Teten Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sabtu, 25 Januari 2020 - 21:29 WIB
Teten Manfaatkan Perhutanan...
Teten Manfaatkan Perhutanan Sosial untuk Kesejahteraan Masyarakat
A A A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki, meminta masyarakat untuk ikut bergabung dalam gerakan perhutanan sosial. Gerakan yang dicanangkan Presiden Jokowi ini bertujuan mencegah dan mengurangi kepemilikan lahan oleh orang tertentu di Indonesia. Sehingga dengan adanya gerakan ini dapat mengatasi kesenjangan ekonomi.

Teten mengatakan, gerakan perhutanan sosial yang dicanangkan karena terjadi kesenjangan kepemilikan lahan di Indonesia. Ada yang memiliki lahan berhektar-hektar namun ada masyarakat yang memiliki lahan sedikit bahkan tidak ada.

Untuk itu, kata Teten, masyarakat jangan menjual lahan tapi tanamlah jati, kayu sengon, jagung, sayur, buah-buahan. Kalau ini dilakukan maka masyarakat tidak akan miskin," kata Teten.

Teten mengatakan, saat ini pemerintah sudah menyiapkan biaya melalui perbankan dan lembaga pembiayaan seperti Lembaga Penyalur Dana Bergulir (LPDB). Selain itu, pemerintah juga sudah siap melakukan pendampingan dalam berusaha terutama membantu kualitas manajemen.

"Semua masyarakat yang ikut dalam gerakan perhutanan sosial harus bergabung dalam koperasi, dan pemerintah pasti akan membantu pendampingan dan pembiayaan koperasi," ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (25/1/2020).

Koperasi yang dibantu, kata Teten, diutamakan koperasi produksi seperti usaha permebelan, ukiran, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya. Koperasi Simpan Pinjam, kata Teten, penting namun sekarang ini ada banyak lembaga pembiayaan. "Mulai tahun 2020 ini LPDB 100% dananya disalurkan untuk membantu koperasi," kata dia.

Teten juga berjanji mempermudah pendirian koperasi. "Masa pendirian perusahaan lebih mudah dibanding mendirikan koperasi. Itu tak boleh," sambungnya.

Ia menambahkan, kalau masyarakat menanam sayur, menanam buah-buahan, membuat mebel dan sebagainya harus memikirkan pemasarannya. Untuk mempermudah pemasaran ini maka harus bergabung dalam koperasi.

Menurut dia, saat ini pemerintah sedang memikirkan agar ekspor ditingkatkan. "Apa komoditas yang bisa diekspor? Ya hasil perkayuan seperti mebel, ukir-ukiran, produk pertanian seperti jagung, buah-buahan, sayur-sayuran dan kacang-kacangan," kata Teten.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1307 seconds (0.1#10.140)