Cegah Virus Corona, Kemendag Akan Perketat Impor Produk China

Senin, 27 Januari 2020 - 12:45 WIB
Cegah Virus Corona, Kemendag Akan Perketat Impor Produk China
Cegah Virus Corona, Kemendag Akan Perketat Impor Produk China
A A A
JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana memperketat atau membatasi produk impor asal China. Hal ini dilakukan untuk mencegah masuknya virus corona dari China melalui barang-barang impor dari negara tersebut.

Saat ini Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto tengah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan mengenai jenis produk-produk asal China yang sebaiknya dibatasi maupun tidak. "Nanti akan kami sikapi dengan Kementerian Kesehatan, soal pembatasan lainnya juga kita lihat dan akan kita evaluasi. Kejadian ini kan baru, juga berkembang cepat," ujar Agus di Jakarta, Senin (27/1/2020).

Lebih lanjut dia mengatakan, arus perdagangan ekspor maupun impor dengan China dan beberapa negara lainnya sejauh ini masih berjalan normal. Mendag meyakini wabah virus corona ini tidak akan sampai memengaruhi perdagangan kedua negara secara signifikan.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Hariyadi Sukamdani mengatakan bahwa saat ini pengusaha akan memperketat beberapa barang impor asal China. Pengetatan ini ungtuk mengantisiapsi wabah virus berbahaya corona yang dikhawatirkan menempel pada barang impor asal China. Pasalnya, dikabarkan virus corona ini bisa menyebar lewat makanan.

"Ya sejauh ini sih kita cukup ketat soal produk makanan dari China karena kan kita juga jarang impor makanan asal China. Karena mereka kan suka makan yang aneh-aneh, semuanya mereka makan," ujar Hariyadi saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Sabtu (25/1) lalu.

Kendati wabah virus corona sedang mengancam, kata Hariyadi, hubungan bisnis Apindo dengan China masih dalam kondisi normal. Ini seiring impor dari China yang lebih banyak berasal industri manufaktur dan peralatan teknologi.

"Memang ada dampaknya, tapi saat ini tidak sebesar virus SARS dulu. Secara situasi belum terjadi sesuatu kepanikan. Masih lancar namun tetap perlu diwaspadai," tandasnya.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.1969 seconds (0.1#10.140)