Terpilih Tuan Rumah MotoGP, KEK Mandalika Terus Bersolek
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah telah mentapkan Mandalika, Nusa Tenggara Barat sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Hal ini prioritas utama Gubernur Provinsi NTB Zulkieflimansyah untuk mengembangkan ekonomi di kawasan tersebut.
Apalagi Indonesia telah dipilih menjadi tuan rumah MotoGP 2021 dengan dibangunnya Sirkuit Mandalika. Ajang ini, menjadi momen Pemerintah Provinsi NTB mengakat ekonomi dengan membangun pusat produksi sepeda motor listrik.
Zulkieflimansyah menyatakan, masyarakat NTB tidak ingin melewatkan peluang menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2021. Sebab itu, pihaknya akan membangun sesuatu yang besar di Bumi Gora ini.
"Kepercayaan dunia ini harus dimanfaatkan betul dengan terus meningkatkan kapasitas diri, sehingga tantangan yang penuh warna masyarakat NTB tidak menjadi penonton, tapi menjadi pemain yang bisa menentukan segalanya," ujar pria yang akrab disapa Bang Zul ini dalam keterangan persnya, Kamis (23/1/2020).
Dia menegaskan, pentingnya peranan seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung program pembangunan di NTB, khususnya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Sirkuit MotoGP.
"Saya tidak ingin masyarakat NTB melewatkan begitu saja peluang ini. Event ini jelas akan membangkitkan ekonomi yang berujung pada kesejahteraan masyarakat NTB," katanya.
Untuk itu, dia siap merealisasikan NTB sebagai produsen motor listrik dalam menghadapi event MotoGP 2021.
"Memikirkan sesuatu yang mustahil, kemudian kita berhasil merealisasikannya memang menghasilkan kepuasan batin tak ternilai. Buat saya ini kebiasaan yang menyenangkan dan jadi hoby yang membuat hidup jadi penuh makna. Siapa pernah menyangka tiba-tiba kita akan jadi tuan rumah MotoGP tahun depan? Rossi, Marques dan lain-lain yang selama ini kita tonton di layar kaca akan berseliweran di hadapan kita dalam waktu tak lama lagi," katanya.
Namun, Bang Zul menyatakan, agar semakin menarik, maka NTB tidak boleh sekadar jadi tempat acara atau hanya dapat ramainya.
"Event international seperti MotoGP ini harus menghasilkan industri baru yang khas NTB. Saya terpikir dalam waktu yang tak terlalu lama, NTB bukan hanya akan bangga dengan permen susu kerbau, susu kuda liar, gerabah, rumput laut, kopi dan sejenisnya, tapi NTB juga harus punya produk baru. Khas NTB yg lebih sophisticated. Karena ada MotoGP yang jadi trigger-nya, kenapa kita enggak mengembangkan Motor listrik di NTB?" ujarnya.
Bang Zul berharap, penonton yang akan menonton MotoGP sudah memakai motor listrik buatan NTB. Bahkan, PNS NTB ke kantor juga akan menggunakan motor listrik.
"Motor Listrik akan menajamkan positioning NTB sebagai destinasi wisata dengan green energy dan green tourism. Ya, detinasi pariwisata yang bersahabat dengan lingkungan. Tentu visi ini akan jadi bualan dan mimpi kalau tidak terukur dan kongkret. Di acara PLN tadi saya menanyakan ke PLN apa mungkin motor listrik dikembangkan dan diproduksi di NTB? Jawabannya mungkin!" ujarnya.
Apalagi Indonesia telah dipilih menjadi tuan rumah MotoGP 2021 dengan dibangunnya Sirkuit Mandalika. Ajang ini, menjadi momen Pemerintah Provinsi NTB mengakat ekonomi dengan membangun pusat produksi sepeda motor listrik.
Zulkieflimansyah menyatakan, masyarakat NTB tidak ingin melewatkan peluang menjadi tuan rumah penyelenggaraan MotoGP 2021. Sebab itu, pihaknya akan membangun sesuatu yang besar di Bumi Gora ini.
"Kepercayaan dunia ini harus dimanfaatkan betul dengan terus meningkatkan kapasitas diri, sehingga tantangan yang penuh warna masyarakat NTB tidak menjadi penonton, tapi menjadi pemain yang bisa menentukan segalanya," ujar pria yang akrab disapa Bang Zul ini dalam keterangan persnya, Kamis (23/1/2020).
Dia menegaskan, pentingnya peranan seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung program pembangunan di NTB, khususnya pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika dan Sirkuit MotoGP.
"Saya tidak ingin masyarakat NTB melewatkan begitu saja peluang ini. Event ini jelas akan membangkitkan ekonomi yang berujung pada kesejahteraan masyarakat NTB," katanya.
Untuk itu, dia siap merealisasikan NTB sebagai produsen motor listrik dalam menghadapi event MotoGP 2021.
"Memikirkan sesuatu yang mustahil, kemudian kita berhasil merealisasikannya memang menghasilkan kepuasan batin tak ternilai. Buat saya ini kebiasaan yang menyenangkan dan jadi hoby yang membuat hidup jadi penuh makna. Siapa pernah menyangka tiba-tiba kita akan jadi tuan rumah MotoGP tahun depan? Rossi, Marques dan lain-lain yang selama ini kita tonton di layar kaca akan berseliweran di hadapan kita dalam waktu tak lama lagi," katanya.
Namun, Bang Zul menyatakan, agar semakin menarik, maka NTB tidak boleh sekadar jadi tempat acara atau hanya dapat ramainya.
"Event international seperti MotoGP ini harus menghasilkan industri baru yang khas NTB. Saya terpikir dalam waktu yang tak terlalu lama, NTB bukan hanya akan bangga dengan permen susu kerbau, susu kuda liar, gerabah, rumput laut, kopi dan sejenisnya, tapi NTB juga harus punya produk baru. Khas NTB yg lebih sophisticated. Karena ada MotoGP yang jadi trigger-nya, kenapa kita enggak mengembangkan Motor listrik di NTB?" ujarnya.
Bang Zul berharap, penonton yang akan menonton MotoGP sudah memakai motor listrik buatan NTB. Bahkan, PNS NTB ke kantor juga akan menggunakan motor listrik.
"Motor Listrik akan menajamkan positioning NTB sebagai destinasi wisata dengan green energy dan green tourism. Ya, detinasi pariwisata yang bersahabat dengan lingkungan. Tentu visi ini akan jadi bualan dan mimpi kalau tidak terukur dan kongkret. Di acara PLN tadi saya menanyakan ke PLN apa mungkin motor listrik dikembangkan dan diproduksi di NTB? Jawabannya mungkin!" ujarnya.
(ven)