ini berlaku tiga tahun terhitung sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan para pihak.
CEO Mbiz Rizal Paramarta menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jabar yang mempercayai mbizmarket sebagai LPSE di Jawa Barat. Mbizmarket, kata Rizal, merupakan trendsetter solusi total e-procurement di Indonesia.
"Kita dimulai tahun 2015, saat ini memiliki 340 mitra yang memakai platform digital kami, 110-an perusahaan multinasional, dan 50-an perusahaan terbuka, dan 18 BUMN, dan beberapa universitas termasuk UI, ITB, dan ribuan vendor lainnya," jelasnya.
"Keuntungan yang ditawarkan diantaranya transparasi, semua aktivitas yang terjadi di platform kita tercatat, dari harga hingga segala detil lainnya. Kedua, efisiensi, dari segi harga maupun segi proses. Tiga, automasi, banyak aktivitas administrasi yang bisa dilakukan secara digital. Keempat networking yang luas," tutur Rizal.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan naskah Perjanjian Kerja Sama oleh Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Daud Achmad dan CEO Mbiz Rizal Paramarta di Aula Barat Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (17/1).
Penandatanganan perjanjian tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman yang sudah disepakati Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan CEO Mbiz Rizal Paramarta.
Daud mengatakan, kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan transparansi, efisiensi, efektivitas, serta akuntabilitas dalam pengadaan barang/jasa.
"Dengan kerja sama ini bahwa kita dari pihak Pemerintah Daerah bisa berbelanja untuk kebutuhan kedinasan secara efisien, efektif dan lebih akuntabel. Hingga secara umum bisa lebih meningkatkan roda pemerintahan," kata Daud di Bandung, Jumat (17/1/2020). "Pengadaan barang/jasa melalui pembelian di toko daring adalah keharusan. Demi melayani publik dengan mudah cepat efisien," ujarnya.
Daud mengatakan Mbiz akan menyediakan Mbizmarket.co.id sebagai platform marketplace berbasis toko dalam jaringan (online) bagi instansi-instansi di lingkungan Pemda Provinsi Jabar.
Selain itu, kerja sama tersebut merupakan wujud komitmen Pemprov Jabar dan Mbiz dalam mendukung percepatan transformasi digital sekaligus pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Provinsi Jabar. "E-marketplace serta aktivitas transaksi online memberikan efek positif bagi pertumbuhan ekonomi," ungkap Daud.
Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Setda Provinsi Jabar Ika Mardiah menyatakan, pemanfaatan dan pengembangan e-marketplace dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah akan memperluas dan membuka peluang persaingan usaha yang kompetitif, sehat, serta wajar.
"Perjanjian ini, tidak lanjut dari Nota Kesepahaman antara Gubernur Jabar Ridwan Kamil dengan pimpinan Mbiz tentang penggunaan platform Mbizmarket. Tujuannya untuk melakukan digitalisasi barang/jasa efektif efisien dengan dukungan TIK untuk nilai manfaat yang sebesar besarnya. Juga untuk mendukung UMKM di Jawa Barat," ucap Ika.
"Sasaran pengguna platform Mbizmarket, pejabat pengadaan, pejabat pembuat komitmen, UMKM, serta kami juga mengajak pemerintah kota/kabupaten," lanjutnya.
Ika menyebut bahwa perjanjian kerja sama ini berlaku tiga tahun terhitung sejak ditandatangani dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan dan kesepakatan para pihak.
CEO Mbiz Rizal Paramarta menyampaikan terima kasih kepada Pemprov Jabar yang mempercayai mbizmarket sebagai LPSE di Jawa Barat. Mbizmarket, kata Rizal, merupakan trendsetter solusi total e-procurement di Indonesia.
"Kita dimulai tahun 2015, saat ini memiliki 340 mitra yang memakai platform digital kami, 110-an perusahaan multinasional, dan 50-an perusahaan terbuka, dan 18 BUMN, dan beberapa universitas termasuk UI, ITB, dan ribuan vendor lainnya," jelasnya.
"Keuntungan yang ditawarkan diantaranya transparasi, semua aktivitas yang terjadi di platform kita tercatat, dari harga hingga segala detil lainnya. Kedua, efisiensi, dari segi harga maupun segi proses. Tiga, automasi, banyak aktivitas administrasi yang bisa dilakukan secara digital. Keempat networking yang luas," tutur Rizal.
(ind)